Muhammad Zulkiram Sengaja Memilih Dipecat Dari Polri (Foto:Instagram/@joekhana_)
Dream - Muhammad Zulkiram menjadi perbincangan di media sosial. Sebab, pria asal Aceh ini rela melakukan kesalahan demi mendapatkan pemecatan dari Polri.
Di akun Instagram miliknya, @joekhana_, dia menyebut rela dipecat karena mengandalkan uang saat masuki korps Bhayangkara. Dalam tulisan yang diunggah pada 27 Maret 2016, dia menceritakan alasannya dipecat.
" Bukan instansi ini yang salah, tapi saya. Saya dan orang-orang lain seperti saya yang curang, mengandalkan dan mengutamakan uang dalam pekerjaan yang mulia ini," tulis Zulkiram.
Meski begitu, belakangan Polda Aceh membantah telah meloloskan Zulkiram yang masuk dengan 'menyuap' itu. Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Goenawan membantah kabar itu.
" Tidak benar, dia (Zulkiram) bisa dituntut jika tidak (bisa) membuktikan," kata Goenawan, di laman Facebook Divisi Humas Polri.
Menurut Goenawan, selama ini proses penerimaan anggota polisi telah dilakukan secara transparan dan ketat baik dari pengawas internal maupun eksternal.
" Rekrutmen Polri bersih, transparans, akuntabel, ada pengawas eksternal. Hasil tes diumumkan langsung, divideokan. Boleh komplain jika tidak puas," kata Goenawan.
Mengenai pemecatan yang diakui Zulkiram, Goenawan membenarkannya.
" Saya cek memang dipecat, malas dinas," ucap mantan Wadir Lantas Polda Aceh itu.
Dia menjelaskan, Zulkiram sudah tidak masuk dinas lebih dari 30 hari secara berturut-turut. Polisi kemudian menggelar sidang etik. Hasilnya diputuskan Zulkiram dipecat dengan tidak hormat. (ism)
Dream - Kematian kerap datang dan terjadi di tempat yang tak terduga. Bisa terjadi di jalanan atau bahkan di rumah ibadah.
Kisah meninggal di rumah ibadah dialami seorang anggota polisi dari Polsek Serpong, Tangerang Selatan, Aiptu Sahabi. Dia meninggal dunia saat mengikuti lomba ceramah kuliah tujuh menit (kultum) di Masjid Polsek Serpong.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fadli Widianto membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, Sahabi meninggal dunia ketika memasuki menit kelima materi ceramah.
" Innalillahi wa innailaihi roji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah Aiptu Sahabi, almarhum meninggal saat mengikuti lomba kultum," kata Fadli, Selasa, 30 Mei 2017.
Fadli menjelaskan pada saat mengisi ceramah, Sahabi sempat jatuh dari mimbar. Sahabi langsung dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa Sahabi tidak dapat tertolong akibat serangan jantung.
" Sebelum jatuh, almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah," ucap Fadli.
Fadli mengenal Sahabi sebagai sosok polisi yang memiliki loyalitas tinggi pada kesatuannya dan sangat rajin dalam soal ibadah. Kepergian Sahabi meninggalkan duka mendalam bagi segenap anggota Polsek Serpong.
" Kita sangat berduka dan kehilangan almarhum," ucap dia.
Foto: Peletakan Batu Pertama Masjid Al Fikir (kabarbuton.com)
Dream - Seorang anggota Bhayangkara Polres Baubau, Bripka La Ode Astar, mungkin bisa disebut sosok teladan. Kedermawanannya patut menjadi contoh untuk kita semua.
Beberapa waktu lalu, Bripka La Ode Astar membeli sebidang tanah dan dia hibahkan untuk dibangun sebuah masjid di atasnya. Hebatnya, tanah itu terbeli dengan uang tabungannya. Padahal, upah sebagai polisi tidaklah besar.
Astar mengatakan, pembangunan masjid yang diberi nama Masjid Al Fikri ini merupakan inisiatif warga yang merasa wilayahnya jauh dari masjid. Tapi sayang, warga tak punya dana untuk menyediakan lahan.
" Pembangunan masjid ini awalnya terbentur masalah dana. Akhirnya saya berinisiatif membeli tanah di lokasi ini seluas 12x15 meter menggunakan uang pribadi. Tujuannya tak lain sebagai bekal di akhirat nanti," kata Astar, dikutip dari kabarbuton.com, Rabu 24 Mei 2017.
Proses pembangunan masjid ini dimulai pada Rabu 17 Mei 2017. Ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Rikwanto.
" Meski gajinya tak seberapa, tapi dia mau menyisihkan sebagian pendapatanya untuk membangun masjid. Ini adalah panggilan jiwa, melebihi panggilan tugas. Mudah-mudahan lingkungan ini bisa lebih baik dan menghasilkan generasi yang bisa berguna bagi nusa dan bangsa," kata Rikwanto.
Selain membangun masjid, Astar ternyata juga punya prestasi sebelumnya. Dia berhasil mengubah warung minuman keras menjadi Tempat Pendidikan Alquran (TPA).
Dia pun mengubah warung itu dengan biaya sendiri, tanpa bantuan dari manapun.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'