Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Para peneliti asal China sedang mengembangkan reaktor Tokamak (EAST) yang meniru proses fusi nuklir Matahari. Fusi nuklir itu diklaim mampu mencapai suhu elektron sebesar 100 juta derajat Celcius.
Dilaporkan Science Alert, para pejabat China mengatakan, telah menyelesaikan konstruksi matahari buatan itu pada tahun ini.
" Plasma matahari buatan terutama terdiri dari elektron dan ion dan perangkat Tokamak yang ada saat ini telah mencapai suhu elektron lebih dari 100 juta derajat Celcius dalam plasma intinya, dan suhu ion 50 juta Celcius," kata pejabat Perusahaan Nuklir Nasional China, Duan Xuru.
Duan menyebut, suhu sebesar 100 juta derajat Celcius pada inti Tomatak HL-2M merupakan tujuh kali lipat ketimbang suhu ion Matahari asli.
Seandainya klaim reaktor nuklir tersebut betul, perangkat itu dapat berfungsi sebagai format reaktor fusi nuklir di masa depan. Dengan format reaktor ini, pertanyaan mengenai energi bersih bumi dapat menjadi kenyataan.
Dream - Satu kota di barat daya China, Chengdu, berencana membuat bulan purnama palsu pada 2020. Menurut Direktur Institut Penelitian Luar Angkasa dan Sistem Teknologi Mikroelektronik Chengdu, Wu Chunfeng, bulan purnama imitasi ini akan dibuat dengan bantuan satelit.
Dikutip dari People Daily Online, Senin 22 Oktober 2018, bulan imitasi ini akan dirancang untuk melengkapi cahaya bulan di malam hari. Wu menyebut, kecerahan bulan buatan itu delapan kali dari bulan asli dan akan cukup terang mengganti menggantikan lampu jalan.
Satelit penerangan ini diklaim dapat menerangi area berdiameter 10 hingga 30 kilometer. Sementara jangkauan pencahayaan yang tepat dapat dikontrol jarak jauh.
Ide bulan imitasi ini sebetulnya muncul dari seorang seniman Prancis. Instalasi seniman Prancis yang tak disebut namanya itu berupa menggantung kalung dari cermin di atas bumi, sehingga dapat memantulkan cahaya matahari ke jalanan Paris, sepanjang tahun.
Pengujian satelit penerangan ini telah dimulai sejak bertahun-tahun lalu. Sekarang, klaim Wu, teknologi itu hampir paripurna.
Meski demikian, proyek ini memancing kontroversi. Sebab, bebrapa orang menyatakan keprihatinan mengenai dampak bulan imitasi ke rutinitas hewan dan pengamatan astronomi.
Direktur Institute of Optic, School of Aerospace, Harbin Institute of Technology, Kang Weimin, membantah anggapan gangguan itu. Dia menjelaskan cahaya dari satelit mirip dengan cahaya senja yang tak mempengaruhi rutinitas hewan.
Dream - Sebuah fenomena langka terlihat di langit Kota Mekah, Arab Saudi. Pada Senin pagi, bulan terlihat tepat berada di atas Kabah.
Menurut Presiden Asosiasi Astronomi Jeddah, Majed Abu Zahira, fenomena langka itu bisa dilihat masyarakat Kota Mekah dengan mata telanjang. Posisi bulan terlihat vertikal di atas Masjidil Haram, di depan rasi bintang-bintang kembar.
" Fenomena ini membantu Muslim dari berbagai penjuru dunia untuk membenarkan arah kiblat," kata Majed, dikutip dari laman Saudigazette.com.sa, Selasa 27 November 2018.
Fenomena ini sama dengan fenomena matahari yang dua kali dalam setahun berada persis di atas Kabah. Sehingga bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat.
" Ketika keselarasan ini terjadi, Kabah tidak membentuk bayangan," tambah Majed.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang