Tak Tega Melihat Ibu Dijemput Ambulans Karena Positif Covid-19. (Foto: Facebook Odeng's Tukangkayu)
Dream - " Ketika ambulans datang untuk menjemput Ibu, hati ini serasa runtuh. Air mata sudah mengalir tetapi saya tahan, karena saya ingin menunjukkan kepadanya bahwa saya kuat."
Itulah ungkapan warga Malaysia, Ahmad Hafizuddin Shopian menceritakan momen sedih dan mengharukan ketika ibunya, Rohaya Ibrahim, terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah didiagnosis positif Covid-19.
Ahmad Hafizuddin mengatakan ibunya terinfeksi virus corona dari ayahnya, Shopian Mat Nasir, 68 tahun, yang dirawat di rumah sakit tiga hari sebelumnya.
“ Ayah menjalani tes cepat setelah salah seorang temannya yang juga anggota jemaah di masjid dinyatakan positif. Pada 18 Maret, Dinas Kesehatan Daerah (PKD) menelepon memberitahu ayah positif. Pagi harinya, ambulans datang untuk membawanya ke rumah sakit," kata Ahmad Hafizuddin.
Menurut Ahmad Hafizuddin, keluarga yang di rumah juga menjalani tes cepat di rumah sakit karena kontak dekat dengan ayah mereka.
Sambil menunggu hasilnya, dia menitipkan anak dan istrinya yang sedang hamil ke rumah mertuanya.
" Sabtu sore, setelah sholat Ashar, Ibu dapat telepon dari PKD bahwa dia dinyatakan positif," kata Ahmad Hafizuddin.
Sementara Ahmad Hafizuddin mengaku cukup terkejut dengan pemberitahuan tersebut. Ibunya malah tenang-tenang saja.
" Saya terkejut, dalam kepala muncul pikiran macam-macam. Tapi Ibu malah terlihat tenang. Saya bantu dia berkemas seperti saya siapkan barang ayah sebelumnya," kata pria 29 tahun itu.
Namun yang membuat Ahmad Hafizuddin merasa terharu adalah benda pertama yang dipikirkan ibunya untuk dibawa ke rumah sakit adalah Alquran.
Ahmad Hafizuddin makin bertambah haru dan sedih ketika ambulans datang untuk menjemput ibunya.
" Saya merasa sangat sedih karena memikirkan usia dan kesehatannya. Usianya sudah 63 tahun," katanya.
Menurut Ahmad Hafizuddin, ibunya sulit berjalan karena ada sekrup yang terpasang di kakinya akibat kecelakaan sebelum ini.
" Sangat menyedihkan karena saya tidak bisa menuntun ibu ke ambulans," katanya.
Menurut Ahmad Hafizuddin, apa yang terjadi pada kedua orangtuanya adalah ujian dari Allah SWT untuk menguji keimanan hamba-Nya.
" Allah beri ujian kepada orangtua dengan wabah. Sementara orang-orang yang tidak terkena wabah seperti saya juga berada dalam ujian Allah.
" Ini mengajarkan kita untuk lebih menginsafi. Pada saat ini, yang terbaik adalah kita semua mematuhi anjuran pemerintah. Jangan anggap diri kebal. Ketika wabah datang ke orang yang kamu cintai, kamu akan tahu bagaimana rasanya," pungkas Ahmad Hafizuddin.
Sumber: MStar.com.my
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati