Perjuangan Pengrajin Kompor Tradisional Pawon di Blora bak Manusia Purba yang Hidup di Gua Bawah Tanah, Menggali Batu Buat Cari Nafkah

Reporter : Sugiono
Rabu, 28 Juni 2023 13:01
Perjuangan Pengrajin Kompor Tradisional Pawon di Blora bak Manusia Purba yang Hidup di Gua Bawah Tanah, Menggali Batu Buat Cari Nafkah
Arif menilai perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba ini tidak sepadan dengan risiko yang dihadapi selama proses pembuatannya.

Dream - Sebuah video viral memperlihatkan perjuangan para penambang batu bahan pembuatan pawon atau tungku api tradisional Jawa.

Video yang diunggah oleh YouTuber Sahabat Al Arif Blora direkam di Blora, Jawa Tengah. Tepatnya di Dukuh Ningalan, Desa Ngrawu, Kecamatan Kedung Tuban.

Awalnya kita diajak untuk melihat bentuk pawon atau kompor tradisional berbahan bakar kayu yang dijual di pinggir jalan desa.

1 dari 8 halaman

Dilihat dari bentuknya ketika disusun bertumpuk-tumpuk, pawon ini lebih mirip dengan kartu domino dengan lubang-lubang di permukaannya.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Lubang-lubang itu merupakan tempat menaruh alat masak, sementara kayu bakarnya diselipkan di bawah melalui cekungan di bagian samping pawon.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Menurut bos yang mengepul pawon ini, harga satu bijinya adalah Rp30 ribu. Jauh lebih murah jika harus membeli kompor gas atau minyak tanah.

2 dari 8 halaman

Arif kemudian mengajak pemirsa menuju lokasi tambang batu pembuatan pawon yang berada di pedalaman Dukuh Ningalan.

Untuk menuju area tambang, Arif harus menyusuri jalan dukuh yang cukup sempit untuk dilalui oleh kendaraan roda empat.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Pada awalnya, jalan menuju tambang batu pembuatan pawon di Dukuh Ningalan tersebut terbuat dari paving yang sudah tidak rata.

3 dari 8 halaman

Namun semakin ke dalam dukuh, jalan paving menghilang digantikan tanah. Kini jalan menuju tambang hanya berupa jalan setapak.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Selain itu, rumah-rumah penduduk juga sudah tidak terlihat. Di sekeliling jalan setapak itu hanya ada hutan pohon jati.

Setelah berputar-putar di jalan setapak itu, Arif akhirnya sampai di lokasi tambang batu bahan pembuatan pawon.

4 dari 8 halaman

Ternyata lokasi tambang tersebut berada di dalam gua bawah tanah. Beginilah pemandangan mulut gua yang disebut oleh warga sekitar dengan nama Goa Pawon tersebut.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Tak lama kemudian tampak seorang pemuda bertubuh tegap keluar gua sambil menggotong balok besar di punggungnya. Balok besar itu ternyata adalah pawon.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Dengan mendaki jalan menanjak yang cukup terjal, pemuda tersebut menggotong pawon dan menaruhnya tidak jauh dari mulut Goa Pawon.

5 dari 8 halaman

Setelah menaruh dan menata balok pawon yang sudah diberi lubang di permukaannya, pemuda itu kembali lagi masuk gua untuk mengambil pawon berikutnya.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Rupanya, profesi pembuat pawon ini dilakoni oleh warga Dukuh Ningalan di sela-sela bekerja di ladang atau sawah.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Arif pun tertarik untuk ikut masuk ke dalam Goa Pawon untuk menyaksikan sendiri bagaimana proses pembuatan kompor tradisional tersebut.

6 dari 8 halaman

Awalnya di sekitar mulut gua, suasananya masih sedikit terang lantaran ada sinar Matahari dari luar. Namun semakin ke dalam, kondisi gua bawah tanah itu semakin gelap.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Tidak hanya itu saja. Goa Pawon itu juga terasa lembab dan jalannya juga becek dipenuhi air. Arif merasa pernapasannya sedikit sesak saat berada di dalam Goa Pawon itu.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Tampak dalam gelapnya Goa Pawon, pemuda itu membersihkan kompor tradisional itu sebelum mengangkatnya satu per satu keluar dari gua.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Arif kemudian mendengar suara orang lain di dalam gua tersebut. Ternyata ada orang yang bertugas membuat pawon di dalam gua itu.

7 dari 8 halaman

Karena sudah tidak tahan berada lama-lama dalam gua yang sempit, gelap dan lembab itu, Arif memutuskan untuk keluar.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Seorang pekerja yang bertugas merapikan pawon di luar gua mengungkapkan, harga kerajinannya itu dijual Rp10 ribu sampai Rp20 ribu.

Namun setelah dikirim ke pengepul di pintu masuk dukuh, pawon-pawon itu harganya naik menjadi Rp30 ribu.

8 dari 8 halaman

Arif menilai perjuangan pengrajin pawon yang seperti manusia purba ini tidak sepadan dengan  risiko yang dihadapi selama proses pembuatannya.

Perjuangan pengrajin kompor tradisional pawon yang seperti manusia purba.

Para pengrajin kompor tradisional ini tidak mengenakan alat keselamatan seperti tabung oksigen padahal tinggal di gua berlama-lama hampir setiap hari.

Selain itu, para pengrajin pawon ini juga berisiko terkubur hidup-hidup jika gua tempat mereka bekerja ambruk atau runtuh.

Sumber: YouTube

Beri Komentar