Kisah Suram Desa Mati yang Hanya Dihuni Sepasang Suami Istri Lansia

Namun di beberapa negara arus urbanisasi ini benar-benar parah hingga membuat desa-desa sepi, dan bahkan hampir tanpa penghuni.

Di Spanyol misalnya. Ada sebuah desa yang sangat sunyi karena hanya dihuni oleh sepasang lansia.

Kisah desa yang hanya dihuni sepasang lansia itu pernah ditulis di Daily Mail pada tahun 2018.

Sepasang suami istri bernama Juan Martin dan Sinforosa Colomer adalah 'satu-satunya' penghuni di desa bernama La Estrella.

© Masialavanda.com

Saat kisahnya dimuat di koran Inggris tersebut, Martin dan Sinforosa masing-masing berusia 82 dan 79 tahun.

Mereka bertahan dan hidup di desa La Estrella tersebut sudah lebih dari 45 tahun sejak warga lainnya memilih pindah ke kota.

Awalnya La Estrella seperti desa Spanyol lainnya. Di sana ada wali kota, polisi, pendeta, karyawan, guru, dan warga biasa lainnya.

© Masialavanda.com

Sayangnya, bencana alam datang pada 1883 hingga menewaskan banyak warganya. Sejak itu, La Estrella tidak pernah semarak seperti semula.

Hilangnya populasi desa ini makin diperparah, oleh pergerakan warga dari desa ke kota akibat perang dan masalah demografi.

Dari 200 penduduk yang ada, kini hanya tinggal Martin dan Sinforosa. Agar tidak terlalu kesepian, pasangan suami istri ini merawat puluhan kucing dan anjing.

© Masialavanda.com

Untuk memenuhi gizi dan protein, mereka memelihara kelinci dan ayam untuk mendapatkan daging dan telur.

Mereka sesekali pergi ke kota terdekat untuk membeli makanan lain yang mereka masak di atas kompor tradisional.

Martin dan Sinforosa sempat hidup tanpa listrik dan bergantung pada lampu minyak serta cahaya Bulan selama 10 tahun.

© Masialavanda.com

Pasangan suami istri ini baru bisa menikmati listrik kembali setelah memiliki panel surya. La Estrella juga tak memiliki saluran telepon. Hanya ada sinyal seluler, itu pun berlokasi di kuburan.

Kisah mereka pernah dibuat film dokumenter yang merinci kehidupan sederhana namun sulit di desa terpencil itu.

Dalam film itu, Martin mengaku bertahun-tahun sebelumnya ia berniat pergi ke kota seperti warga lainnya.

Tetapi istrinya Sinforosa tumbuh dan besar di La Estrella. Di desa ini pula mereka memiliki seorang putri yang meninggal secara tragis pada usia delapan tahun.

" Istri saya lahir di tempat ini, dia selalu tinggal di sini. Dia tidak ingin pergi. Jika mengikuti kata hati, saya sudah meninggalkan kota ini sejak lama. Tapi saya tidak bisa meninggalkannya sendirian di sini," ujarnya.

Martin dan Sinforosa punya anak lain yang harus bersekolah di luar karena sekolah di desa itu tutup lantaran peserta didiknya makin berkurang.

Meski sudah puluhan tahun, tak ada warga setempat yang dulu tinggal di La Estrella kembali untuk sekadar mengenang masa lalu.

Martin dan Sinforosa bertekad untuk tetap tinggal di La Estrella. " Biarlah La Estrella mati bersama kami," kata Martin.