Membaca Mushaf Alquran (Shutterstock.com)
Dream - Umat Islam tentu sudah mengenal jenis-jenis hukum dalam syariat. Secara umum, jenis hukum syariat terbagi menjadi fardu (wajib), sunah, mubah, makruh, dan haram.
Kelima jenis ini berkaitan dengan terkait aturan boleh tidak mengenai suatu hal yang dikaitkan dengan pahala dan dosa. Dari kelima hukum tersebut, ada satu yang bersifat netral.
Hukum itu adalah mubah. Jika perkara dihukumi mubah, maka boleh dilakukan dan boleh pula ditinggalkan.
Karena sifatnya netral, mubah terkesan jadi jenis hukum yang ringan. Karena baik dilakukan ataupun ditinggalkan, sama-sama tidak berdampak pada catatan pahala maupun dosa.
Lantas, mengapa ada hukum mubah dalam syariat?
Dikutip dari NU Online, patut dipahami mubah adalah salah satu hukum Allah. Sebenarnya, hukum ini condong pada perbuatan yang dianjurkan namun tidak ada jaminan pahala.
Imam Ali Al Murshifi dalam Minahus Saniyah lebih menyarankan untuk mengganti perbuatan-perbuatan mubah dengan sunah. Ini untuk mencapai derajat yang tinggi.
Dengan penggantian mubah ke sunah maka dapat menambah catatan pahala. Dengan begitu, orang bisa termotivasi untuk melakukan hal-hal produktif.
Tentu saja, tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia. Termasuk pula dengan hukum mubah ini. Dalam salah satu karyanya, ulama sufi Ali Al Khowash menyinggung hikmah dari keberadaan hukum mubah.
" Allah tidak menjadikan perkara mubah kecuali hanya memberi kesempatan istirahat bagi anak-cucu Nabi Adam dari rasa lelah melakukan beban kewajiban. Sebab Allah telah mengisi rasa bosan dalam jiwa anak-cucu Nabi Adam dari menjalankan perintah agama. Seandainya Allah tidak mengisi rasa bosan di dalam jiwa anak-cucu Nabi Adam, pasti Allah tidak mensyariatkan hukum mubah kepada mereka, sebagaimana para malaikat. Mereka tidak merasa bosan beribadah kepada Allah, selalu bertasbih sepanjang malam dan siang tanpa bosan."
Penjelasan tersebut menunjukkan perkara mubah berfungsi sebagai selingan atau jeda. Bisa dikatakan mubah dapat menjadi waktu istirahat bagi seseorang agar tidak jenuh menjalankan kewajiban dan menghindari larangan Allah.
Seandainya mubah tidak ada, tentu kehidupan manusia sepenuhnya menjalankan yang wajib dan menjauhi yang terlarang. Aktivitas ini bisa menjadi monoton sehingga menimbulkan kebosanan.
Selain itu, mubah juga berperan sebagai rukhshah atau keringanan bagi seorang Muslim. Orang yang menggunakan rukhshah tentu tidak akan mendapatkan apa-apa.
Karena itulah, banyak ahli tarekat menyarankan pengikutnya untuk meninggalkan atau minimal mengurangi perkara mubah dan menggantinya dengan sunah. Sehingga, setiap ibadah yang dilakukan dapat meningkat dari segi kualitas.
Sumber: NU Online.
Dream - Sedekah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam. Amalan ini sangat dianjurkan agar seorang Muslim dapat berbagi dan meringankan beban saudaranya.
Saat bersedekah, kita dituntut untuk ikhlas. Artinya, kita tidak boleh mengharapkan apapun dari sedekah tersebut.
Karena salah satu syarat sedekah diterima oleh Allah. Sedikit saja ada rasa kurang ikhlas, bisa-bisa sedekah kita sia-sia.
Keikhlasan akan berbuah balasan dari Allah. Bahkan Allah bakal melipatgandakan nilai sedekah yang telah kita berikan dengan penuh keikhlasan.
Ketika bersedekah, dianjurkan mengiringinya dengan doa ini. Doa tersebut tercantum dalam kitab Al Azkar karya Imam An Nawawi.
Rabbana taqobbal minna innaka antas sami'ul alim.
Artinya,
" Ya Tuhan kami, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dream - Manusia lahir ke dunia dibekali hati. Ia adalah tempat segala perasaan pada diri manusia.
Tidak semua perasaan baik ada pada manusia. Seringkali, sifat buruk menjadi dominan hingga membuat seseorang sampai bertindak tidak wajar.
Salah satu sifat buruk adalah dengki. Sifat ini termasuk penyakit hati karena dapat mengarahkan manusia untuk berperilaku buruk.
Kedengkian dapat mengarahkan pada hasut, menebar kebencian hingga ingin membuat orang lain celaka.
Betapa besar dampak sifat dengki pada diri seseorang. Sehingga kita dianjurkan memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat ini.
Allahumma’shimna min syarril fitani wa ‘afina min jami’il balaya wal mihani wa ashlih minna ma dzaharo wama bathona wa naqqi qulubana minal ghilli wal hiqdi wal hasadi wala taj’al ‘alaina tabi’atan li ahadin min kholqika ya arhamar rohimin.
Artinya,
" Ya Allah, jagalah kami dari kejahatan segala fitnah, selamatkanlah kami dari segala bencana dan cobaan, perbaikilah dari kami apa yang lahir dan yang batin, bersihkanlah hati kami dari iri serta dengki. Dan jangan jadikan kami pengikut salah satu dari makhluk-Mu, wahai Zat yang Paling Penyayang di antara semua penyayang."
Advertisement
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair
5 Fakta Ambruknya Musola Ponpes Al Khoziny, Masih Ada Korban di Bawah Reruntuhan
Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
3 Tempat Makan Milik Artis di Luar Negeri, Ada Warkop di New York
3 Komunitas Seru di Bawah Naungan BNI, Mulai dari Bisnis hingga Olahraga
Ibunda Tasya Kamila Jalani Operasi Bariatrik Usai Gagal Diet Selama 25 Tahun
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism