Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Indra Rudiansyah. Dialah mahasiswa S3 jurusan Clinical Medicine di Oxford University asal Indonesia yang ikut andilmengembaangkan vaksin Covid-19.
Indra mulai terlibat dalam Gugus Pengembangan Vaksin Covid-19 di Oxford setelah virus tersebut ditetapkan sebagai pandemi. Indra berperan dalam melihat respons antibodi orang yang menerima vaksin.
" Hal ini penting untuk melihat efek samping maupun kemanjuran vaksin," tulis PPI United Kingdom di Instagram mereka.
Indra merupakan lulusan S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian meniti karier di BUMN PT Bio Farma (Persero) dan mendapatkan LPDP.
Pada profilnya di LinkedIn, Indra bekerja di Bio Farma sejak 2014 dan mulai kuliah di Universitas Oxford sejak 2018.
Sejauh ini, vaksin Covid-19 bernama ChAdOx1 nCoV-19 dari Universitas Oxford adalah salah satu yang paling potensial. Pemerintah Inggris turut mendanai pengembangan vaksin yang dilakukan bersama AstraZeneca.
”Inggris beruntung memiliki peneliti-peneliti luar biasa yang bekerja sama dengan tim berpengalaman dari AstraZeneca. Melalui kerja sama ini, mereka telah bekerja dengan sangat cepat untuk menunjukkan hasil uji klinis dari vaksin chadox ini yang terbukti aman dan efektif dalam melindungi publik dari infeksi COVID-19,” Ketua Gugus Tugas Vaksin Inggris, Kate Bingham.
Pemerintah Inggris juga berkomitmen akan membuat vaksin Corona COVID-19 ini terjangkau oleh masyarakat luas.
Universitas Oxford mengumumkan kabar bahwa vaksin yang mereka uji coba bisa menghasilkan antibodi melawan Virus Corona (COVID-19). Vaksin Corona jenis baru dari Oxford bernama ChAdOx1 nCoV-19.
Vaksin dari Oxford sudah diuji ke 1.077 sukarelawan. Sebanyak 90 persen memperoleh antibodi setelah mendapat satu dosis vaksin.
Pemerintah Inggris berkata akan ada tes dengan skala lebih besar di luar negara itu.
" Akan ada lebih banyak uji coba, dengan lebih banyak pasien - kali ini di Amerika Serikat, Brasil, dan Afrika Selatan; dan dengan anak-anak," ujar pihak Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Selasa lalu.
Pemerintah Inggris tak ingin mengklaim sudah berhasil mendapat vaksin untuk manusia, tetapi mereka percaya dengan kinerja Universitas Oxford dan AstraZeneca. Selain itu, produksi massal vaksin Corona COVID-19 ini juga sudah direncanakan.
" AstraZeneca sedang merencanakan produksi vaksin dalam skala besar. Saya merasa optimis, tapi tetap hati-hati," ujar Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, dan chargé d'affaires, Rob Fenn.
Inggris dan Indonesia, kata Fenn, telah setuju agar biaya vaksin Covid-19 bisa terjangkau.
" Inggris dan Indonesia telah menekankan sejak awal pentingnya vaksin yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang," pungkasnya.
Sumber: https://www.liputan6.com/global/read/4312974/mahasiswa-indonesia-di-universitas-oxford-ikut-buat-vaksin-corona-covid-19
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik