KSAD Jenderal Andika Perkasa
Dream - Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa, ngamuk gara-gara laporan masih adanya iuran gelap di pendidikan lingkungan TNI. Dia menilai iuran itu tidak lebih dari upaya pemerasan terhadap anggota yang sedang menempuh pendidikan.
Andika meminta praktik itu segera dihentikan. Dia mengingatkan, para anggota yang sedang menempuh pendidikan tidak semuanya berasal dari keluarga berada.
" Kalau berada ngapain jadi tentara, mayoritas mereka itu menengah ke bawah, tidak kasihan kita sama mereka? Tidak ada lagi," ujar Andika saat Rapat Pimpinan TNI AD, dikutip dari Liputan6.com.
Menurut Andika, banyak laporan masuk ke mejanya mengenai iuran gelap tersebut. Tetapi, dia tidak menyebut institusi pendidikan TNI mana yang menjalankan praktik pungutan itu baik Rindam, Pusdik, Seskoad, ataupun Akmil.
Diapun meminta dalam dua pekan ke depan, pungutan iuran gelap tersebut sudah hilang. Jika tidak, dia akan menindak tegas pimpinan institusi yang dilaporkan.
" Dalam dua minggu kalau saya masih dengar ada laporan tadi, saya anggap komandannya tahu. Berarti akan ada konsekuensi, siap-siap saja, jangan ragukan keseriusan saya, saya buktikan!" kata dia.
Menantu Hendro Priyono iyu mengingatkan para perwira militer untuk hidup menyesuaikan keadaan. Bukan malah mengambil celah di tengah kesulitan.
Semisal, jumlah sepatu anggota kurang memadai secara jumlah maka memanfaatkan yang ada lebih dulu. Dia juga meminta anggota untuk rajin mencuci sepatu usai latihan dan bukan malah menambah sepatu cadangan.
" Setelah berlatih, mau tidak kita cuci malamnya? Jangan kita mau cadangannya banyak, tetapi yang lebih penting jangan ada anggapan seolah iuran ini menjadi keharusan dan mungkin ada yang memanfaatkan," kata dia.
Andika menambahkan, kebutuhan anggaran setiap anggota pada setiap dinas pendidikan sudah disiapkan oleh asisten personel (Aspers). Dia menegaskan tidak boleh ada lagi anggota yang memanfaatkan keadaan dengan menarik iuran gelap di lingkungan TNI AD.
" Dinas Aspers telah merencanakan ada uang makan, ada uang saku atau apapun namanya, sebelum dilantik sudah ada dan itu semua sudah cukup. Jadi tidak ada ruang lagi bagi 'petualang'," kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN