Ilustrasi (Insert: Shalina A) (Huffingtonpost.com)
Dream - Bayangkan seorang remaja 17 tahun menyambi sekolah dengan sembilan pekerjaan berbeda? Bagaimana bisa berprestasi jika waktunya dalam sehari seolah masih kurang. Namun tidak bagi pelajar SMA Karnataka, India.
Shalini A, murid perempuan ini boleh berbangga hati atas prestasi belajarnya. Meski menggeluti sembilan pekerjaan sekaligus, Shalini meraih nilai 99,1 persen untuk ujian ilmu sains. `Anak ajaib`.
Selain bersekolah, Shalini diketahui bekerja sebagai pembantu rumah tangga, petugas kebersihan di sebuah kantor dan masih ada tujuh pekerjaan sampingan lain yang digeluti.
Tak hanya sibuk mencari uang, Shalini juga biasa menghabiskan waktu libur untuk mengurus ayahnya yang sedang sakit, menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Setelah semua pekerjaan dianggap selesai, barulah Shalini bisa mempunyai waktu untuk belajar.
Meski punya jadwal yang sangat padat, Shalini benar-benar sukses dalam ranah akademis. Kini, ia tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian program kedokteran, kedokteran gigi dan teknik di sebuah perguruan tinggi professional di India.
Lantas, mengapa anak seusia Shalini mesti mengerjakan begitu banyak pekerjaan, bagaimana ia mengatur waktunya?
Perjalanan hidup Shalini penuh dengan perjuangan keras sejak masih belia. Kepada Bangalore Mirror, ia menceritakan, ayahnya telah jatuh sakit dan tak bisa bangkit dari tempat tidur karena terjatuh dari sebuah gedung saat Shalini masih berusia tujuh tahun. Alhasil, sang ayah tak lagi bisa diandalkan untuk mencari nafkah.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ibunda Shalini harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga di beberapa rumah. Awalnya, penghasilan sang ibu masih cukup untuk menghidupi mereka. Namun semua berubah ketika awal 2015, kakak Shalini didiagnosa mengidap kanker darah stadium ketiga.
Kini, hanya Shalini yang diharap bisa membantu ibunya untuk bertanggung jawab terhadap keluarga. Shalini mesti mengambil alih seluruh pekerjaan paruh waktu ibunya. Selain mencari uang, mereka harus membagi waktu untuk menjaga sang kakak yang dirawat di rumah sakit dan ayah yang terbaring di tempat tidur.
“ Jika saya tidak banyak menghabiskan waktu di rumah sakit, mungkin capaian nilai akademis saya akan lebih baik,” ujar Shalini kepada Mirror seperti dikutip dari laman huffingtonpost, Selasa, 26 Mei 2015. “ Tapi, bagi saya kakak lebih penting daripada nilai-nilai akademik.”
Menjadi Dokter Meski Kerja dari Pagi sampai Petang....
(Ism, Laporan: Kurnia Yunita Rahayu)
Dream - Shalini melanjutkan, setiap pagi ia mesti bangun pukul 4.30 untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga di kediamannya, sebelum berangkat ke lima rumah lain untuk menjadi tukang kebun dan membersihkan lantai rumah.
Setelah itu, pukul 06.00 ia pun sudah berada di kantor tempatnya menjadi petugas kebersihan. Di sana, perempuan 17 tahun itu segera membersihkan lantai dan kamar mandi sebelum para staf tiba untuk bekerja.
Selang sebentar saja, pukul 07.30, Shalini sudah harus berpindah tempat. Selanjutnya murid SMA Karnataka ini melanjutkan pekerjaannya mencuci pakaian di rumah lain.
Pada pukul 09.00, ia pun sudah sampai kembali di rumahnya. Saat itu, ia punya waktu tiga jam untuk belajar bisa mengikuti program CET seraya mengawasi apakah ada pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan. Setelah itu, Shalini masih punya kewajiban untuk menjadi pembantu rumah tangga di dua rumah hingga pukul 16.30 dan melanjutkan belajarnya sampai pukul 18.00.
Sisa petangnya pun ia habiskan untuk pergi bekerja kembali di rumah tetangganya yang berbeda. Setelah selesai, ia pulang ke rumah dan langsung melanjutkan pelajarannya hingga larut malam. Seperti itulah jadwal kegiatan Shalini sehari-hari.
Remaja luar biasa ini mengaku senang dapat membantu keluarganya. Ia pun tidak keberatan meski harus bekerja sangat keras meski masih berusia muda.
Kini, tujuan utama Shalini adalah bisa memecahkan seluruh soal dalam program CET dan masuk ke perguruan tinggi berkualitas unggul. Shalini pun berterima kasih pada para guru sekolahnya sebab, hidupnya yang sangat sibuk tidak akan berjalan tanpa dukungan dari mereka. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur