Ilustrasi Ledakan Beirut (Foto: Shutterstock)
Dream - Otoritas Lebanon menahan 16 orang sebagai bagian dari penyelidikan ledakan di gudang pelabuhan Beirut yang mengguncang ibu kota.
Perwakilan pemerintah di pengadilan militer, hakim Fadi Akiki, mengatakan, pihak berwenang telah memeriksa lebih dari 18 pejabat pelabuhan dan bea cukai serta pegawai yang bertanggung jawab atau terlibat dalam perawatan gudang, yang menyimpan bahan berdaya ledak tinggi yang meledak pada Selasa.
" 16 orang ditahan sebagai bagian penyelidikan," sebut Akiki dikutip dari Merdeka.com, Jumat 7 Agustus 2020.
Ledakan pada Selasa menewaskan sedikitnya 135 orang dan melukai 5.000 lainnya, sementara puluhan orang masih hilang,
Presiden Lebanon, Michel Aoun menyampaikan ledakan disebabkan 2.750 ton amonium nitrat, yang disimpan serampangan di sebuah gudang pelabuhan sejak disita dari sebuah kapal kargo yang mengalami kerusakan pada 2013.
Bank sentral Lebanon juga memerintahkan pembekuan rekening pimpinan Pelabuhan Beirut dan pimpinan Bea Cukai Lebanon bersama lima orang lainnya, menurut surat arahan (direktif) bank sentral yang dilihat Reuters.
Direktif, tertanggal 6 Agustus, dari komisi penyelidikan khusus bank sentral bidang pencucian uang dan pemberantasan terorisme mengatakan keputusan tersebut telah disebarkan ke semua bank dan lembaga keuangan di Lebanon, jaksa penuntut umum di pengadilan dan kepala otoritas perbankan.
Disebutkan bahwa pembekuan dan pencabutan kerahasiaan perbankan akan berlaku untuk rekening yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan GM Pelabuhan Beirut Hassan Koraytem, Dirjen Bea Cukai Lebanon Badri Daher dan lima lainnya, termasuk pejabat pelabuhan dan bea cukai sekarang dan sebelumnya.
Jaksa penuntut negara, Ghassan Oueidat memerintahkan larangan bepergian terhadap orang yang sama, dilaporkan media lokal.
Saat para penyelidik fokus memeriksa pejabat pelabuhan, banyak warga Lebanon mengklaim korupsi pemerintah dan salah urus negara menyebabkan bencana tersebut.
Sumber: Merdeka.com
Dream - Ledakan dahsyat yang terjadi di Kota Beirut, Lebanon pada Selasa, 4 Agustus 2020 membuat masyarakat terkejut. Ledakan yang diduga berasal dari sebuah gudang penyimpanan asam nitrat itu meluluh lantakan kota pelabuhan tersebut.
Pemandangan mengerikan kondisi Lebanon tertangkap jelas oleh VHR WorldView-2 milik European Space Imaging. Foto dari luar angkasa itu memperlihatkan kondisi sebelum dan sesudah ledakan.
Hampir 20 bangunan hancur total, sementara ratusan bangunan di sekitarnya rusak parah. Sebuah kapal pesiar terbalik dan empat kapal tanker rusak.
Menurut data AIS, kapal pesiar ini adalah " Orient Queen" yang berlayar di bawah bendera Bahamas, dan berasal dari pelabuhan King Abdullah, Arab Saudi.
Dilaporkan di media bahwa ledakan di pelabuhan Beirut mengakibatkan kerusakan 90% hotel di ibu kota Lebanon dan ledakan tersebut dapat dirasakan hingga 200 km di Siprus.
“ Saat bencana melanda, citra satelit VHR dapat memberikan informasi penting untuk operasi bantuan darurat guna mengevaluasi tingkat kerusakan dan mendapatkan gambaran umum keseluruhan dari lokasi kejadian,” kata Adrian Zevenbergen, Managing Director, European Space Imaging.
“ Ini memberi tim manajemen krisis wawasan logistik untuk perencanaan dan membantu memantau serta mendeteksi setiap perubahan yang mungkin penting untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan bencana lebih lanjut.”
Penyebab ledakan masih belum diketahui. Namun dilaporkan bahwa ledakan terjadi di bagian pelabuhan yang sebelumnya menyimpan sitaan bahan peledak tinggi.
Dengan negara yang telah mengalami krisis ekonomi yang melumpuhkan sebagai akibat dari memerangi COVID-19, ledakan ini menjerumuskan kota ke dalam malapetaka lebih lanjut dengan pemimpin negara itu, Hassan Diab, memohon bantuan internasional.
Berikutya foto sebelum kota pelabuhan Beirut, Lebanon dihantam ledakan besar
1. Foto Pelabuhan Kota Beirut Sebelum Ledakan
© © European Space Imaging.
2. Foto Pelabuhan Kota Beirut Setelah Ledakan
© © European Space Imaging.
(Sumber: euspaceimaging.com)