Remaja Kerjakan PR Sambil Jualan Bakpao (Twitter)
Dream - Bagi sebagian besar anak, sore hari adalah waktu yang pas untuk bersantai setelah aktivitas sekolah. Ada juga yang menghabiskan waktu sore dengan beragam kegiatan.
Berbeda dengan gadis SMP satu ini. Dia tertangkap kamera sedang duduk dengan beberapa tumpuk kotak kue berisi bakpao.
Foto gadis ini sedang duduk tertekur diambil oleh Wahyu Budiono. Dia lalu mencuitkannya di Twitter lewat akunnya @bepejeel.
Gadis remaja itu tidak sedang tertidur. Di pangkuannya ada tutup kotak kue yang dijadikan alas.
Di atas tutup kotak kue itu, selembar buku tampak terbuka. Ternyata, gadis ini sedang sibuk mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) dari sekolahnya sembari berjualan bakpao dan jajanan lainnya.
Beli bakpao yg jual anak SMP lagi ngerjain PR. Kadang sampe malem ini bocah.
Laris manis ya dek, biar sekolahmu lancar dan suatu hari nanti, kelak akan kau raih kesuksesan. Aamiin...
Lokasi: Pom bensin samping Perumahan Ubud Village Ciledug Tangerang pic.twitter.com/oNZuZndri6— Wahyu Budiono (@bepejeel)22 Juli 2019
" Beli bakpao yg jual anak SMP lagi ngerjain PR. Kadang sampe malem ini bocah," tulis Wahyu, diakses pada Rabu 24 Juli 2019.
Foto itu diambil di salah satu SPBU di kawasan Ciledug, Tangerang. Tepatnya di samping perumahan Ubud Village.
Cuitan ini langsung mendapat banyak tanggapan dari pengguna Twitter lainnya. Banyak dari mereka merasa terharu dengan kegigihan gadis SMP ini.
" Ya Allah... Bulan lalu beli bakpaonya malem2 udh mau abis, keliatan capek bgt ternyata dia juga sekolah. Semoga laris terus dek dan cepet habis jgn sampai malam terus," tulis @akug***.
" nangis bacanya. ingat anak perempuanku yg masih SMP juga. sayangnya aku jauh, coba kalau dekat pasti aku beli. semoga sukses kelak ya nak...," tulis @dee_**.
" Salut sama adeknya teman2nya pada main dia berjualan dan ga lupa sama tugas sekolahnya. Semangat buat adeknya. Semoga dagangan laris manis. Suksesnya buat kedepannya. Usaha pasti ada hasil. Percayalah," tulis @vou***.
" Semangat dek... Siapa tau bsk kamu ngrubah nasib keluarga.... Amien ya Allah," tulis @Triy***.
Dream - Terlahir sebagai anak pejabat sering kali diidentikan dengan gaya hidup mewah. Dengan orangtua yang memiliki banyak uang dan jabatan, banyak anak memanfaatkan posisi tersebut.
Apalagi banyak masyarakat menganggap jika gaji pejabat tidaklah kecil. Apalagi jika mereka memiliki jabatan mentereng di institusi pemerintahan.
Hidup nyaman sudah pasti jadi jaminan. Namun ternyata tak semua anak pejabat identik dengan gaya hidup mewah.
Salah satunya seperti sosok yang baru-baru ini viral di media sosial.
Adalah Muhammad Rafdi Marajabessy, Putra dari Wakil Walikota Tidore. Rafdi sukses membuat salut warganet lantaran tak malu kerja kasar demi dapatkan uang.
Berawal dari postingan facebook Muhammad Naoval yang membagikan Foto-foto Rafdi saat sedang bekerja.
Dari foto itu terlihat bagaimana Rafdi dengan baju lusuh dan sandal jepitnya bekerja sebagai kuli bangunan.
Ia bersama bapak-bapak lain bekerja mengeruk pasir di sebuah proyek bangunan.
Padahal pemuda itu merupakan anak dari orang nomor dua di Tidore.
" Dia Ini Anakx Wakil Walikota Tidore tapi dalam kehidupan keseharianx sangat sederhana dan mandiri malahan berkerja sebagai Kuli Bangunan...!!!" tulis akun Facebook Muhammad Naoval.
Usai postingan itu viral, banyak orang mempertanyakan kebenaran berita itu.
Melansir dari laman Instagram @smart.gram, sang ayah akhirnya angkat bicara.
Muhammad Sinen, Wakil Walikota Tidore membenarkan jika pemuda di foto itu adalah anaknya. Sinen sengaja ingin mengajarkan sifat bekerja keras pada sang anak sejak kecil.
Sinen tidak ingin anak-anaknya manja dan mendapatkan apapun dengan mudah.
Tak hanya itu, Muhammad Sinen juga tidak ingin sang anak memanfaatkan gelar yang kini ia jabat.
Postingan Naoval mendapat banyak respon dari netizen. Sampai berita ini diterbitkan, postingan itu bahkan sudah disukai 1,2 ribu pengguna dan dibagikan oleh 2,2 ribu pengguna.
Salut banget kan sama Rafdi!
