Shutterstock.com
Dream - Editor Metro TV, Yodi Prabowo, diperkirakan telah meninggal tiga hari sebelum ditemukan di pinggir Jalan Tol Jorr Ulujami, Jakarta Selatan. Perkiraan itu didasarkan pada kondisi jasad Yodi yang mulai membusuk.
" Memang betul korban sudah hampir tiga hari meninggal di TKP dengan kondisi jenazah sudah mengalami pembusukan ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 22 Juli 2020.
Yodi diduga meninggal dunia antara pukul 24.00 WIB hingga pukul dua dinihari. Dugaan itu didasarkan pada keterangan saksi yang menemukan dan memindahkan motor Yodi ke portal tol sekitar pukul dua dinihari.
" Diperkirakan kejadian itu sekitar pukul 12 malam sampai dengan pukul dua pagi hari," kata Yusri.
" Karena berdasarkan keterangan saksi yang memindahkan sepeda motor yang dia temukan di pinggir jalan dekat TKP tersebut sekitar pukul 2 pagi, dan kemudian dipindahkan ke dekat portal. Kemudian mengecek pada saat itu barang milik pribadi dari korban tidak ada yang hilang," tambah dia.
Kendati demikian, Yusri mengaku dugaan tersebut masih didalami oleh penyidik.
" Mulai dia dari berangkat kantor, dari keterangan para saksi ini akan kita kumpulkan jadi satu semuanya supaya bisa jadi satu petunjuk bagi penyidik," katanya.
Sumber: Merdeka.com
Dream - Fakta baru kasus dugaan pembunuhan Yodi Prabowo kembali terungkap. Kini, polisi berhasil mengidentifikasi sidik jari dan DNA pada pisau yang berada di lokasi penemuan jasad editor Metro TV itu.
" Sidik jari yang ditemukan adalah sidik jari korban dan juga DNA korban sendiri," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 22 Juli 2020.
Meski demikian, tambah Yusri, penyidik dan tim forensik terus melakukan pemeriksaan terhadap seluruh alat bukti yang ada untuk secepatnya menguak kasus ini.
" Ini masih hasil sementara. Kami masih mendalami, oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman. Mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan," ujarnya.
Menurut Yusri, pisau ditemukan di bawah jasad Yodi. Berdasar keterangan saksi, jasad Yodi dalam posisi tertelungkup saat ditemukan. Sebuah pisau ditemukan di bawah jasad, namun tidak menancap.
" Pada saat itu kondisi korban menurut keterangan saksi di awal dalam telungkup, di bawahnya ada pisau saat itu," kata Yusri.
Dia menambahkan, polisi telah menyortir keterangan dari 34 saksi. Dari hasil singkronisasi dengan temuan di lapangan, ada saksi yang mungkin akan diperiksa kembali.
" Ada yang bisa jadi saksi kunci di sini," kata dia.
Sementara itu, tim dokter forensik yang melakukan otopsi jasad Yodi Prabowo juga menyatakan tidak ada luka yang diakibatkan pukulan benda tumpul. Yusri menyebut, luka yang ditemukan hanyalah luka tusukan benda tajam serta sayatan.
" Ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ujar dia.
Namun, tambah Yusri, masih terlalu dini untuk menyimpulkan kematian Yodi akibat aksi bunuh diri. " Belum bisa disimpulkan ke sana," ucap Yusri.
Dream - Polisi akhirnya mengungkap teka-teki rambut yang di lokasi penemuan jasad editor Metro TV, Yodi Prabowo. Rambut yang semula diduga milik pelaku pembunuhan itu dipastikan milik Yodi.
" (Hasil labfor terkait temuan rambut) itu rambut punya korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 21 Juli 2020.
Meski demikian, hasil itu tak menyurutkan polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan itu. Tubagus bahkan mengatakan bahwa penyelidikan kasus ini sudah menemukan titik terang.
" Ada gambaran, tapi nantilah, belum saatnya," kata dia.
" Gambaran sih pasti ada karena kan penyelidikan terus maju dan berkembang. Tapi hasilnya? Belum. Nanti akan saya sampaikan hasilnya, belum sekarang," pungkas Tubagus.
Sebelumnya, polisi menemukan rambut di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi tak mau berspekulasi sehingga memeriksa rambut itu ke laboratorium.
Namun, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan rambut itu milik Yodi.
Dream - Adik kandung Yodi Prabowo pernah didatangi almarhum editor Metro TV itu melalui mimpi. Pengakuan itu disampaikan oleh sang ayah, Suwandi.
" Adiknya, Dimas, pernah dua kali berturut-turut memimpikan kakaknya," ujar Suwandi, diktuip dari Liputan6.com, Selasa 21 Juli 2020.
Menurut dia, dalam mimpi Dimas, Yodi Prabowo tidak berkata apa-apa. Yodi berperilaku seperti kesehariannya. Dalam mimpi adiknya itu, Yodi tengah pulang kerja.
" Kayak orang pulang kerja saja. Parkirin motor, standarin motor, masuk rumah terus ke kamar, gitu saja," tutur Suwandi.
Suwandi menganggap mimpi itu terjadi karena Dimas sangat rindu dengan Yodi Prabowo.
Polisi Yodi Prabowo meninggal dunia akibat luka tusuk senjata tajam yang mengenai jantung. Bekas luka ditemukan saat tim dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengotopsi jasad Yodi Prabowo.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto menerangkan, Yodi Prabowo diduga sempat dianiaya sebelum ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan.
" Menurut hasil autopsi kami menilai bahwa diduga ada penganiayaan sebelumnya," kata dia di Jakarta Selatan, Sabtu 11 Juli lalu.
Irwan membeberkan sekujur tubuh Yodi Prabowo dipenuhi luka akibat senjata tajam maupun benda tumpul.
" Luka di bagian dada sebelah kiri, kemudian ada luka di bagian leher akibat benda tajam. Kemudian dari antara lengan dengan leher ada lebam yang diduga akibat benda tumpul," ujar dia.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur