Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Cuaca terik dan panas terasa sejak awal pekan ini. Cuaca terik tersebut melanda di wilayah Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.
Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan cuaca panas dan terik tersebut merupakan fenomena alamiah.
" Kejadian cuaca panas dan terik lebih sering terjadi pada pada bulan-bulan puncak musim kemarau," kata Hary.
Hary mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi kondisi tersebut. Beberapa diantaranya ialah gerak semu matahari yang berada di sekitar garis ekuator. Pada sekitar 22 hingga 23 September, perambatan gelombang matahari yang berada di sekitar garis ekuator masuk ke bumi dengan optimal.
" Ini ditandai dengan hasil monitoring suhu udara maksimum berkisar antara 34 hingga 37,5 derajat Celcius," ucap dia.
Tetapi, suhu tersebut masih tergolong normal.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan cuaca panas dan terik terasa ialah aliran massa udara dingin dan kering yang bergerak dari Australia menuju wilayah Indonesia sebelah selatan garis ekuator.
Kondisi ini ditandai dengan adanya kelembaban udara kurang dari 60 persen di ketinggian 3.000 meter dan 5.000 meter dari permukaan tanah.(Sah)
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang