La Ode Muhammad Sidik, Mahasiswa Tertua Universitas Muhammadiyah Buton (Muhammadiyah.id)
Dream - La Ode Muhammad Sidik seolah ingin menggugah kesadaran akan pentingnya pendidikan. Usia bukanlah penghalang untuk terus menuntut Ilmu.
Kakek 85 tahun asal Baubau, Sulawesi Tenggara, ini baru saja meraih gelar Sarjana dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,5. Bersama 919 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton, Sidik mengikuti prosesi wisuda pada Sabtu pekan lalu, 16 November 2019.
" Gelar ini saya persembahkan untuk anak-anakku," ujar Sidik, dikutip dari Muhammadiyah.id.
Sidik memiliki sembilan anak, saat ini tinggal lima orang. Dia juga punya 15 cucu dan tiga cicit yang seluruhnya menjadi motivasi bagi Sidik untuk menuntut ilmu.
" Selain semangat dari mereka, juga saya belajar mencari ilmu tidak mengenal umur itu didasari riwayat Nabi Muhammad SAW. bahwa tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat," kata Sidik.
Sidik merupakan pensiunan guru Sekolah Menengah Pertama. Dulu, dia pernah mengajar di SMP 1 Baubau.
Selama menjalani perkuliahan, Sidik sama sekali tidak mengalami kesulitan. Dia kerap membahas materi kuliah maupun hal di luar aktivitas belajar mengajar dengan para dosen dan rekan mahasiswa lainnya.
Sidik tidak pernah merasa canggung berdiskusi dengan dosen. Ini karena sebagian dosennya adalah murid yang pernah diajarnya di SMP dulu.
" Alhamdulillah, aktif saya masuk, apalagi banyak disen adalah mantan muridku, banyak yang kami ceritakan," kata Sidik.
Sidik berpesan kepada generasi muda untuk terus bersemangat dalam belajar serta memberi manfaat kepada masyarakat. Khusus kepada mahasiswa sastra, almamater Sidik, dia berharap mereka dapat meneruskan kreasi para sastrawan Indonesia.
Semangat Sidik dalam belajar membuat Rektor Unmuh Buton, Wa Ode Alzarliani kagum. Dia menilai semangat Sidik perlu ditularkan kepada generasi muda terutama mereka yang sedang menempuh pendidikan apapun jenjangnya.
Di usianya yang senja, Sidik sebenarnya bisa saja bersantai di rumah dan bermain bersama cucu. Tetapi, Sidik justru memilih melanjutkan pendidikan. Semangat yang jarang ditemukan.
Sumber: Muhammadiyah.id
Dream - Faye Ares mungkin tidak akan melupakan kejadian saat disapa seorang pengemis tua di depan sebuah pusat perbelanjaan.
Melalui Facebooknya, mahasiswi asal Filipina ini bercerita saat hendak belanja, tiba-tiba seorang pengemis menyapanya dari belakang.
Dengan sopan, pengemis tua itu mengatakan kalau dia tidak minta uang, tapi makanan karena sudah lapar.
" Jangan marah ya, maaf mengganggu. Saya tidak minta uang, cuma mau makan karena betul-betul lapar," kata pengemis itu.
Faye terkejut karena cara bapak tua itu meminta tidak seperti pengemis lainnya. Apalagi pengemis itu bicara dalam bahasa Inggris yang sangat fasih.
Karena merasa kasihan, Faye akhirnya mengajak bapak tua itu makan di restoran cepat saji di pusat perbelanjaan itu.
Gadis Filipina itu juga ingin mengorek rahasia tentang pengemis berusia 70 tahun yang ternyata fasih berbahasa Inggris itu.
Setelah berbincang, Faye terkejut karena bapak tua itu adalah lulusan Universitas Ateneo Manila jurusan Ekonomi.
Lebih mengejutkan lagi, bapak bernama Jansen Locsin itu pernah jadi dosen di Universitas Filipina.
Dia pernah berbisnis di bidang perdagangan mata uang asing sebelum akhirnya jatuh bangkrut.
Jansen menjelaskan dia ke Cebu untuk menjalankan bisnisnya. Tetapi sayang, bisnisnya gagal.
Karena tidak ada uang tersisa sedikitpun, Jansen terlunta-lunta di Cebu dan tidak bisa kembali ke Manila.
Advertisement
Penasaran Suasana Kuliah, Kakek 60 Tahun Wujudkan Impian Jadi Mahasiswa
Berawal Dangdut Keliling, Ini Sumber Penghasilan Ayu Ting Ting yang Kini Jadi Artis Tajir
Diet Telur yang Benar Efektif Turunkan Berat Badan, Pastikan Perhatikan Hal Ini
Romantis Berujung Nangis Bareng, El Rumi Lamar Syifa Hadju di Swiss
Pemicu Stroke Mendadak, Kondisi Mematikan yang Datang Tanpa Disadari
Foto Nisya Ahmad Kecil Mirip Banget Lily, Netizen: Memang Sudah Takdir