Pengakuan Pemuda yang Bikin Ridwan Kamil Marah

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 30 April 2015 11:14
Pengakuan Pemuda yang Bikin Ridwan Kamil Marah
Melalui akun instagramnya, pembuat marah Kang Emil mengunggah foto permohonan maaf.

Dream - Walikota Bandung Ridwan Kamil meradang lantaran wajah Bandung rusak akibat ulah vandalisme pemuda tak bertanggungjawab. Para pelaku merusak fasilitas penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA).

Amarah pria yang kerap disapa Kang Emil ini memuncak ketika ada foto yang terposting di akun instagram @fadil.simeray. Foto itu menunjukkan pemilik akun berdiri menginjak bangku taman di salah satu sudut Kota Kembang itu.

Mendapat tanggapan amarah Kang Emil, si pemilik akun lantas meminta maaf. Permintaan maaf itu ditulis pada secarik kertas dan diunggah di akunnya:

Berikut isi surat permintaan maaf tersebut:

28 April 2015

Maaf saya sudah bikin malu Bandung.

Dengan surat ini saya menatakan permohonan maaf kepada masyarakat Bandung atas tindakan yang telah saya lakukan di media sosial instagram. Yaitu dengan mengambil foto di atas kursi (fasilitas publik) dengan posisi berdiri di atas kursi.

Tindakan tersebut merupakan ketidaksengajaan. Saya juga sebagai warga Bandung tidak ada maksud untuk merusak fasilitas publik tersebut.

Sekali lagi saya sebagai warga Bandung memohon maaf kepada seluruh warga Bandung. Hatur Nuhun.

#HampuraBandung.

(Ism) 

1 dari 2 halaman

Ridwan Kamil: Kamu Bikin Malu!

Ridwan Kamil: Kamu Bikin Malu! © Dream

Ridwan Kamil: Kamu Bikin Malu!


Dream -
 Vandalisme belakangan merebak di Bandung setelah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. Seluruh properti yang mempercantik Kota Kembang itu dirusak oleh anak-anak muda. Hanya demi alasan eksis.

Hal itu membuat Walikota Bandung Ridwan Kamil naik pitam. Kerja kerasnya bersama banyak pihak untuk membenahi wajah Bandung, rusak hanya dalam sekejap.

" Wajah-wajah terpelajar, tapi brengsek,"  ujar Ridwan dalam akun twitternya @ridwankamil,Kamis, 30 April 2015.

Kalimat itu diunggah sebagai komentar atas foto yang diposting akun @ndadz. Dalam foto itu terlihat beberapa tulisan penanda peserta KAA yang harusnya tidak bisa diambil, justru digunakan beberapa anak muda untuk berfoto. Dilepas dari tembok tulisan semua negara peserta KAA. 

Dalam postingan foto tersebut, pemilik akun juga mengunggah tulisan. Ia mempertanyakan kenapa tulisan tersebut diambil.

" Ini Manusia oon apa kumaha? ko dibuka tulisana???"  tulis pemilik akun.

Kasus pencopotan tulisan merupakan salah satu dari sekian banyak tindakan vandalisme di Bandung. Bentuk vandalisme lain yaitu perusakan bangku taman.

Fakta ini terkuak dalam sebuah foto yang diunggah oleh pemilik akun Fadil_Simeray dalam laman instagram. Di foto tersebut, pemilik akun terlihat berdiri di atas bangku taman sambil mengenakan kaos bertulisan 'NO RULES FOR THE YOUNG' yang berarti 'Tidak ada aturan buat anak muda'.

Postingan itu membuat Ridwan geram. Seketika ia menulis kalimat kasar untuk menunjukkan amarah.

" Kamu bikin malu! Do you how much I fight day and night for these things to be there!!??"  tulis walikota yang karib disapa Kang Emil ini. 

Si pengunggah itu kemudian meminta maaf dalam sebuah surat. Ridwan memaafkan, tetapi tetap memberikan hukuman dengan mengepel Jalan Braga.

Hal itu dipatuhi oleh pengunggah akun. Acara mengepel Jalan Braga akan dilakukan pada hari Jumat, 1 Mei 2015 pukul 09.00 WIB. (Ism) 

2 dari 2 halaman

Ridwan Kamil, dari Razia PSK Sampai Miras

Ridwan Kamil, dari Razia PSK Sampai Miras © Dream

Ridwan Kamil, dari Razia PSK Sampai Miras

Dream - Walikota Bandung Ridwan Kamil akhir pekan lalu memimpin langsung razia minuman keras alias miras di beberapa lokasi di Kota Bandung, Jawa Barat. Razia penyakit masyarakat yang digelar pada Sabtu 24 Agustus lalu itu bukan yang pertama bagi mantan arsitektur kondang ini.

Pada 26 Juni lalu, pria yang karib disapa Emil ini memimpin langsung razia Pekerja Seks Komersial di kawasan eks lokalisasi Saritem, Bandung. Beserta aparat gabungan dari Satpol PP Kota Bandung, Polrestabes Bandung, Kodim 0618/BS dan unsur lainnya, mereka menyisir kawasan rumah bordil.

Saat razia itulah, Emil kesal karena menemukan sebuah rumah yang diduga masih beroperasi untuk kegiatan mesum. " Lampunya nyala. Pasti di dalamnya ada orang. Punten dobrak saja," tutur Emil yang langsung mendobrak rumah tingkat dua itu.

Pada Sabtu 24 Agustus malam, Emil juga memimpin razia penyakit masyarakat. Kali ini giliran lokasi-lokasi yang dicurigai menjual minuman-minuman keras. Targetnya, kafe-kafe dan bar yang tidak memiliki izin menjual minuman beralkohol.

Saat razia itu, Emil juga menyegel sebuah toko di Jalan Aceh yang tidak memiliki izin menjual miras. Toko itu diduga menjual miras kepada remaja. Dari hasil razia, petugas menyita ribuan botol miras tanpa izin. Sementara, para pemilik barang haram itu akan menjalani proses selanjutnya di Polrestabes Bandung. (Ism, Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar