Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Sejumlah negara di dunia kini tengah berjuang menemukan vaksin yang tepat untuk menangani Covid-19. Indonesia kini sedang menjalankan uji klinis tahap III vaksin Sinovac sekaligus menjalankan riset untuk pengembangan Vaksin Merah Putih.
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro, menegatakan, imunisasi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan suatu negara. Sehingga, imunisasi memiliki peran penting untuk memperkuat kesehatan.
" Jadi kalau mau melihat standar sejahteranya satu negara, imunisasi adalah salah satu indikatornya," ujar Sri dalam dialog virtual " Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin" disiarkan channel YouTube FMB9ID_IKP.
Profesor bidang Kesehatan Anak kelahiran Solo, 14 Mei 1946 itu punya pengalaman puluhan tahun di bidang imunisasi. Dia bahkan salah satu pencetus imunisasi di Indonesia.
Sri akrab dengan vaksin sejak bergelut dengan penyakit infeksi pada anak-anak. Di mata Sri, kesehatan anak merupakan ilmu tersulit dalam dunia kedokteran.
Sebabnya, anak-anak sulit ditanya mengenai keluhan yang dirasakan. Sehingga dokter menghadapi tantangan tersendiri sebelum menetapkan diagnosis.
Pengalaman itu membuat Sri berpikir mengenai pentingnya imunisasi yang dilakukan secara massif guna mencegak penularan penyakit khususnya pada anak-anak. Saat bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Sri semakin intens bergelut dengan penyakit menular pada anak.
Dalam konteks pencegahan penyakit, Sri menyatakan terdapat dua aspek dasar yang harus dipenuhi oleh Negara. Dua aspek tersebut yaitu ketersediaan air bersih yang merata serta imunisasi.
Jika dua hal ini tersedia, kata Sri, 70 persen masalah kesehatan yang berkaitan dengan infeksi dapat diatasi. Sedangkan cakupan vaksinasi yang luas dapat menjadi gambaran tingkat kemajuan suatu negara baik secara ekonomi maupun sosialnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan relatif terkendali. Ini merupakan bukti penanganan Covid-19 pemerintah bersama masyarakat berjalan efektif.
" Ini adalah suatu prestasi nasional bersama ternyata masyarakat dan pemerintah bisa bersama-sama mengendalikan kasus," ujar Wiku dalam Update Penanganan Covid-19, Pemulihan Ekonomi Nasional dan Ketahanan Pangan disiarkan YouTube BNPB.
Wiku menjelaskan persentase kasus aktif saat ini di bawah rata-rata dunia. Data terkini menunjukkan kasus aktif di Indonesia sebanyak 12,52 persen, sedangkan angka global sebanyak 26,79 persen.
" Jadi kita lebih rendah dan selisihnya 14,27 persen," kata Wiku.
Menurut Wiku, sempat terjadi kenaikan kasus positif setelah libur panjang. Tetapi, dalam beberapa waktu kasus tersebut dapat kembali menurun.
Untuk kasus aktif atau pasien yang masih dirawat terus menunjukkan data menurun. Wiku menilai perkembangan ini dapat dicapai lewat kerja sama yang baik semua pihak khususnya masyarakat dan pemerintah.
Selain penurunan kasus aktif, kata Wiku, data pasien sembuh mengalami peningkatan cukup signifikan. Persentase kesembuhan dari Covid-19 saat ini sebesar 84,14 persen, lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata global sebesar 70,71 persen.
" Jadi ini selisihnya 13,4 persen. Kasus kesembuhan kita lebih tinggi daripada global," ucap Wiku.
Tetapi, kasus kematian di Indonesia masih berada di atas rata-rata global. Tingkat kematian akibat Covid-19 Indonesia saat ini sebanyak 3,34 persen sementara angka global 2,5 persen.
" Kita masih di atas global yaitu 0,84 persen," kata Wiku.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu