Kisah di Balik Turunnya Surat Al-Lahab, Paman Nabi yang Menentang Keras Dakwah Islam

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 30 Maret 2023 14:36
Kisah di Balik Turunnya Surat Al-Lahab, Paman Nabi yang Menentang Keras Dakwah Islam
Ketahui sebab turunnya Surat Al-Lahab di bawah ini!

Dream Surat Al-Lahab merupakan salah satu surat pendek yang sudah tak asing lagi bagi umat Islam. Berjumlah lima ayat, Al-Lahab adalah surat ke-111 dalam mushaf Al-Quran yang diturunkan di kota Mekkah sehingga tergolong surat Makkiyyah.

Surat Al-Lahab menceritakan tentang ancaman Allah SWT terhadap Abu Lahab atas sikap buruknya terhadap Rasulullah SAW. Abu Lahab diancam dengan kebinasaan di atas api neraka. Tak hanya itu, surat ini juga menjelaskan tentang perbuatan istrinya yang selalu menebar fitnah terhadap Rasulullah.  

Agar lebih jelas, berikut Dream merangkum penjelasan tentang kisah di balik turunnya Surat Al-Lahab yang dikutip dari berbagai sumber. Langsung saja simak selengkapnya di bawah ini untuk menambah wawasanmu mengenai Al-Quran di bulan Ramadhan ini.

1 dari 6 halaman

Bunyi Surat Al-Lahab dan Artinya

Sebelum mengetahui kisah di balik Surat Al-Lahab, ada baiknya kamu ketahui dulu bacaan ayat dan terjemahannya berikut ini seperti dikutip dari Al-Quran Digital Dream.co.id.

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

Artinya: “ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!”

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

Artinya: “ Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.”

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

Artinya: “ Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).”

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

Artinya: “ Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).”

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ

Artinya: “ Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.”

2 dari 6 halaman

Kandungan Surat Al Lahab

Memahami kandungan surat Al-Lahab penting bagi setiap Muslim. Dengan mengetahuinya, maka kita tak hanya sekedar bisa membaca ayatnya melainkan mengetahui maksud di baliknya. Surat Al-Lahab ini adalah salah satu mukjizat dan bukti kenabian Nabi Muhammad SAW.

Kandungan surat Al-Lahab berisi tentang nasib salah seorang paman Rasulullah SAW bernama Abu Lahab beserta istrinya yang diancam dengan siksa neraka. Surat Al-Lahab mengisyaratkan bahwa kemusyrikan itu tidak dapat dipertahankan dan tidak akan menang walaupun pendukung-pendukungnya bekerja keras.

Selain itu, surat Al-Lahab juga mengandung berita ghaib bahwa Abu Lahab akan merugi, binasa dan celaka. Itu benar terjadi karena ia mati mengenaskan di saat sakit yang membuat jijik teman-temannya.

Dalam surat ini Allah menjelaskan bahwa Dia menghinakan Abu Lahab dan istrinya yang suka menghina Rasulullah SAW saat berdakwah. Kehinaan ini digambarkan dengan lehernya dikalungi tali dari sabut api neraka. Sampai akhir hayatnya, Abu Lahab tidak masuk Islam secara dhahir maupun batin, sehingga ia benar-benar menjadi orang yang binasa dan celaka seperti yang tertera dalam surat ini.

3 dari 6 halaman

Kisah di Balik Turunnya Surat Al-Lahab

Sebab turunnya surat Al-Lahab adalah karena perilaku Abu Lahab dan istrinya yang suka menghina dakwa Nabi SAW. Allah mengancam api neraka bagi istri Abu Lahab, sebab istri Abu Lahab telah menyebar fitnah terhadap Rasulullah SAW. Allah mengancam istri Abu Lahab akan diberi kalung dari sabut api neraka.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Surat Al-Lahab turun setelah sekian penentangan Abu Lahab kepada Nabi Muhammad SAW. Puncaknya ketika Nabi mendaki Bukit Shafa kemudian berseru untuk mengumpulkan orang-orang Quraisy. Ketika itu beliau SAW bersabda, “ Wahai kaumku, jika aku ceritakan kepada kalian bahwa musuh mengintai kalian di belakang, apakah kalian mempercayaiku?"