Dream - Mungkin butuh keberanian besar bagi Amnidi, 54 tahun, untuk bermimpi memberikan pendidikan setinggi mungkin pada buah hatinya. Apalagi sampai anaknya bisa kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Nyatanya, hal yang muskil itu tetap bisa terwujud. Sang putra, Rahmat Eko Saputro, 18 tahun, kini tercatat sebagai mahasiswa Prodi Teknik Nuklir Fakultas Teknik UGM.
Hebatnya, Amnidi tidak perlu mengeluarkan biaya sedikitpun. Seluruh biaya kuliah Eko sudah terpenuhi lewat beasiswa Bidikmisi.
" Kayak enggak percaya bisa sampai seperti ini, saya yang buruh bangunan dan hanya lulusan SMP akhirnya bisa melihat Eko masuk kuliah," ujar Amnidi, dikutip dari ugm.ac.id, Kamis 4 Juli 2019.
Amnidi menceritakan kisah hidupnya yang harus berjuang di tengah keterbatasan ekonomi. Bersama istrinya, Ermida, 46 tahun, tinggal di sebuah rumah di Kavling Lama Batu Aji Permai Blok D No.25, Kelurahan Sungai Lekong, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau.
Sebelum menempati rumah itu, Amnidi dan keluarganya tinggal di rumah liar terbuat dari kayu di Muka Kuning Kampung Ace, Batam. Sayangnya, banjir besar menerjang merobohkan rumah kayu itu pada 2006 dan memaksanya mengungsi.
Selama tinggal di pengungsian, Amnidi membangun rumahnya secara bertahap di atas lahan selebas 10x10 meter. Rumah itulah yang saat ini ditempati Amnidi. " Saya bangun sendiri rumah ini sedikit demi sedikit," kata dia.
Menyekolahkan anak, apalagi sampai perguruan tinggi, bukanlah perkara sepele bagi Anmidi. Upahnya sebagai buruh bangunan sebesar Rp3 juta tiap bulan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Sebagai buruh bangunan, pekerjaan Amnadi tentu sangat mengandalkan proyek pembangunan. Dia terpaksa menganggur jika tidak ada proyek.
Bahkan dia juga pernah bekerja tanpa bayaran. Sebabnya, mandor yang menggajinya kabur dan membawa lari uang proyek.
" Pernah ikut proyek tapi mandornya kabur jadinya duit nggak keluar dan nggak bayaran. Risiko kerja ikut orang seperi itu," kata dia.
Masa terberat yang dialami Amnidi yaitu ketika menganggur dua bulan lamanya, sementara harus membiayai si bungsu yang akan masuk jenjang SMP. Meski begitu, dia tidak putus asa dan sepenuhnya yakin pada ketetapan Tuhan.
Di tengah kondisi sulit, Eko yang merupakan anak sulungnya meraih Juara I Olimpiade Astronomi 2018 tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Anaknya lalu menjadi wakil provinsi untuk berlaga di tingkat nasional.
" Menang lomba Eko dapat uang saku dan itu digunakan untuk membiayai keperluan adiknya masuk SMP," ucap Amnidi menahan haru.
Semenjak SD, kata Amnidi, Eko adalah anak yang berprestasi. Sulungnya itu selalu meraih peringkat 1 di kelas pada SD dan SMP serta selalu masuk 3 besar di SMA.
Tak hanya itu, Eko juga sering mengikuti sejumlah lomba dan kerap menjadi juara. Di antaranya juara 3 lomba puisi pada Porseni Kota Batam 2015, juara 1 debat agama Islam tingkat Provinsi Kepulauan Riau 2018, juara 3 nasional kompetisi riset ITB 2018, dan juara 1 Olimpiade Astronomi 2018 tingkat Provinsi Riau.
Tidak ada harapan lain bagi Amnidi selain anaknya bisa kuliah lancar dan lulus tepat waktu. Dia hanya bisa mendoakan agar buah hatinya meraih kesuksesan.
Advertisement
Keseruan DIY Mirror Clay Bareng GENDES di Campus Beauty Fair
Romantis Berujung Nangis Bareng, El Rumi Lamar Syifa Hadju di Swiss
Pemicu Stroke Mendadak, Kondisi Mematikan yang Datang Tanpa Disadari
Foto Nisya Ahmad Kecil Mirip Banget Lily, Netizen: Memang Sudah Takdir
Jepang Butuh 400 Ribu Tenaga Kerja Tiap Tahun, Peluang Pekerja Migran Makin Besar
Penasaran Suasana Kuliah, Kakek 60 Tahun Wujudkan Impian Jadi Mahasiswa
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Berawal Dangdut Keliling, Ini Sumber Penghasilan Ayu Ting Ting yang Kini Jadi Artis Tajir
Diet Telur yang Benar Efektif Turunkan Berat Badan, Pastikan Perhatikan Hal Ini
Keseruan DIY Mirror Clay Bareng GENDES di Campus Beauty Fair
Romantis Berujung Nangis Bareng, El Rumi Lamar Syifa Hadju di Swiss
Pemicu Stroke Mendadak, Kondisi Mematikan yang Datang Tanpa Disadari