Doa dan Kesabaran Nabi Zakaria

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 7 Desember 2015 13:16
Doa dan Kesabaran Nabi Zakaria
Allah menjamin setiap doa yang dipanjatkan oleh orang beriman akan dikabulkan. Tetapi, mereka dituntut untuk bersabar dan tidak berhenti berdoa.

Dream - Doa merupakan ibarat senjata bagi orang beriman. Allah SWT sendiri bahkan memberikan jaminan kepada mereka yang mau berdoa, keinginannya akan terkabul.

Salah satu jaminan itu terdapat dalam Alquran Surat Ghafir ayat 60. Ayat tersebut memiliki arti, " Dan Tuhanku berfirman, 'Berdoalah kepadaKu, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'."

Mengapa 'senjata' yang terpilih sebagai perumpamaan doa? Ini lantaran hanya doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan tatkala menghadapi masalah yang demikian berat.

Tetapi, dalam berdoa, manusia juga dituntut untuk sabar. Allah menjamin akan mengabulkan doa yang dipanjatkan oleh setiap orang beriman, namun tidak semua doa segera dikabulkan.

Terdapat kisah begitu menarik terkait kesabaran dalam berdoa. Kisah itu berasal dari sosok Nabi Zakaria Alaihi Salam (AS). Di usianya yang senja, Nabi Zakaria AS tidak juga dikaruniai anak.

Meski begitu, Nabi Zakaria AS tidak pernah lelah memanjatkan doa. Dia terus memohon kepada Allah SWT agar dapat dikaruniai keturunan yang akan meneruskan tugas kenabiannya.

" Robbi habli milladunka zurriyatan thoyyibatan, innaka sami'ud du'a (Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa," demikian bunyi doa yang selalu dilantunkan Nabi Zakaria yang terdapat dalam Alquran Surat Ali Imron ayat 38.

Semakin lama, hati Nabi Zakaria semakin gusar. Dia khawatir tidak ada yang dapat meneruskan tugasnya dalam berdakwah. Tetapi, kegusarannya itu tidak mampu membuat kesabaran Nabi Zakaria hilang, sehingga dia terus berdoa agar mendapatkan anak.

Hingga suatu hari, doa Nabi Zakaria terkabul. Istrinya yang sudah berusia lanjut mendapatkan anugerah dari Allah SWT yaitu mengandung seorang putra pertama.

Sembilan bulan kemudian, seorang anak pria lahir dari rahim istrinya. Anak itu diberi nama Yahya, yang kemudian melanjutkan tugas dakwah dari Nabi Zakaria.

Kisah tentang Nabi Zakaria menjadi cermin bagi setiap manusia untuk selalu bersabar dalam berdoa. Doa merupakan cara paling efektif untuk menjawab semua persoalan hidup.

Selengkapnya, simak pada tautan ini. (Ism) 

Baca Juga: Pria dan Wanita Menikah Jadi Mahram? Bolehkah Muslim Memelihara Anjing? Mengapa Alquran Diterjemahkan dalam Bahasa Banyumasan? Kemenag Luncurkan Alquran Terjemahan 9 Bahasa Daerah Indonesia Belum Jadi Rujukan Pemikiran Islam Dunia

Beri Komentar