Ilustrasi Membaca AL-Quran. (Foto: Pexels.com/Alena Darmel)
Dream – Surat Al-Qadr dikenal sebagai surat yang menyebutkan tentang malam lailatul qadar. Malam lailatul qadar merupakan 10 malam hari terakhir di bulan Ramadhan. Malam tersebut sangatlahh istimewa bagi umat Islam karena pahalanya lebih baik daripada beribadah selama 1000 bulan.
Surat Al-Qadr tergolong surat Makkiyyah yang terdiri dari lima ayat. Surat ini menjelaskan tentang malam lailatul qadar sekaligus memberikan gambaran di dalamnya. Agar Sahabat Dream termotivasi dalam meningkatkan ibadah dalam rangka berjumpa dengan malam lailatul qadr, sebaiknya kita pahami makna di balik surat Al-Qadr.
Surat Al-Qadr juga sering dibaca ketika sholat tarawih pada malam-malam terakhir di bulan Ramadhan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut bacaan lengkap surat Al-Qadr dan menyingkap keutamaan di balik malam lailatul qadar.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai makna dan keutamaan Surat Al-Qadr, ketahui terlebih dahulu bacaan suratnya berikut ini. Kamu juga bisa membaca Al-Quran selengkapnya dalam Al-Quran digital Dream.co.id.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
© Pexels.com
Sahabat Dream juga perlu menggali makna yang terdapat di dalam surat Al-Qadr ayat 1-5 tersebut. Dengan menggali maknanya kamu bisa mengimani keberadaan malam lailatul qadar dan membuatmu lebih semangat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Makna yang pertama bisa dipahami dari artinya secara terminologi. Menurut Ibnu Mukarram secara terminologi Al-Qadr berarti keputusan yang ditetapkan oleh Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi dan Dia memberlakukannya terhadap segala perkara.
Kata Al-Qadr memiliki makna kemuliaan. Lailatul qadar adalah malam yang istimewa dan mulia. Malam tersebut dikenal dengan malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan. Ibnu Jarir At Thabrani mengatakan pahala beribadah pada malam tersebut lebih utama daripada malam yang tidak bertepatan dengan lailatul qadar.
Apabila ditelaah lebih dalam, kalimat lailatul qadar dalam surat Al-Qadr diulang beberapa kali. Tujuannya adalah untuk memberikan pesan kepada umat Islam mengenai keagungan malam lailatul qadar. Kalimat itu perlu diulang supaya pesannya masuk ke dalam pikiran dan hati setiap Muslim.
Malam lailatul qadr yang dijelaskan dalam Surat Al-Qadr memiliki keutamaan yang luar biasa bagi setiap Muslim yang mau memanfaatkannya dengan ibadah kepada-Nya.
Pada saat malam lailatul qadar, para malaikat turun ke bumi dan memberi syafaat kepada orang-orang yang senantiasa menghidupkan langit dengan doa dan dzikir. Allah juga melapangkan rezeki bagi orang-orang yang senantiasa meminta dengan tulus kepada-Nya.
Semua amalan baik yang dilakukan pada malam lailatul qadar akan diganjar dengan pahala berlipat ganda. Imam Mujahid, Qatadah dan ulama besar lainnya berpendapat bahwa malam ini adalah malam yang begitu mulia dan utama.
Untuk menghidupkan malam yang mulia ini, kamu bisa menjalankan i’tikaf, sholat sunnah, berdzikir, berdoa dan membaca Al-Quran. Semua ibadah itu juga bertujuan untuk mendapatkan ketenangan hati dan fikiran serta kesejahteraan. Orang yang senantiasa menghidupkan malam lailatul qadar maka akan dijaga oleh para malaikat yang saat itu sedang turun ke bumi.
Sebab turunnya surah Al-Qadr dijelaskan dalam beberapa hadis Nabi SAW. Terdapat suatu riwayat yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Beliau pernah menyebut-nyebut nama seorang lelaki dari Bani Israil yang berjuang menumpas orang kafir selama seribu bulan tanpa henti.
Cerita yang disampaikan Rasulullah SAW itu bikin iri para sahabat. Mereka mengagumi perjuangan lelaki dari Bani Israel tersebut. Kemudian Allah menurunkan Surat Al-Qadr ayat 1 sampai 3 yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadar lebih baik daripada perjuangan lelaki Bani Israil selama seribu bulan itu. Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Al Wahidi.
Sementara dalam riwayat dari Ibnu Jarir disebutkan bahwa dari kalangan Bani Israil ada seorang lelaki yang suka beribadah malam hari hingga pagi tiba. Sementara pada siang harinya ia berjuang memerangi musuh. Perbuatan itu dilakukannya selama seribu bulan. Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr: 1-3) yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal seribu bulan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dari Bani Israil tersebut.
Mendengar kisah yang disampaikan oleh Rasulullah, para sahabat kagum sekaligus iri dengan lelaki Bani Israil tersebut karena bisa beribadah selama 1000 bulan atau setara 83 tahun 4 bulan tanpa henti. Lelaki itu kebetulan telah memeluk agama Islam sejak lahir. Sehingga memiliki kesempatan yang lama untuk beribadah kepada Allah.
Sedangkan para sahabat banyak yang masuk Islam ketika berumur 40 tahun atau lebih, karena ajaran Islam baru disyiarkan oleh Nabi SAW. Sehingga sisa waktu mereka hanya 20-30 tahun saja. Menurut para sahabat, mereka tak bisa menandingi ibadah lelaki dari Bani Israil tersebut.
Atas dasar anggapan itulah, Allah menurunkan surah Al-Qadr ayat 1-5. Karena apabila umat islam beribadah pada malam lailatul qadr, maka pahalanya lebih baik daripada pahala 1000 bulan. Dengan begitu, perbanyaklah sholat, dzikir, doa, membaca Al-Quran, bersedekah, dan berjihad di jalan Allah pada malam Lailatul Qadar.
© Pexels.com
Lantas siapa sebenarnya lelaki dari Bani Israel yang bikin kagum dan iri para sahabat tersebut? Rasulullah SAW telah menceritakan kisah seorang lelaki dari Bani Israel tersebut. Nabi menyebut lelaki itu adalah seorang Nabi tanpa pengikut yang masuk surge, bernama Syam’un Al Ghozi.
Syam’un Al Ghozi merupakan seorang nabi yang diutus di Tanah Romawi. Ia memerangi bangsa-bangsa yang menentang ajaran tauhid. Ia juga memiliki kekuatan tiada tara, sehingga tiada musuh yang bisa mengalahkannya.
Syam’un Al Ghozi digambarkan memiliki rambut yang panjangnya sampai menyentuh kaki. Ia memiliki pedang yang terbuat dari tulang rahang unta. Dengan pedang itu, ia menumpas ribuan orang kafir yang menentang ajaran tauhid.
Orang kafir menyadari bahwa mereka tak bisa mengalahkan Syam’un Al Ghozi, sehingga mereka menempuh jalan yang licik untuk membunuhnya. Jalan yang ditempuh adalah dengan menghasut istrinya agar mau membantu orang kafir.
Dijanjikan setumpuk emas, istri Syam’un Al Ghozi pun mau menuruti permintaan orang kafir. Ia berusaha melaksanakan perintah untuk mengikat Syam’un Al Ghozi. Namun hingga beberapa kali dicoba, usaha itu tidak berhasil. Karena Syam’un Al Ghozi mampu melepaskan dirinya dari setiap ikatan tali hingga rantai sekalipun.
Istrinya pun memuji kekuatan suaminya dan bertanya mengapa ia bisa sekuat itu. Kemudian Syam’un Al Ghozi berkata bahwa ia adalah orang yang diciptakan oleh Allah sebagai yang tak terkalahkan di dunia. Namun ia mengatakan kelemahan dirinya kepada istrinya. Bahwa ia hanya bisa dikalahkan dengan rambutnya sendiri.
Pada malam berikutnya, istrinya pun mengikat Syam’un Al Ghozi dengan helai rambutnya sendiri. Benar adanya, ia tidak bisa melepas ikatan tersebut. Kemudian sang istri membawanya ke hadapan pimpinan orang kafir untuk disiksa secara bengis.
Syam’un Al Ghozi mengalami penyiksaan yang sangat tragis. Matanya dibutakan, semua anggota tubuh dilukai. Bahkan istrinya sendiri menyaksikan penyiksaan tersebut. Kemudian Syam’un berdoa kepada Allah memohon agar diberi kekuatan.
“ Ya Allah. Berikan kekuatan kepadaku hingga aku dapat menghancurkan mereka. Bismillah! La Haula wal la quwaata illa billah!”
Allah mendengar doa itu dan sekejap putuslah helaian rambut yang mengikatnya. Kemudian ia memberantas semua orang kafir yang ada di situ dan merobohkan semua bangunannya.
Lantas Allah menyembuhkan lukanya dan mengembalikan penglihatannya. Kemudian Syam’un Al Ghozi bersumpah untuk menebus segala dosanya dengan selalu beribadah dan berjihad di jalan Allah menumpas kekafiran selama 1000 bulan tanpa henti.
4 Olahraga yang Paling Banyak Bakar Kalori
5 Langkah Efektif Cerahkan Kulit Leher yang Gelap
Dian Sastro Dirias dengan Makeup Nude Pink, Banjir Pujian dari Warganet
Kamu Hobi Shopping? Ini Dia 6 Tipsnya bagi Muslimah agar Berkah dan Manfaat
Tasya Farasya Traveling Penuh Gaya, Jinjing 2 Tas Branded Sekaligus
Bacaan Ijab Kabul Bahasa Arab dan Indonesia, Lengkap dengan Ucapan Tawkil Wali
Jerry Adriaan Pessiwarisa - Proses Pengembalian Dana Pembatalan Haji (BPKH Talks) - DreamID
Manfaat Sholawat Nariyah dan Bacaannya yang Sangat Baik Diamalkan setelah Sholat Fardhu
Viral Gadis Garut Dinikahi Oppa Korea yang Tampan, Keluarga Pria Alami Culture Shock Saat Resepsi!