Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Pengembangan metode penyembuhan Covid-19 di Indonesia turut dijalankan seiring dengan uji coba vaksin. Salah satu metode tersebut yaitu terapi plasma konvalesen.
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, terapi ini tengah diupayakan sebagai metode utama dalam penyembuhan Covid-19. Terapi ini sudah menjalani uji klinis tahap pertama di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
" Terapi plasma konvalesen yang saat ini diterapkan di RSPAD tidak ada efek samping dan akan lebih baik diberikan dalam kondisi sedang, tidak pada kondisi berat," ujar Bambang dalam konferensi pers disiarkan di channel YouTube FMB9ID_IKP.
Sukses uji klinis tahap pertama, terapi ini akan diuji klinis tahap ke dua. Di tahap ini, kata Bambang, akan melibatkan lebih banyak rumah sakit. " 29 rumah sakit diperkirakan melakukan uji terhadap terapi plasma konvalesen," kata Bambang.
Menurut Bambang, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman selaku pengembang terapi plasma konvalesen juga sedang mengembangkan alat pengukur kadar antibodi spesifik dalam darah pasien. Alat ini akan bekerja mengukur kualitas plasma darah dari pendonor.
" Tapi nanti bisa digunakan untuk vaksinasi untuk mengecek antibodi yang muncul dari vaksin dan diperkirakan berapa lama imun akan bertahan," kata Bambang.
Saat alat ini siap, maka dapat ditentukan tingkat antibodi pada tubuh pasien, terutama setelah menjalani vaksinasi. Dengan begitu, dapat diketahui berapa tingkat antibodi yang muncul akibat vaksinasi dan berapa lama efektivitasnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Selain menjalin kerja sama dengan asing, pengembangan vaksin di dalam negeri menjadi skema Pemerintah dalam pengadaan antivirus Covid-19. Diberni nama Merah Putih, vaksin ini merupakan antivirus yang dikembangkan peneliti Indonesia.
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, mengatakan Vaksin Merah Putih merupakan vaksin berbasis virus yang bersirkulasi atau bertransmisi di Indonesia. Bibit vaksinnya dihasilkan sendiri oleh para peneliti Indonesia dan digunakan terutama untuk kepentingan rakyat.
Bambang menjelaskan untuk mempercepat pengembangan Vaksin Merah Putih, pihaknya telah bekerja sama dengan enam lembaga penelitian yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.
Dia berharap vaksin yang dikembangkan enam lembaga ini berhasil dan memenuhi kriteria aman dan manjur.
" Tentunya kita berharap vaksin ini bisa segera dikembangkan dalam waktu relatif cepat," ujar Bambang dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube FMB9ID_IKP.
Setelah pengembangan selesai, bibit Vaksin Merah Putih akan disetorkan ke PT Bio Farma. Bibit tersebut akan dikembangkan oleh Bio Farma lalu diproduksi secara massal.
" Saat ini dari enam lembaga tersebut, yang kemungkinan awal tahun depan sudah bisa diserahkan bibit vaksinnya ke Bio Farma itu adalah dari Eijkman dan dari UI," kata Bambang.
Ini karena pengembangan vaksin dua lembaga tersebut sudah masuk tahapan uji hewan.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, menyampaikan perkembangan positif pengembangan inovasi alat pendeteksi Covid-19 melalui GeNose. Dari beberapa kali pengujian, alat ini diklaim memiliki tingkat akurasi deteksi Covid-19 lebih akurat.
Bambang mengatakan saat ini GeNose mulai masuk tahap kedua uji validasi. Pada tahap pertama pengujian, Bambang mengatakan alat ini menunjukkan performa yang cukup baik dalam mendeteksi Covid-19.
" Di dalam uji validasi tahap pertama di sebuah rumah sakit di Jogja, validasinya akurasinya mencapai 97 persen dibandingkan PCR yang merupakan goal standart," ujar Bambang dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube FMB9ID_IKP.
Selain itu, Bambang menyebut alat ini relatif murah namun memiliki tingkat efektivitas yang tinggi. Jika dijual, alat ini dibanderol dengan harga Rp40 juta.
" Tetapi bisa digunakan sampai dengan 100 ribu pengujian," kata dia.
GeNose dikembangkan dengan basis Artificial Inteligence (AI) sehingga kemampuannya terus meningkat seiring dengan banyaknya pengujian yang dilakukan.
" Mesinnya juga dikembangkan dengan pendekatan AI sehingga mesinnya semakin banyak melakukan pengujian sampel, tingkat akurasinya semakin tinggi karena sifatnya ini adalah mesin learning," ucap dia.
Selain GeNose, inovasi lain yang juga dalam pengembangan saat ini yaitu rapid test berbasis antigen atau rapid swab test. Alat ini tengah dikembangkan LIPI dengan teknologi RT Lamp.
" Kita berharap menjelang akhir tahun, yaitu November dan Desember, baik GeNose maupun RT Lamp ini sudah diproduksi dan dipakai secara luas," kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan dua inovasi ini dapat membantu menekan beban biaya pengujian. Terutama pengujian PCR yang biayanya masih cukup tinggi.
" Punya tingkat akurasi cukup tinggi, dan juga tidak memerlukan laboratorium BSL 2 seperti halnya pengujian PCR.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale