Kisah si Kembar `Manusia Vampir`, Tak Bisa Kena Sinar Matahari

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 24 Februari 2015 14:06
Kisah si Kembar `Manusia Vampir`, Tak Bisa Kena Sinar Matahari
Mereka harus mengenakan masker 'luar angkasa' saban hari.

Dream - Dua anak kembar asal Perancis dengan kondisi genetik yang langka harus memakai masker 'luar angkasa' setiap hari.

Dikutip Dream.co.id dari Ibtimes.co.uk, Selasa 24 Februari 2015, masker mirip astronot itu harus selalu digunakan oleh Thomas dan Vincent Seris. Mereka menggunakannya untuk melakukan semua aktivitas. Tujuannya, melindungi mereka dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang mematikan bagi tubuh mereka.

Thomas dan Vincent bahkan memakai masker dalam ruangan untuk melindungi mereka dari sinar UV yang dipancarkan oleh lampu halogen atau neon.

Si kembar Perancis ini lahir dengan kondisi langka yang disebut Xeroderma pigmentosum (XP). Setiap paparan sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit yang fatal.

Mereka tidak hanya berisiko di luar ruangan, lampu seperti halogen dan neon yang memancarkan sinar UV juga menjadi sumber bencana.

Karena kondisinya yang tidak memungkinkan terus berada di luar ruangan saat matahari bersinar itu, Thomas dan Vincent mendapat julukan Children of the Night atau Vampir Drakula.

Thomas dan Vincent didiagnosis dengan kondisi genetik langka tersebut saat berusia dua tahun. Vincent mendapat tiga serangan kanker kulit dalam empat bulan pertama setelah diagnosis.

Awalnya mereka harus memakai masker ski, baju dan sarung tangan tebal setiap kali mereka pergi ke luar.

Ibu mereka, Francoise Seris, harus menutup jendela rumah mereka rapat-rapat. Namun kini semua jendela sudah dilapisi filter UV.

Di jendela sekolah mereka di Bordeaux juga dipasang filter UV sehingga mereka bisa mendapat pendidikan yang normal.

Saat ini, Thomas dan Vincent adalah mahasiswa di Universitas Bordeaux, yang juga telah memasang filter UV.

Francoise telah mendirikan organisasi amal Enfants de la Lune (Children of the Moon) untuk membantu orang lain dengan kondisi yang sama dengan anaknya.

Ketika bepergian Thomas dan Vincent memakai masker transparan berventilasi baru yang dikembangkan oleh beberapa rumah sakit di Perancis.

Masker ini diharapkan bisa tersedia untuk penderita XP yang jumlahnya diperkirakan 5.000 hingga 10.000 orang di seluruh dunia. (Ism) 

Beri Komentar