Ilustrasi
Dream- Kepala Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Riyanto Basuki mengatakan, pemeritah akan memasang puluhan alat pelacak sampah di wilayah perairan Indonesia. Alat tersebut untuk memantau asal sampah kiriman antarwilayah di Indonesia atau antarnegara.
" Jadi dengan tracker itu, nanti kita bisa melihat menggunakan satelit tracker jalannya (sampah) itu ke mana. Apakah sampah itu benar ditengarai memang borderless," kata Riyanto, Selasa, 18 Februari 2020.
Riyanto mengatakan, pemasangan itu karena Malaysia mengirimkan sampah ke wilayah Indonesia atau sebaliknya.
Menurut Riyanto, salah satu contoh kasus yang paling nyata 'ekspor' sampah terjadi saat musim angin barat. Di musim itu kawasan pantai seperti di Nusa Penida, Kuta, dan sekitarnya dipenuhi tumpukan sampah.
" Imbas sampah itu, belum tentu datang dari Bali bisa juga dari luar Bali. Khususnya kalau angin barat, itu angin dari barat ke timur dan itu mungkin dari Pulau Jawa," kata dia.
Riyanto menyebutkan, tahun ini ada sekitar 10 hingga 20 alat tracker sampah akan disebarkan ke wilayah laut di kota-kota besar dan Pantai Utara Jawa, sebagai muara-muara sungai.
" Di Bali juga, Pantai Utara Jawa dan kota-kota besar di Indonesia khususnya mulai dari Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang. Itu yang nantinya menjadi sasaran dari kita," jelasnya.
Penggunaan alat pelacak sampah bukan hal baru. Di sejumlah negara lain sudah digunakan, seperti Italia di wilayah Mediterania dan juga di Perancis.
" Tapi di Indonesia dan di Asia Tenggara ini sesuatu yang baru. Baru kali ini akan kita uji cobakan dan kita gunakan. Mungkin kita menyebar sekitar 10 atau 20 tracker di seluruh Indonesia dan nantinya kita akan lihat sampai di mana (sampah) di wilayah itu," ujar dia.
Alat pelacak sampah didapat atas kerja sama KKP dengan World Bank dan Agence Francaise de Development (AFD).
Sumber: Merdeka.com/Moh. Kadafi
Dream - Proses pembersihan area yang terpapar radioaktif Cesium 137 telah berjalan sejak 11 Februari 2020. Saat ini proses pembersihan terus berlangsung di lahan kosong Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan.
Dilaporkan Merdeka.com, sebanyak 87 drum berisi tanah dan vegetasi dibawa untuk pengecekan kadar limbah radioaktif. Pengerukan tanah di lokasi terpapar juga dilakukan sedalam 30 centimeter.
" Setelah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan warga penghuni Komplek Perumahan BATAN Indah, kami mulai melakukan clean up untuk membersihkan lingkungan dari paparan radiasi sejak (11 Februari 2020) kemarin," kata Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara, Senin, 17 Februari 2020.
Dari proses pembersihan tersebut, terdapat 87 drum ukuran 100 liter tanah dan tanaman yang diindikasikan terpapar radioaktif.
Pada hari keempat, 16 Februari 2020, proses pembersihan berlangsung hingga pukul 14.30 WIB dan dihentikan sementara karena turun hujan.
Setelah proses pembersihan dihentikan sementara, dilakukan pengukuran terhadap paparan radiasi di sekitar sumber tepatnya di jalan bersebalahan dengan area terpaparnya radiasi. Berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan penurunan tingkat radiasi yang cukup signifikan.
Oleh karena itu batasan perimeter yang dipasang oleh Detasemen KBR (Kimia Biologi Radioaktif) dipersempit. Heru berharap, meskipun ada proses pembersihan, masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
" Masyarakat kami himbau untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa, kami akan terus berusaha agar proses clean up ini tidak mengganggu aktivitas para warga," ucap dia.
Sumber: Merdeka.com/Kirom
Dream - Perumahan Batan Indah, Tangeran Selatan, diketahui terpapar zat radioaktif. Hal ini merupakan hasil pemantauan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) yang dilakukan pada 30 hingga 31 Januari 2020 lalu.
Dari rilis yang diterima Dream, Indra Gunawan yang merupakan Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten mengungkap kalau, secara umum nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar).
" Pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J," ungkapnya.
Tim uji fungsi kemudian melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut. Ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal.
Bapeten telah melakukan koordinasi dengan menginformasikan hasil pengecekan kepada RT setempat, dan memasang safety perimeter (garis pembatas) di lokasi dengan laju paparan yang tinggi, dengan disaksikan oleh ketua RT. Sampel tanah di sekitar lokasi juga diambil untuk dianalisa.
" Berdasarkan hasil analisa di laboratorium dan juga hasil pengukuran laju paparan sebelumnya, maka tim gabungan BAPETEN dan BATAN melakukan upaya pencarian sumber yang diduga menjadi penyebab kenaikan laju paparan di atas," ungkap Indra.
Kegiatan pencarian telah dilaksanakan pada tanggal 7-8 Februari 2020 yang menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif. Setelah pengangkatan serpihan sumber radioaktif tersebut, dan dilakukan pemetaan ulang, ditemukan bahwa laju paparan mengalami penurunan, namun masih di atas nilai normal.
" Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kontaminasi yang sifatnya menyebar di area tersebut," kata Indra.
Untuk laju paparan pada batas trotoar jalan Perumahan Batan Indah blok H, I, J dan lapangan voli blok J terukur pada batas normal. Demi keselamatan, warga dihimbau untuk tidak memasuki lokasi terdampak kontaminasi hingga batas trotoar dan lapangan voli.
Dream - Bocah asal Memphis, Tennessee, Amerika Serikat, Jackson Oswalt, 14 tahun, berbeda dengan anak kebanyakan. Jika anak seusianya menghabiskan waktu dengan bermain video game atau melihat televisi, Oswalt punya kesibukan sendiri.
Kesibukannya bahkan melampaui usianya. Dia berhasil membangun reaktor nuklir mini yang diletakkan di ruang bermain di rumahnya.
Dikutip dari Science Alert, Oswalt dijuluki sebagai insinyur nuklir termuda. Dia mulai membangun reaktor nuklir mandirinya ketika berusia 12 tahun.
Selama setahun, Oswalt mematangkan risetnya. Pada 19 Januari 2018, beberapa jam saja sebelum ulang tahunnya ke-13, Oswalt melaporkan misinya telah tercapai.
Menggunakan listrik dengan daya 50 ribu volt, Oswalt mampu memadukan dua atom gas deuterium. Dia dilaporkan berhasil menggabungkan inti atom di reaktor plasmanya.
Kelompok penghobi nuklir, The Open Source Fusor Research Consortium, baru-baru menganugerahi Oswalt penghargaan.
Selain berhasil menciptakan reaktor, Oswalt juga menghasilkan plasma dari fusi nuklir. Kondisi ini membuat atom yang diproses tak hancur.
Dia sempat melakukan sejumlah uji coba tingkat lanjut selama beberapa bulan. Hasil yang didapat membuat Oswalt semakin yakin dia berhasil memadukan inti atom.
" Bagi mereka yang tidak pernah melihat unggahan saya belakangan, ini akan menjadi kejutan besar, saya bahkan percaya saya telah mencapai tahap penggabungan," tulis Oswalt di laman forum Fusor.net.
" Namun, selama sebulan terakhir saya telah membuat banyak kemajuan dari perbaikan kebocoran besar di sistem saya. Saya tahu, saya telah memiliki jawaban yang saya yakini sangat layak," tulis dia melanjutkan.
Remaja ceria ini telah mengubah ruang bermainnya dulu di rumah orangtuanya menjadi laboratorium nuklir. Dia menghabiskan biaya mencapai US$10 ribu, setara Rp699 juta.
" Proses dimulai dari hanya mempelajari apa yang sudah dihasilkan orang-orang dari reaktor fusi mereka," kata Oswelt.
Dia lalu mengumpulkan bagian yang diperlukan. Dia belanja bagian-bagian itu melalui e-commerce eBay.
" Seringkali bagian-bagian yang saya dapatkan dari eBay tidak sepenuhnya saya butuhkan, jadi saya harus memodifikasinya agar sesuai dengan apa yang saya butuhkan untuk projek saya," kata dia.
Meski demikian, para ilmuwan belum bisa yakin atas capaian Oswelt. Sehingga, hasil remaja ini belum dapat diverifikasi sebelum dipublikasikan dalam jurnal akademi. (ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN