Dream - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan Amerika Serikat (AS) terkait berdirinya negara Palestina sebagai bagian dari skenario selepas perang.
Posisi Netanyahu ini semakin mempertegas perbedaan pandangan antara kedua negara sekutu ini selama tiga bulan Israel membombardir Gaza, Palestina.
Dalam jumpa pers yang disiarkan televisi nasional kemarin, Netanyahu berjanji terus menggempur Gaza sampai Israel merasa sudah meraih kemenangan dari Hamas dan sudah menyampaikan sikapnya ini kepada para pejabat AS.
kata Netanyahu dilansir dari Aljazeera, Jumat 19 Januari 2024.
ujarnya
Meski AS sudah memveto resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata, negara itu sudah meminta Israel untuk mengurangi intensitas serangan ke Gaza dan menuturkan berdirinya negara Palestina harus jadi bagian dari kondisi selepas perang.
Menanggapi komentar Netanyahu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan tidak ada rencana menduduki kembali Gaza setelah perang dan AS masih berkomitmen untuk solusi dua negara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan, Israel kini punya peluang untuk terlibat dalam ide negara Palestina karena negara-negara di Timur Tengah bersedia memberi jaminan keamanan.
Dia mengatakan meski ada sejumlah perbedaan pandangan antara AS dan Israel, dukungan kami kepada Palestina masih kuat.