Hari Pertama Syaban 1443 H, Begini Asal Penamaan Bulan Ini
Dream - Jika tak ada perubahan, awal Syaban 1443 Hijiriah merujuk pada Kalender Falakiyah NU kemungkinan jatuh pada Jumat, 4 Maret 2022. Ketetapan resmi NU sendiri masih akan menunggu hasil rukyatul hilal yang digelar pada hari sebelumnya (Kamis, 3 Maret 2022).
Bulan Syaban selama ini mendapat kedudukan istimewa dalam agama Islam. Meski sering diabaikan karena diapit dua bulan mulia, Rajab dan Ramadan, Syaban menjadi bulan yang banyak kemuliaan dan kejadian bersejarah di dalamnya.
Jika awal Syaban jatuh pada hari ini, umat Islam akan menyambut malam nisfu syabah pada Jumat, 18 Maret 2022. Biasanya di malam tersebut banyak umat Islam menjalankan amalan Syaban di satu hari sebelumnya atau Kamis, 17 Maret 2022 malam.
Salah satu keutamaan bulan syaban adalah Allah SWT membuka banyak pintu rahmat dan ampunan di bilan kedelapan dalam kalender hijriah ini.
Namun pernahkan kita bertanya-tanya tentang asal usul nama Syaban digunakan dalam kalender hijriyah.
Pertanyaan ini dijawab lewat sebuah buku setebal 152 halaman yang ditulis oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki. Mengutip laman islam.nu.or.id, sang ulama banyak mengupas soal Syaban termasuk asal usul katanya.
Sayyid Muhammad Alwi memulai kupasannya dengan mendokumentasikan pandangan ulama terkait penamaan bulan syaban.
وسمي شعبان لأنه يتشعب منه خير كثير، وقيل معناه شاع بان، وقيل مشتق من الشِعب (بكسر الشين) وهو طريق في الجبل فهو طريق الخير، وقيل من الشَعب (بفتحها) وهو الجبر فيجبر الله فيه كسر القلوب، وقيل غير ذلك.
Artinya, “ Bulan (kedelapan) hijriyah ini dinamai dengan sebutan ‘Sya‘ban’ karena banyak cabang-cabang kebaikan pada bulan mulai ini. Sebagian ulama mengatakan, ‘Sya‘ban’ berasal dari ‘Syâ‘a bân yang bermakna terpancarnya keutamaan. Menurut ulama lainnya, ‘Sya‘ban’ berasal dari kata ‘As-syi‘bu’ (dengan kasrah pada huruf syin), sebuah jalan di gunung, yang tidak lain adalah jalan kebaikan. Sementara sebagian ulama lagi mengatakan, ‘Sya‘ban’ berasal dari kata ‘As-sya‘bu’ (dengan fathah pada huruf syin), secara harfiah ‘menambal’ di mana Allah menambal (menghibur atau mengobati) patah hati (hamba-Nya) di bulan Sya’ban. Ada pula ulama yang memahami bulan ini dengan makna selain yang disebutkan sebelumnya,” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, cetakan pertama, tahun 1424 H, halaman 5).
Dari penjelasan di atas, nama syaban sebagai bulan mulia sangat erat kaitannya dengan keistimewaan yang terkandung di dalamnya. Keutamaan syaban adalah Allah menerima dan melipatgandakan amal baik hamba-Nya di bulan ini.
Amalan bulan syaban seperti membaca istigfar, sholawat, tadarus Quran dianjurkan untuk sering dilakukan untuk meminta permohonan, kesembuhan, dan sholat memohon sesuatu kepada Allah SWT.
Ketika sudah berada di bulan Syaban, umat Islam dianjurkan untuk mengisinya dengan berbagai amalan ibadah. Syaban adalah bulan istimewa sebelum Ramadan tiba.
Syaban termasuk bulan penuh berkah. Meski tidak disebutkan sebagai bulan istimewa, Syaban berada di antara bulan mulia Rajab serta bulan utama Ramadan.
Bulan ini banyak dimanfaatkan umat Islam untuk memperbanyak amalan sunah. Seperti sedekah, baca Alquran, serta berziarah.
Bulan ini juga menjadi sarana berlatih untuk menguatkan ibadah. Sebab, saat Ramadan, umat Islam akan sibuk dengan aktivitas ibadah.
Untuk mendapatkan kemuliaan Syaban, dianjurkan membaca doa ini.
Allahumma ya dzal manni wa wal yumannu 'alaihi, ya dzal jalali wal ikram, ya dzath thouli wal in'am, la ilaha illa anta dhahral lajiin, wa jaral mustajirin, wa amanal khoifina. Allahumma in kunta katabtani 'indaka fi ummil kitabi syaqiyyan au makhruman au mathrudan au muqottaran 'alayya fi rizqi. Famkhullahumma bifadllika syaqawati wa khirmani wa thordi wa iqtara rizqi wa atsbitni 'indaka fi ummil kitabi sa'idam marzuqam muwaffaqa lilkhoirat. Fa innaka qulta waqoulukal khaqq fi kitabikal munazzali 'ala lisani nabiyyikal mursalin. Yamhullahu ma yasyau wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitab. Ilahi bittajallil a'dhomi fi lailatin nishfi min syahri sya'banal mukarrami. Allati yufraqu fiha kullu amrin khakimiw wa yubramu. An taksyifa 'anna minal balai ma na'lamu wa ma la na'lamu wa ma anta bihi a'lam. Innaka antal a'azzul akramu wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallama.
Artinya,
" Ya Tuhanku yang Maha Pemberi, dan Engkau Tuhan tak butuh. Wahai Tuhan yang memiliki memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala kenikmatan. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau Tuhan tempat minta pertolongan, dan tempat berlindung orang orang yang dari ketakutan, dan engkau adalah tempat aman dari rasa takut. Ya Allah, jika engkau menuliskan catatan ku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, atau orang sial, atau yang celaksa, dan orang yang sempit rezeki, maka aku mohon hapuskanlah itu Ya Allah. Ya Allah hapuslah segera di Luh Mahfuz dengan kemuliaan mu akan kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki ku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan. Ya Allah, jika Engkau berkata, maka pasti perkataan Mu adalah suatu kebenaran sebagaimana kitab yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusanMu (Muhammad), (Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki). Ya Allah dengan tajalli mu yang mulia di malam Nisfu Syaban yang mulia ini, yang semua amal kebajikan diangkat pada bulan ini, bahwa engkau jauhkan dari kamu dari segala bala (musibah) dari yang kami ketahui dan yang tak kami ketahui, dan tak ada yang mengetahuinya kecuali Engkau. Engkaulah yang maha agung dan mulia. Semoga Allah memberikan salawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah Ta'ala."
Sumber: Bincang Syariah
Selain memanjatkan doa meraih kemuliaan bulan syaban, ibadah lain yang banyak dilakukan umat Islam adalah saat memasuki sebuah waktu yang disebut dengan Nisfu Syaban atau " Pertengahan Syaban" .
Sebagaimana pada bulan-bulan lain, malam ini sudah masuk hari yang disebut Ayyamul Bidh atau Hari Putih. Umat muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa dan berbagai amalan ibadah lainnya.
Terlebih saat Nisfu Syaban, momen yang tepat untuk meningkatkan ibadah. Sebab, pahala-pahala di tiga malam ini dilipatgandakan.
Ayyamul Bidh berlangsung selama tiga hari mulai 13 hingga 15 setiap bulan di luar Ramadan. Demikian pula dengan Nisfu Syaban, dimulai pada 13 dan berakhir 15 yang tahun ini jatuh di Jumat malam, 26 Maret hingga Senin sore, 29 Maret.
Untuk meraih keberkahan Nisfu Syaban, rutinkan membaca doa ini setiap malam.
Salah satu amalan nisfu syaban yang banyak dilakoni muslim dan muslimah adalah menjalankan puasa puasa sunah selama tiga hari mulai 13 hingga 15 Syaban. Cara pelaksanaannya sama seperti pada umumnya.
Bedanya, puasa tersebut dihukumi sunah bukan wajib seperti Puasa Ramadan. Sehingga, niat untuk menjalankan puasa sunah Nisfu Syaban bisa dibaca di malam atau siang hari.
Berikut adalah bacaan niat puasa Nisfu Sayban di malam hari
Nawaitu shauma ghadin 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya,
" Saya niat puasa sunah Syaban besok karena Allah Ta'ala.'
Advertisement
Warga Keluhkan Panas Ekstrem di Indonesia, Ini Penyebabnya!
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Sudah Tahu Belum? Ini 5 Cara Mudah Mengenali Uang Palsu
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi