Jokowi Sebut Tantangan Terbesar Media Adalah Hoax

"Indonesia merupakan negara paling bebas dan punya energi tinggi dalam kegiatan jurnalistik di dunia," kata Jokowi.

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri penganugerahan penghargaan untuk jurnalis, Guillermo Cano Award di World Press Freedom Forum yang digelar di JCC, Rabu, 3 Mei 2017.

Di hadapan para awak jurnalis dari berbagai macam negara, Jokowi menyebut Indonesia sebagai negara dengan kegiatan pers paling bebas dan berenergi di dunia.

" Indonesia merupakan negara paling bebas dan punya energi tinggi dalam kegiatan jurnalistik di dunia," kata Jokowi.

Kondisi itu terjadi semenjak Indonesia mampu melewati krisis Asia Tenggara 1998. Setelah reformasi, kata Jokowi, Indonesia belajar menjadi negara demokratis melalui peran penting kebebasan pers.

" Sejak era reformasi, pers yang bebas dan bergairah telah memainkan peran yang kritis, memerangi korupsi, dan tetap menghibur kita semua," kata dia.

Meski begitu, Jokowi menyampaikan tantangan besar media saat ini bertambah dengan kemunculan berita palsu, hoax, dan ungkapan kebencian.

Melihat kondisi itu, Jokowi meminta media untuk tidak turut menyampaikan kabar tanpa verifikasi.

" Kalau ada berita yang nggak bener, nggak diluruskan tapi malah di-viralkan, itu yang menurut saya perlu dibenahi bersama," kata dia.

Posisi Indonesia dalam kebebasan pers nyatanya tak sebebas yang diucapkan Jokowi. Dalam catatan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) terjadi 72 kasus kekerasan terhadap jurnalis pada Mei 2016 hingga April 2017.

Kondisi ini menempatkan posisi Indonesia di urutan 124 dari 180 negara yang dinilai oleh World Press Index 2017. (Ism)