Geger Prediksi Gempa Surabaya dan Madura, Ini Penjelasan BMKG

Reporter : Eko Huda S
Minggu, 21 Oktober 2018 18:50
Geger Prediksi Gempa Surabaya dan Madura, Ini Penjelasan BMKG
Wilayah Surabaya berada pada jalur zona Sesar Kendeng dan Madura berada pada jalur zona Sesar RMKS (Rembang, Madura, Kangean, dan Sakala).

Dream - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengklarifikasi prediksi potensi gempa di Surabaya dan Madura, Jawa Timur, yang beredar di media sosial. Menurut BMKG, potensi gempat tidak hanya berpotensi di dua tempat itu, melainkan tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, potensi gempa berada di sebagian besar wilayah Tanah Air. Sebab, Indonesia berada dalam lingkaran Cincin Api Pasifik yang terbentuk oleh gerak lempeng tektonik aktif.

“ Cincin Api Pasifik adalah zona berbentuk tapal kuda dan menjadi zona sabuk gempa paling aktif di dunia. Bukan hanya Indonesia, negara lain seperti Jepang, Taiwan, dan Selandia Baru juga masuk dalam cincin api pasifik tersebut,” kata Dwikorita, dikutip dari akun Facebook resmi BMKG, Minggu 21 Oktober 2018.

Daripada meributkan ramalan dan prediksi gempa, kata dia, lebih baik masyarakat bersama pemerintah dan stakeholder lainnya pro aktif mempersiapkan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.

“ Lakukan aktivitas seperti biasa, jangan terpengaruh oleh isu-isu yang dihembuskan oleh pihak yang ingin membuat kegaduhan dan kecemasan,” tutur dia.

Menurut Dwikorita, mitigasi bencana yang bisa dilakukan antara lain mengedukasi masyarakat tentang cara penyiapan perlindungan dan keselamatan sebelum, saat, dan setelah gempa bumi.

Selain itu juga membangun bangunan dan infrastruktur yang sesuai " building code" atau persyaratan bangunan tahan gempa, menetapkan tata ruang wilayah berbasis peta rawan bencana, menyiapkan jalur evakuasi, dan membangun shelter untuk evakuasi vertikal dari ancaman tsunami di daerah pantai.

“ Jangan lupa senantiasa berdoa dan memohon keselamatan dan perlindungan kepada Allah SWT. Hingga saat ini belum ada satupun negara dan tekhnologi yang mampu meramalkan dan memprediksi gempabumi,” kata dia.

1 dari 1 halaman

Zona Sesar Aktif

Sementara itu, Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly, menjelaskan bahwa menurut “ Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia 2017”, secara geologis dan tektonik wilayah Kota Surabaya dan Madura berada pada jalur zona sesar aktif.

Wilayah Surabaya berada pada jalur zona Sesar Kendeng dan Madura berada pada jalur zona Sesar RMKS (Rembang, Madura, Kangean, dan Sakala).

Berdasarkan catatan sejarah kegempaan (Visser 1922), jalur Sesar Kendeng pernah memicu terjadinya gempabumi merusak di Mojokerto (1836,1837), Madiun (1862, 1915) dan Surabaya (1867).

Sedangkan Sesar RMKS juga pernah memicu terjadinya gempa bumi merusak di Rembang-Tuban (1836), Sedayu (1902), Lamongan (1939), Sumenep (13 Juni 2018 dan 11 Oktober 2018 ).

“ Saya berharap masyarakat tetap tenang namun waspada. Pemerintah melalui BMKG terus memantau gempa yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia selama 24 Jam penuh setiap harinya,” imbuh Sadly.

Beri Komentar