Foto: Helmi Fithriansyah/ Liputan6.com
Dream - Kabar duka datang dari keluarga Presiden Joko Widodo. Sang bunda, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia pada Rabu sore hari (25/3/2020).
Sujiatmi menghembuskan napas terakhir di Solo, Jawa Tengah. Almarhumah berpulang di usia 77 tahun. Kabar menyebar dari pesan berantai di aplikasi obrolan.
" Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden wafat di Solo pukul 16.45 WIB tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khotimah," begitu bunyi pesan yang diterima, seperti dilansir dari Liputan6.com.
Setelah itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan kabar duka tersebut melalui sambungan telepon yang diterima Liputan6.com.
Dream - Juru bicara presiden, Fadjroel Rahman menyebut bahwa Presiden Joko Widodo menyetujui peniadaan Ujian Nasional (UN) 2020.
Fadjroel mengatakan keputusan itu sebagai bentuk social distancing (pembatasan social) untuk merespons wabah Covid-19.

" Peniadaan UN menjadi penerapan kebijakan social distancing (pembatasan sosial) untuk memotong rantai penyebaran virus corona SARS 2 atau Covid-19," kata Fadjroel, Selasa, 24 Maret 2020.
Keputusan itu diambil setelah rapat terbatas terkait Ujian Nasional di tengah pandemi Covid-19. Keputusan peniadaan UN ini berlaku di tingkat sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah menengah pertama atau setingkat madrasah tsanawiyah, dan sekolah dasar atau setingkat madrasah ibtidaiyah.
" Kebijakan peniadaan UN perlu diikuti oleh partisipasi aktif warga, dalam penerapan perilaku social distancing, yaitu kerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah di rumah," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Abdul Mu`ti mengeluarkan usulan bernomor kop surat 003/PR/BSNP/III/2020 mengenai pembatalan Ujian Nasional 2020
" Demi kemaslahatan bangsa, terutama peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, BSNP sebagai badan mandiri dan independen yang berwenang menyelenggarakan Ujian Nasional (PP Nomor 19 Tahun 2005) mengusulkan kepada pemerintah agar Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2019/2020 dibatalkan," kata Mu'ti.
Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin
Dream - Jokowi menjelaskan alasan tak memberlakukan lockdown atau karantina wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona baru, Covid-19. Dia menyebut setiap negara punya karakter dan kedisiplinan yang berbeda-beda.
" Perlu saya sampaikan setiap negara memiliki karakter berbeda-beda, budaya berbeda-beda, kedisiplinan yang berbeda-beda. Oleh itu kita tidak memilih jalan itu (lockdown)" kata Jokowi, Selasa 24 Maret 2020.
Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu mengaku telah mengalkulasi dan menganalisa setiap negara yang mengambil kebijakan lockdown. Menurut dia, penerapan sistem menjaga jarak antarmanusia adalah langkah paling tepat yang bisa diterapkan di Indonesia.
" Jadi yang paling pas di negara kita physical distancing, menjaga jarak aman," kata dia. Dia yakin, dengan menjaga jarak antar manusia, sebaran Covid-19 bisa dihindari.
Jokowi meminta semua pihak betul-betul disiplin terhadap kebijakan social distancing. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah untuk menekan penyebaran corona.
" Saya baca sebuah berita, sudah diisolasi membantu tetangganya yang mau hajatan, ada yang sudah diisiolasi masih belanja di pasar. Kedisplinan untuk mengisolasi yang penting," kata Jokowi.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
Advertisement
Mengenal Komunitas GMDI, Generasi Muda Penjaga Budaya Kalteng


OJK: Kerugian Korban Penipuan Setahun Terakhir Capai Rp7,8 Triliun

Coba Tenangkan Diri Dulu, Begini Cara Mengatasi Gejala Serangan Jantung Saat Sendirian

Heboh Robot Humanoid IRON: Gerakan Nyaris Luwes, Sampai Perlu Dibuktikan Bukan Manusia


Honda Culture Indonesia Vol.2 Digelar di Jakarta, Ribuan Pengunjung Hadiri Pameran Komunitas Honda
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Proses Pembuatannya Sampai 2 Tahun, Bonvie Haircare Rilis Produk Perawatan Rambut Khusus Cowok


Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Bullying Meninggal Dunia, Sempat Koma di RS

Pria di Rusia Saban Tahun Ganti Nama Biar Tak Ditagih Tunjangan Anak

Mengenal Komunitas GMDI, Generasi Muda Penjaga Budaya Kalteng

BGN Buka Layanan Pengaduan MBG di Call Center 127, Bisa Diakses 24 Jam