Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Pemerintah berkomitmen untuk memperluas lingkup vaksinasi. Dari sebelumnya untuk kelompok rentan terpapar Covid-19 seperti tenaga kesehatan dan pegawai administrasi lalu ditambah dengan kelompok lanjut usia.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menjelaskan lansia masuk kelompok berisiko tinggi. Tetapi, vaksin untuk lansia memerlukan studi lanjut.
" Kami ingin memastikan keamanannya namun Pemerintah berkomitmen untuk memperluas ruang lingkup program vaksinasi," ujar Wiku.
Wiku mengatakan vaksinasi dimulai bulan ini agar program nasional tersebut dapat berjalan sesuai jadwal. Itulah alasan tenaga medis dan pegawai layanan publik menjadi kelompok prioritas dalam vaksinasi.
" Kita memahami bahwa terdapat beberapa kelompok yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 termasuk kalangan lanjut usia, sama halnya dengan pegawai pemerintah dan tenaga kesehatan, dan kita harus memastikan bahwa program vaksinasi berjalan sesuai jadwal," kata dia.
Pemerintah menyadari jumlah vaksin yang tersedia dari satu pabrikan tidak mencukupi kebutuhan apalagi tingkat dunia. Sehingga, Pemerintah membuka opsi pengadaan vaksin dari produsen lain ditujukan bagi masyarakat kelompok berisiko lain, terutama lansia, dikutip dari Covid19.go.id.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Vaksinasi Covid-19 yang dicanangkan Pemerintah Indonesia telah dimulai sejak Rabu, 13 Januari 2021. Vaksinasi untuk menekan penyebaran penularan Covid-19.
Program dimulai dengan suntik vaksin secara langsung oleh Presiden Joko Widodo beserta jajarannya. Selanjutnya diikuti oleh pejabat publik, tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan.
Suntik vaksin ini diharapkan bisa mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Pembentukan kekebalan kelompok ini diharapkan bisa menghentikan pandemi Covid-19.
Vaksinasi yang dilakukan secara bertahap saat ini diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19.
Sementara warga masyarakat lainnya yang belum mendapatkan vaksin, diharapkan tetap mengedepankan protokol kesehatan secara ketat agar terhindar dari penularan virus Covid-19.
Masalahnya, perlindungan oleh vaksin ini tidak 100 persen. Namun paling tidak bagi yang sudah divaksin risiko tertular menjadi sangat rendah.
Hal itu diungkapkan oleh Epidemiolog UGM, Bayu Satria, yang dilansir dari situs resmi Universitas Gadjah Mada, 16 Januari 2021.
" Protokol kesehatan tetap perlu karena perlindungan oleh vaksin tidak 100 persen. Namun, paling tidak mereka yang sudah divaksin risikonya sangat rendah untuk terkena covid yang parah," kata Bayu Satria, Kamis, 14 Januari 2021.
Bagi warga masyarakat yang nantinya sudah mendapat suntik vaksin, Bayu menegaskan bahwa tidak sepenuhnya langsung bisa kebal terhadap virus tersebut.
Itu semua karena memerlukan waktu 1-2 minggu hingga imun terbentuk. Apalagi suntik vaksin tersebut dilakukan selama dua kali.
" Setelah mendapat vaksin perlu tetap protokol kesehatan. Vaksin baru memberikan perlindungan paling bagus sekitar 1-2 minggu pasca suntikan kedua.
" Yang pasti kita tetap jaga diri setelah suntik. Sebab, masih tetap bisa terkena jika imun belum terbentuk," ujarnya.
Sayangnya, vaksin Sinovac yang digunakan oleh pemerintah belum memprioritaskan kelompok anak-anak dan lansia di atas umur 59 tahun.
Bayu berpendapat dua kelompok ini nantinya akan mendapat suntikan vaksin ketika data dari hasil uji sudah lengkap.
" Ketika data yang didapatkan sudah lebih detail nantinya akan diberikan juga vaksin untuk lansia dan anak anak. Saat ini masih menunggu data lebih lengkap," ujarnya.
Bayu juga sempat menyinggung soal kritik dari warganet yang meragukan tingkat kemampuan efikasi Sinovac yang dianggap masih rendah dibanding jenis vaksin lainnya.
Menurut Bayu vaksin Sinovac termasuk jenis vaksin yang paling bagus tingkat keamanannya. Karena memberikan perlindungan dua kali lipat atau lebih dari jenis vaksin lainnya.
" Dan ditunjang hasil efikasi sementara di Indonesia (yang mencapai) sekitar 65 persen. Pemilihan vaksin yang paling utama adalah keamanannya, baru efikasi dan Sinovac ini termasuk paling bagus keamanannya," tuturnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta