Marah Besar dengan Buah Hati? Jangan Tunda Perbaiki Komunikasi

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 19 Oktober 2020 10:02
Marah Besar dengan Buah Hati? Jangan Tunda Perbaiki Komunikasi
Seringkali kita tak bisa mengontrol emosi, dan memarahi anak.

Dream - Menjadi orangtua yang tenang serta mampu mengendalikan emosi ketika berhadapan dengan anak, bukan hal mudah. Seringkali kita tak bisa mengontrol emosi, dan memarahi anak.

Teriakan atau mungkin kata-kata yang menyakitinya bisa saja keluar dari mulut. Pada beberapa situasi, kemarahan orangtua begitu membekas pada anak. Penting bagi ayah atau ibu untuk segera memperbaiki hubungan dan komunikasi dengan anak setelah memarahinya.

" Anak-anak terus belajar dari lingkungan mereka, terutama soal hubungan utama. Perpecahan dan konflik tidak bisa dihindari. Tapi memperbaiki kerusakan itu memperkuat hubungan dan membangun dasar kepercayaan, kenyamanan, dan keamanan” jelas Shanna Donhauser, seorang terapis keluarga dan spesialis kesehatan mental, dikutip dari Fatherly.

Donhauser telah mengidentifikasi langkah yang bisa diambul untuk membantu orangtua membantu anak-anak mereka mengatasi pengalaman menakutkan menyaksikan kemarahan orangtua. Jika dibiarkan memproses emosi dan pengalaman itu sendiri, anak-anak mungkin menarik beberapa kesimpulan yang sangat tidak sehat.

Apa yang bisa dilakukan?

 

1 dari 2 halaman

Tenang

Tenang © Dream

Orangtua perlu mengatur emosi mereka sendiri sebelum membahas apa yang terjadi. Renungkan apa yang telah dilihat dan dialami anak tersebut. Kemarahan orang tua sangat menakutkan dan mungkin mengancam anak.

Orangtua harus membayangkannya dari sudut pandang anak. Jelaskan apa yang terjadi dan bagaimana anak itu mengalaminya. Bersikaplah eksplisit dengan emosi, dan mintalah bantuan anak itu untuk menemukan cara menghindarinya.

 

2 dari 2 halaman

Perbaiki 'kerusakan'

Perbaiki 'kerusakan' © Dream

Setelah tenang dan merenungkan pengalaman anak, orang tua perlu melakukan upaya yang tulus untuk terhubung kembali. Mengundang anak untuk duduk di tempat yang aman dan nyaman adalah awal yang baik. Beberapa anak tidak ingin berbicara langsung tentang apa yang terjadi. Tunggulah sikap anak kembali normal, bersabarlah.

Beri Komentar