Makin Disudutkan, PM Najib: Ini Tidak Adil!

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 11 Agustus 2015 10:02
Makin Disudutkan, PM Najib: Ini Tidak Adil!
Najib merasa risih dengan pemberitaan media terkait skandal 1MDB. Dia menuding pemberitaan tersebut tidak adil.

Dream - Ramainya pemberitaan mengenai skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) membuat Perdana Menteri Malaysia risih. Dia pun menjamin utang yang dimiliki perusahaan BUMN itu akan lunas dalam lima bulan ke depan.

" Dalam lima bulan ke depan, utang 1MDB akan jauh lebih rendah ketimbang hari ini," ujar Najib, dikutip Dream dari astroawani.com, Senin, 10 Agustus 2015.

Najib mengatakan persoalan utang yang diderita 1MDB telah menjadi sensasi. Dia merasa disudutkan akibat banyaknya berita yang beredar.

" Masalah 1MDB tiba-tiba menjadi topik hangat dan ini sudah membuat saya marah lantaran terus-menerus dijadikan sasaran," ungkap dia.

Najib menuding berita itu sengaja dibuat untuk menjatuhkan dirinya. Dia beralasan, setiap berita yang beredar tidak memiliki dasar lantaran penyidikan masih berlangsung.

" Begitu banyak komentar di media sosial, padahal penyidikan masih berjalan. Ini tidak adil," kata Najib.

Lebih lanjut, Najib mengklaim meski 1MDB memiliki utang cukup besar, bukan berarti bisa dinyatakan merugi. Menurut dia, pemerintah akan segera menyelesaikan semua utang 1MDB.

Upaya pembungkaman

Mantan PM Mahathir Mohamad menilai lain pernyataan Najib. Bagi dia, pernyataan tersebut menunjukkan ketidaknyamanan Najib atas proses investigasi yang dijalankan satuan tugas khusus skandal 1MDB.

" Najib tentu tidak nyaman dengan penyidikan yang dilakukan satuan tugas khusus itu. Anggotanya terlalu independen sehingga Najib tidak bisa mengontrol mereka," kata Mahathir, dikutip dari themalaysianinsider.com.

Mahathir mengatakan Najib terus berupaya untuk menghentikan penyidikan skandal 1MDB dan uang yang masuk ke rekening pribadinya. Salah satunya adalah dengan meminta publik berhenti membicarakan skandal tersebut.

Pernyataan yang disampaikan Najib justru akan menjadi pintu gerbang pembungkaman kasus tersebut. Di samping itu, Mahathir juga menilai pernyataan tersebut akan memberangus demokrasi. (Ism) 

Beri Komentar