Mereka menjawab, “ tentu saja kami percaya." Nabi SAW kemudian melanjutkan sabdanya, " saat ini aku akan memberikan peringatan kepada kalian tentang siksaan yang amat dahsyat." Lalu Abu Lahab menginterupsi, " Celakalah kamu, Muhammad! Apakah untuk ini kamu mengumpulkan kami?" Hinaan Abu Lahab itulah yang membuat Allah kemudian menurunkan surat ini.

4 dari 6 halaman

Penentangan Dimulai Sejak Kenabian

Ilustrasi

Abu Lahab sebenarnya adalah paman Nabi Muhammad SAW yang bernama asli Abdul Uzza bin Abdul Muthalib. Ia merupakan kakak dari ayah Nabi SAW, Abdullah bin Abdul Muthalib. Akan tetapi, Abu Lahab dan Abdullah berasal dari ibu yang berbeda.

Abu Lahab dilahirkan oleh Lubna binti Hajar (suku Khuza'a) pada sekitar 549 Masehi, sedangkan Abdullah lahir dari Fatimah binti Amr (klan Makhzum). Abu Lahab, julukan Abdul Uzza, bermakna " Bapak Api yang Berkobar" karena pipinya yang selalu merah.

Sejak Muhammad menyatakan diri sebagai nabi, kemudian berdakwah menyebarkan Islam, Abu Lahab selalu menentangnya. Sebelum aksi penentagan ini, Abu Lahab pernah demikian bahagia melihat sang keponakan, Muhammad, sejak kelahirannya.

5 dari 6 halaman

Sempat Bahagia dengan Kelahiran Nabi SAW

Sebagai ungkapan kebahagiaannya itu, Abu Lahab memerdekakan budaknya, Tsuwaibah. Dalam Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury, Tsuwaibah adalah wanita pertama setelah Aminah (ibu Muhammad) yang menyusui Muhammad. Abu Lahab gembira karena keponakannya tersebut berjenis kelamin laki-laki, bukan perempuan.

Namun demikian ada ulama (KH Miftachul Akhyar) yang menyebutkan, kegembiraan itu adalah palsu, tidak ikhlas dan bermuatan politis. Abu Lahab memang sangat ingin keponakannya itu tidak berjenis kelamin perempuan, yang bisa menjadi aib dalam budaya Arab kala itu.

Akan tetapi, berkat kebahagiaan Abu Lahab saat kelahiran Nabi SAW itu, ia mendapatkan keringanan hukuman di alam kubur setiap hari Senin, hari kelahiran Muhammad SAW.

6 dari 6 halaman

Benarkah Abu Lahab Mendapat Keringanan Siksa Kubur?

Berdasarkan kitab al-Mawahib al-Laduniyah bi al-Manhi al-Muhammadiyah, Imam al-Zarqani menuliskan, “ Abu Lahab diperlihatkan di dalam mimpi setelah ia mati, ditanyakan kepadanya, “ Bagaimana keadaanmu?” Ia menjawab, “ Di dalam neraka, hanya saja azabku diringankan setiap malam Senin. Aku menghisap air di antara jari jemariku sekadar ini – ia menunjuk ujung ibu jarinya. Itu aku dapatkan karena aku memerdekakan Tsuwaibah ketika ia memberikan kabar gembira kepadaku tentang kelahiran Muhammad dan ia menyusukan Muhammad."

Mengutip dari Bincang Syariah, Abnu Bathal menggambarkan banyaknya air minum yang didapatkan Abu Lahab ibarat seorang anak yang menyedot ibu jarinya. Keringanan alam kubur itu dia dapatkan karena telah memerdekakan Tsuwaibah yaitu ibu susuan Nabi SAW. Ada pula ulama yang berpendapat keringanan siksa tersebut sebab dia bahagia menyambut kelahiran keponakannya, Nabi Muhammad saw.

Namun demikian, para ulama sepakat bahwa orang yang tidak beriman kepada Allah tidak akan terbebas dari neraka dan tidak pula masuk surga, sebagaimana telah ditetapkan dalam Al-Quran.

Beri Komentar