Leony Panjaitan Diapit Sejumlah Pengemudi Ojek Online (Foto: Twitter)
Dream - Ini kisah inspiratif. Cerita tentang mahasiswa lulus dengan prestasi cemerlang, meski selama menuntut ilmu harus pontang-panting mencari uang tambahan untuk menggenapi biaya kuliah.
Leony Panjaitan. Dialah mahasiswi Universitas Diponegoro, Semarang, yang memberi teladan untuk kita semua. Dia lulus dengan predikat cumlaude dari Fakultas Hukum. Saat kuliah, dia harus menjadi driver ojek online untuk menambal kebutuhan.
Kisah mahasiswi yang karib disapa Lele ini diunggah ke Twitter oleh akun @nehasman. Dalam unggahan itu, Leony terlihat didampingi oleh kawan-kawannya sesama pengemudi ojek online saat wisuda.
" Sampai beberapa hari sebelum sidang skripsi Lele bela-belain tetap nge-gojek. Katanya, biar nggak jelek performanya dan nggak kena suspend," tulis @nehasman, pengemudi ojol.
betul banget kak, sampai beberapa hari sebelum sidang skripsi lele bela2in tetep ng-gojek , katanya " biar ga jelek performanya + ga kena suspend" � - Lele ft sedulur gojek Semarang pic.twitter.com/cyVZDKpDXk
— i'm (@nehasman)August 7, 2019
Foto Lele muncul pertama kali dari unggahan @gizayeolsung. Dia membagikan foto Lela berjaket ojol dan pakaian toga. Lele merupakan adik kelas Giza.
" Dari semester lima udah ngegojek sampai dia lulus hari ini (Rabu, 7 Agustus 2019)," tulis Giza.
Hari ini Undip wisuda, trus dri sekian banyak foto wisudawan/ti yg rame di tl, ini satu2nya foto yg bikin gue merinding.
Lemme intoduce you. Namanya lele, Junior gue anak FH undip. Dri semester 5 udah ngegojek sampe dia lulus hari ini. pic.twitter.com/xNzVv5lJ9F— gizandra (saya cewek) (@gizayeolsung)August 7, 2019
Lomba debat ? Gue gak tau udh berapa lomba debat nasioanal yg dia ikutin, pkknya byk. Kelar lomba ini ikut lomba lain. Gitu trus dri semester2 awal dia kuliah. Sampe di julukin manusia sekre krna hidupnya di sekre trus buat latihan.And see,dia sllu bawa pulang piala unt undip :) pic.twitter.com/KvSeJ0oWIK
— gizandra (saya cewek) (@gizayeolsung)August 7, 2019
Menurut Giza, Leony merupakan mahasiswa yang aktif berkegiatan. Dia kerap mengikuti lomba dan organisasi.
Aktivitas Leony di dunia akademik sempat terhalang karena kondisi keluarganya. Ayah Leony sakit.
Meski demikian, dia tetap tergabung di forum debat. " Terus ngegojek. Gue aja pas semester 6, ngelepas organisasi buat fokus sama skripsi. Lah dia jalanin tiga-tiganya," ujar dia.
Ngegojek ? Dia sangat mencintai pekerjaannya sbg driver di @gojekindonesia . Smpe gue lulus pun gue sering liat ig story dan postingan ig dia ttg pekerjaannya ini. Dia sllu membanggakan pekerjaannya. Disyg sama rekan2nya. Smpe rekan2nya sesama driver dtg pas dia wisuda. pic.twitter.com/INuqRcvNXm
— gizandra (saya cewek) (@gizayeolsung)August 7, 2019
Di jalan akademik, Leony mengambil jurusan hukum dan masyarakat. Jurusan yang, menurut Giza, paling dihindari.
Meski sibuk dan mengambil jurusan paling berat di Undip, Leony mampu membuktikan diri. Dia kerap mengharumkan Undip.
Lantas bagaimana dengan ojol? Lele tak pernah memandang sebelah mata aktivitasnya di ojol. " Dia sangat mencintai pekerjaannya sebagai driver di @gojekindonesia. Sampai gue lulus pun gue sering lihat IG story dan postingan IG dia tentang pekerjaan ini. Dia selalu membanggakan pekerjaannya," tulis dia.
Dream - Tahun lalu, Herayati Sawitri, menyedot perhatian publik. Putri tukang becak asal Kota Cilegon, Banten ini menorehkan prestasi membanggakan. Dia meraih gelar sarjana (S1) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan predikat Cum Laude.
Kali ini, Herayati kembali menorehkan prestasi. Hera lulus dari jenjang S2 di almamaternya pada 20 Juli 2019 lalu.
Sama seperti saat kuliah tingkat Sarjana, kali ini Herayati mengukir prestasi dengan menghabiskan pendidikan master hanya dakan waktu 10 bulan.
" Saya ambil S2 Kimia. Masa studi kurang lebih 10 bulan. Hera lulus sidang Magister 15 Mei lalu," kata Hera, dikutip dari BantenNews.co.id.
Setelah lulus S1 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,77, Hera mendapat kesempatan menempuh studi S2 melalui program beasiswa Fast Track ITB. Dia mengambil Program Pascasarjana Kimia.
Usai meraih gelar Magister, Hera punya keinginan mengabdi di Banten sebagai dosen. Dia sudah diminta menjadi pengajar oleh pihak rektorat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
" Setelah wisuda saya ingin mengabdi di Banten," kata Hera.
Selain menjadi dosen, Hera masih punya keinginan untuk melanjutkan pendidikan. Tetapi, mimpi itu akan dia wujudkan beberapa tahun lagi setelah dia resmi mengajar di Untirta.
" Pengennya nanti setelah resmi jadi dosen, mungkin 2021 akan ambil studi S3," kata Hera.
Sumber: Bantennews.co.id
Dream - Gadis kelahiran Cilegon, Banten, Herayati, membuktikan kekurangan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Gadis putri seorang tukang becak ini lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan predikat Cumlaude.
Herayati menamatkan pendidikan sarjana di Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna yaitu 3,77. Bahkan sat menjalani kuliah semester V, IPK Herayati masuk kategori sempurna, 4,00.
Selama kuliah, Herayati tidak mengandalkan uang dari orangtua. Mahasiswi berprestasi ini mendapatkan beasiswa Bidik Misi.
Herayati mengaku sudah lama ingin kuliah di ITB dengan beasiswa. Dia terinspirasi oleh salah satu alumni di sekolahnya yang bisa kuliah di kampus yang sama tanpa uang pribadi sepeserpen, sepenuhnya dari beasiswa.
" Saya juga ingin berkuliah tanpa membebankan biaya ke orang tua," kata Herayati dikutip dari itb.ac.id, Kamis 26 Juli 2018.
Meski begitu, dia tidak sepenuhnya menggantungkan pembiayaan dari beasiswa. Herayati juga mencari yang tambahan dengan menjadi guru les privat untuk mahasiswa tingkat pertama ITB.
Meski sibuk dengan tugas kuliah dan mengajar, nyatanya Herayati tetap bisa berprestasi. Awal tahun 2017, gadis ini mendapatkan penghargaan dari Dosen FMIPA karena IP yang selalu sempurna sejak semester I sampai semester V.
Tak hanya itu, Herayati juga pernah menjadi delegasi Indonesia dalam Asia Pasific Future Leader Conference 2017 di Kuala Lumpur. Dia merasa sangat bangga menjadi wakil Indonesia.
" Ini salah satu momen yang tak terlupakan selama menjadi mahasiswa karena bertemu dengan orang-orang dari negara lain," ucap Herayati.
Prestasi tersebut membuat Herayati mendapat banyak dana bantuan pendidikan. Beberapa di antaranya seperti dari Pemerintah Kota Cilegon, Kepala Staf Presiden Moeldoko, dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
Saat ini, Herayati tercatat sebagai mahasiswi program fast track yang dicanangkan ITB. Program ini memungkinkan seorang mahasiswa menempuh pendidikan S1 sekaligus S2 selama lima tahun.
(Sah)
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya