Darwin dan naturalis mitranya, Alfred Russel Wallace, membuat prediksi tentang keberadaan Ngengat Sphinx Wallace yang bersimbiosis dengan anggrek, yang memiliki tabung nektar yang sangat panjang.
Pada tahun 1862, Charles Darwin menerima anggrek Madagaskar melalui pos. Bunganya memiliki tabung nektar yang sangat panjang, disebut nektar, berukuran panjang 1 kaki (30 sentimeter).
Naturalis Alfred Russel Wallace mengungkapkan pada tahun 1867 bahwa beberapa spesies yang lebih besar dari keluarga ngengat Sphingidae (juga disebut sebagai ngengat sphinx atau ngengat elang) memiliki belalai yang hampir sepanjang nektar Angraecum sesquipedale.
Kedua naturalis tersebut terbukti benar ketika ngengat berlidah panjang tersebut akhirnya ditemukan di Madagaskar.
Pada tahun 1903, ngengat tersebut diidentifikasi sebagai subspesies dari ngengat sphinx Morgan (Xanthopan morganii) dan diberi nama ilmiah X. m. praedikta.
Penyerbukan yang diprediksi oleh Darwin dan Wallace baru dapat diamati dan difoto pada tahun 1990-an.
Baru-baru ini, ngengat ini diakui memiliki lidah serangga terpanjang.
Sebuah penelitian taksonomi yang diterbitkan pada tahun 2021 menyimpulkan bahwa serangga ini seharusnya diklasifikasikan sebagai spesies tersendiri dan diberi nama ilmiah Xanthopan praedicta.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik