Kisah Seorang Ahli Maksiat Yang Jenazahnya Disholatkan Wali Allah (Foto Ilustrasi: Freepik.com)
Dream - Islam menyimpan berbagai kisah yang mampu menginspirasi siapa saja dan bisa meningkatkan keimanan seseorang kepada Allah SWT. Melalui kisah itulah, sahabat Dream bisa mengambil hikmah yang nantinya bisa mendatangkan manfaat dalam menjalani kehidupan.
Dari sekian banyak kisah Islam yang menginspirasi, salah satunya adalah kisah seorang laki-laki ahli maksiat yang ketika meninggal disholatkan oleh seorang wali Allah SWT. Diketahui bahwa laki-laki tersebut selama hidupnya banyak melakukan berbagai maksiat, seperti mabuk-mabukan dan mendatangi tempat pelacuran.
Hingga suatu hari, laki-laki tersebut dikabarkan meninggal dunia. Namun tidak ada masyarakat yang peduli dengan kematiannya. Sampai-sampai hal itu membuat istri si laki-laki pun kebingungan harus meminta tolong kepada siapa.
Untuk mengetahui kisah selanjutnya tentang bagaimana nasib dari laki-laki ahli maksiat, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui islam.nu.or.id.
Dikisahkan di sudut Kota Bashrah tinggallah seorang laki-laki yang kegiatannya sehari-hari banyak melakukan maksiat, seperti mabuk-mabukan dan mendatangi tempat pelacuran.
Suatu hari, laki-laki itu meninggal dunia. Umumnya ketika ada seseorang yang meninggal dunia, maka masyarakat akan datang untuk membantu berbagai hal termasuk mengurus pemakamannya. Namun tidak bagi laki-laki ini. Karena ia banyak melakukan maksiat, kematiannya pun tidak dipedulikan oleh masyarakat dan membuat istrinya kebingungan harus minta tolong kepada siapa.
Hingga akhirnya sang istri memutuskan membayar dua orang untuk membawa keranda dari jenazah suaminya ke mushola. Saat berada di mushola, sang istri juga tidak melihat ada orang yang mau mensholati jenazah suaminya. Ia pun terus melanjutkan proses pemakaman suaminya itu.
Sang istri memutuskan membawa jenazah suaminya ke padang pasir untuk dimakamkan. Tak disangka, ia bertemu dengan seseorang yang ternyata sudah menunggu kedatangan jenazah suaminya untuk disholatkan. Orang tersebut adalah sosk yang zuhud dan uzlah di sebuah bukit tepi kota. Bahkan beliau dikenal kewaliannya oleh penduduk sekitar.
Tidak lama setelah itu terdengar kabar di tengah masyarakat Bashrah bahwa seseorang yang dikenal sebagai wali Allah tersebut rela untuk menuruni bukit demi mensholatkan jenazah laki-laki ahli maksiat itu. Hal ini membuat masyarakat heran dan akhirnya datang berbondong-bondong ke tempat pemakaman. Tak disangka, masyarakat berbaris di belakang wali Allah tersebut dan turut mensholati jenazah.
Untuk menjawab rasa penasaran masyarakat pada wali Allah SWT tersebut, mereka pun menanyakannya langsung. Kemudian beliau menjawab:
" Dalam mimpi aku mendengar suara langit. 'Turunlah, temui jenazah fulan. Kamu akan melihat jenazah yang tidak diiringi siapapun kecuali istrinya. Sholatkanlah jenazahnya karena sungguh ia telah diampuni.'"
Setelah mendengar jawaban dari wali Allah itu, masyarakat pun terkejut sekaligus kagum. Bahkan sang wali juga masih belum mengetahui tentang alasan dari suara langit itu kenapa dirinya harus segera mensholatkan laki-laki tersebut. Tak hanya itu saja, saat mendengar penjelasan dari istri jenazah, ternyata laki-laki itu selama hidupnya banyak melakukan maksiat. Namun sang wali ingin si istri mengingat kembali hal baik sekecil apapun yang pernah dilakukan almarhum suaminya.
Ada tiga kebaikan yang diingat oleh si istri, yakni:
Pertama, setiap sadar dari mabuk di waktu subuh, almarhum langsung berganti pakaian, berwudhu, dan cepat-cepat ke masjid untuk sholat subuh berjamaah. Selesai sholat, ia kembali ke tempat hiburan dan kembali melakukan dosa.
Kedua, rumah almarhum selalu didatangi ielh satu atau dua anak yatim yang ia santuni. Bahkan kebaikan almarhum melebihi kebaikan pada anaknya sendiri.
Ketiga, ketika almarhum sadar dari mabunya di malam hari, ia menangis dan menyesali perbuatannya. Lalu ia juga berdoa kepada Allah SWT, " Wahai Tuhan pemilik sudut-sudut neraka jahanam. Apakah Engkau akan memenuhi sudut-sudut Jahanam itu dengan raga yang hina ini?"
Melalui kisah di atas ada hikmah yang bisa kita petik bersama. Seseorang yang melakukan maksiat dalam kehidupannya, kerap kali dianggap buruk dan sampah masyarakat. Sehingga ia pun dibenci oleh orang-orang di sekitarnya karena perbuatannya tersebut.
Namun, seseorang yang melakukan hal buruk tentu ada kebaikan sekecil apapun itu yang pernah ia lakukan. Dan hal kecil itu tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Karena Allah SWT pun akan selalu menghargai kebaikan hamba-Nya meski hanya hal kecil dan Allah SWT adalah Maha Pemaaf bagi hamba-hamba-Nya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN