Orang Indonesia Cuma Tahan 7 Menit Hidup Tanpa Ponsel!

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 5 Mei 2018 15:41
Orang Indonesia Cuma Tahan 7 Menit Hidup Tanpa Ponsel!
Sebaliknya, dalam setahun orang Indonesia hanya baca 27 halaman buku. Cuma setingkat diatas Bostwana.

Dream - Ekspansi ponsel di Indonesia telah mempengaruhi pola komunikasi masyarakat. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Niken Widiastuti mengatakan meski 60 persen masyarakat Indonesia tak punya akun rekening, 85 persen masyarakat punya ponsel.

" Rata-rata masyarakat hidup tanpa ponsel 7 menit," ucap Niken, di Trusted Media Summit 2018, di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, 5 Mei 2018.

Dari data yang dimilikinya, dalam sehari, akses masyarakat Indonesia terhadap ponsel bisa mencapai 8 hingga 11 jam.

Menurut Niken kondisi ini berbanding terbalik dengan akses masyarakat terhadap buku. Mengutip data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia berada di posisi 60 dari 61 negara.

Dirjen ITK Kementerian Kominfo, Niken

" Negara di bawah Indonesia yaitu Botswana," ujar dia.

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia dapat terlihat dari waktu membaca buku per tahun. Dalam setahun, rata-rata masyarakat Indonesia, hanya membaca 27 halaman buku.

" Adapun waktu membaca koran hanya 12 hingga 15 menit per hari," ujar dia.

Pentingnya literasi itu penting untuk meningkatkan wacana bahaya hoaks di masyarakat. Selain itu, Niken mengapresiasi kolaborasi antara Google, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan Asosiasi Jurnalis Independen (AJI) yang menghasilkan alat verifikasi hoaks bernama Cekfakta.com.

Niken berharap ke depannya juga dapat memegang lima prinsip media sosial. " Tanggung jawab, empati, otentik, kearifan, dan integritas," ujar dia.

Peluncuran Cekfakta.com

Sementara itu, Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut dalam keterangan tertulisnya mengatakan AMSI percaya gagasan cek fakta akan menjadi terobosan yang dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menyaring hoaks dan informasi yang salah.

Informasi yang benar diperlukan khususnya di saat krusial seperti sekarang ini dimana bangsa Indonesia akan menghadapi Pilkada Serentak tahun 2018 dan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 2019.

Anggota AMSI

" Proyek ini merupakan satu-satunya karena untuk pertama kalinya media siber arus utama di Indonesia bersama-sama berkolaborasi, alih-alih bersaing. Kami mengesampingkan persaingan untuk hal yang lebih besar," ujar Wens.

(Sah)

 

 

Beri Komentar