Inikah Ikan Mas `Raksasa` Danau Toba yang Ramai Dibicarakan?

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 23 Juni 2018 13:01
Inikah Ikan Mas `Raksasa` Danau Toba yang Ramai Dibicarakan?
Ikan mas banyak dibudidayakan di sekitar perairan Danau Toba.

Dream - Ikan mas atau bernama lain Cyprinus carpio menjadi pembicaraan warganet dalam sepekan terakhir. Pembicaraan mengenai ikan mas itu dipicu unggahan seorang pengamat budaya Batak, Rismon Sirait dalam Facebook pribadinya.

Rismon menyebut, ikan mas seberat 13,5 kilogram menjadi salah satu petanda terjadinya peristiwa kecelakaan Kapal Motor (KM) Sinar Bangun.

Dari penelusuran di Facebook, ikan mas berbobot 13,5 kilogram yang dimaksud Rismon pertama kali terlihat pada unggahan Martha Naenggolan.

Dalam percakapan yang dibuat Martha di Facebook, dia menyebut ikan mas 13,5 kilogram itu berasal dari pemancingan tempat dia bekerja.

" Dari pemancingan yang petak itu," kata Martha.

Dalam foto yang dibagikan Martha, ikan mas itu tampak sepanjang lengan orang dewasa. Pria berbaju merah hitam bergaris tampak membawa ikan mas itu dengan kedua tangannya.

Dalam keterangan di Facebooknya, Martha bekerja di rumah makan di Tao Silalahi, Silalahi Paropo, Dairi, Sumatera Utara. Dia mengunggah foto itu pada 19 Juni pukul 14.53 WIB.

Danau Toba memang dijadikan lokasi budidaya ikan. Salah satunya ikan mas.

Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Pengelohan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (APSI), produksi budidaya perikanan Danau Toba tercatat mencapai 80.000 ton per tahun. Atau bernilai sekitar Rp1,6 triliun.

Selain itu, kedekatan masyarakat Toba Samosir dengan ikan mas tak lain karena legenda terbentuknya Danau Toba. Dalam legenda itu diceritakan sosok pemuda bernama Toba yang mendapatkan ikan mas, yang belakangan merupakan perwujudan dari sosok putri cantik.

Toba yang ingin menikahi sang putri cantik mendapat satu syarat khusus. Toba diminta merahasiakan sosok asli sang putri cantik.

Singkat cerita, usai keduanya menikah, lahirnya bocah bernama Samosir. Tetapi, kelahiran Samosir membuat kisah baru.

Toba mengingkari syarat dari putri cantik itu. Akibat dilanggarnya janji itu, putri cantik murka dan munculkan danau dan pegunungan kecil.

Dari sudut pandang ilmiah, terbentuknya Danau Toba tak lepas dari ledakan supervolcano sekitar 73.000 hingga 75.000 tahun lalu. Peneliti dari Michigan Technological University memperkirakan total material letusan saat itu mencapai 2.800 kilometer kubik.

Sementara itu, aliran piroklastik dari letusan itu menghancurkan area seluas 20.000 kilometer persegi. (ism) 

1 dari 2 halaman

Firasat Keluarga Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba

Firasat Keluarga Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba © Dream

Dream - Kabar duka dan cemas menanti kepastian dialami pasangan suami istri, Sulasno dan Masdiana Rosa. Anak ke tiga mereka, Mutiara Tri Murni, menjadi salah satu penumpang Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin 18 Juni 2018.

Intan, kakak kandung Mutiara, bercerita kecemasan keluarga menanti kepastian kondisi Mutiara. Mereka terus memantau perkembangan proses pencarian korban KM Sinar Bangun yang dilakukan tim SAR gabungan.

Intan berkisah, Mutiara berlibur di Danau Toba bersama kekasihnya, Eko.

" Ini bapak sama mamak masih di sana (Danau Toba) cari tahu. Begitu dapat info ada kapal tenggelam, bapak sama mamak langsung ke sana dari rumah," ucap Intan, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 21 Juni 2018.

Intan mengatakan, Mutiara baru saja lulus kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara meminta izin keluar rumah untuk bersilaturahmi ke rumah pacarnya di Kabupaten Batubara. Tetapi, belakangan, mereka mengetahui bahwa Mutiara dan pacarnya berada di Danau Toba.

" Habis dari Batubara, mereka langsung ke Parapat dan menyeberang ke Tomok dengan empat teman lainnya menggunakan tiga sepeda motor," kata dia.

" Terakhir pukul 14.30 WIB di hari itu, mereka upload (unggah atau kirim) foto di WhatsApp," ujar dia.

Sebelum peristiwa pilu ini terjadi, Intan sempat merasakan firasat buruk. Sehari sebelum kejadian, Intan bermimpi gigi depannya tanggal.

Intan juga melihat Mutiara beraktivitas tak biasa. " Anak ini agak malas. Pagi itu dia rajin kali, bersih-bersih rumah. Itu hal yang enggak biasa dilakukannya," ucap Intan.

Sembari menunggu kabar, saat ini di rumahnya terus berdatangan keluarga dan tetangga. Mereka menggelar pengajian dan berdoa berharap kabar baik menaungi Mutiara.

" Bapak sama mamak masih shock (terkejut), mereka juga masih di Tigaras. Kami di rumah mengaji dan berdoa untuk Mutiara," ujar dia.

Sumber: Liputan6.com/ Reza Efendi

2 dari 2 halaman

Robot Penyelam Dikerahkan Cari Korban KM Sinar Bangun

Robot Penyelam Dikerahkan Cari Korban KM Sinar Bangun © Dream

Dream - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan menggunakan alat Robot Observasi Vinekel (ROV) untuk mencari korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara. Alat khusus ini bisa menyelam hingga kedalaman 150 meter.

" Yang tadi remote under piecel, kita punya dua," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Muhammad Syaugi, di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu, 20 Juni 2018.

Selain menggunakan peralatan khusus, Basarnas juga menerjunkan 70 penyelam dengan kemampuan khusus. " Tim Basarnas special group yang mempunyai kemampuan darat, laut, dan udara," ujar dia.

Hingga pencarian terakhir, terdapat 22 korban yang ditemukan. Empat di antaranya ditemukan meninggal dunia. Total, petugas mendapat laporan kapal itu diduga mengangkut 192 penumpang.

Menurut Syaugikruhnya air dan gelombang di Danau Toba menghambat para penyelam dalam mencari para korban. Selain itu, kedalaman Danau Toba yang mencapai 300 hingga 500 meter juga menjadi kesulitan tersendiri.

" Kedalaman mencapai 300-500 meter enggak gampang dan juga itu dingin. Pakai senter saja paling bisa lima meter, nah kita sedang mencari itu, kita kerahkan di dalam air, kalau di atas kan bisa kelihatan," ucap dia.

Beri Komentar