Ketua Umum Dan Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Daeng M Faqih Dan Adib Khumaidi (YouTube/BNPB)
Dream - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi, melaporkan sebanyak 162 dokter gugur akibat Covid-19 selama delapan bulan terakhir. Data terakhir meningkat dibandingkan posisi 10 November 2020 yang masih tercatat sebanyak 159 dokter meninggal.
" Kemudian antara 10 November hingga sekarang ada beberapa dokter, ada dua atau tiga dokter yang meninggal dikarenakan Covid," kata Adib, dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB.
Menurut Adib, lonjakan kasus positif baru berpengaruh terhadap angka kematian dokter. Lonjakan kasus terjadi, salah satunya disebabkan aktivitas masyarakat.
Adib menjelaskan pada Mei lalu terjadi lonjakan sebanyak 20 persen. Sedangkan pada Agustus lonjakan muncul sebanyak 10 persen.
" Positif rate yang terjadi di masyarakat juga berdampak pada lonjakan kasus kematian, kesakitan yang pada dokter dan tenaga kesehatan," ucap Adib.
Adib menyatakan pihaknya tidak berharap lonjakan kembali terjadi pada bulan-bulan ini. Dia pun mengingatkan garda terdepan menghadapi pandemi Covid-19 adalah masyarakat.
" Kami itu benteng terakhirnya, kami menunggu jangan sampai ada yang sakit," ucap Adib.
Dia pun meminta masyarakat untuk selalu patuh prokol kesehatan. Rutin menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dapat menurunkan risiko penularan lebih dari 90 persen.
" Jadi itu yang perlu menjadi perhatian sehingga mau tidak mau garda terdepannya adalah masyarakat," kata Adib.
Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih, memohon agar masyarakat tidak memperberat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dengan tidak mematuhi protokol kesehatan. Karena hal itu dapat meningkatkan kasus positif Covid-19.
" Dari hati kami, petugas kesehatan, yang paling dalam, mohon untuk kita bersama melakukan gerakan bersama, perang semesta pada Covid-19," kata Faqih.
Dia juga mengingatkan apabila masyarakat tidak disiplin, jumlah tenaga kesehatan semakin berkurang setiap hatinya. Sebagian dari mereka gugur akibat Covid-19.
Sedangkan saat ini peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan dalam penanganan Covid-19. Mereka menjadi garda terdepan dalam menghadapi penyakit menular ini.
" Mohon tidak menambah penularan yang lebih banyak, supaya tidak bertambah petugas kesehatan yang gugur lebih banyak lagi," kata dia.
Lebih lanjut, Faqih juga meminta agar protokol kesehatan 3M diterapkan dan menjadi kesadaran kolektif. Apabila tidak dilakukan oleh masyarakat, segala upaya pencegahan dan penanganan yang sudah berjalan selama delapan bulan ini akan sia-sia.
" Penanganan Covid-19 dengan 3T memang garda terdepannya rumah sakit. Namun, untuk mencegah penularan di masyarakat, garda terdepannya tetap pada masyarakat," kata dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Memerlukan obat anti virus dan daya tahan tubuh yang baik untuk mengatasi dampak buruk virus. Sedangkan antibiotik hanya dapat mengatasi dampak buruk bakteri.
Setiap virus juga memerlukan penanganan yang berbeda-beda. Sehingga, kamu perlu berkonsultasi pada dokter untuk mengatasi perkembangan dan penyebaran virus. Dilansir dari Sehatq.com, berikut beberapa cara membunuh virus.
Daya tahan tubuh yang kuat
Beberapa virus seperti flu dan Covid-19 dapat dilawan dengan daya tahan tubuh kuat. Tapi jika kurang kuat, daya tahan tubuhmu akan kalah saat melawan virus. Sehingga, virus pun akan semakin parah dan sulit untuk disembuhkan.
Maka dari itu, jalani pola makan sehat, cukup istirahat, hindari kebiasaan merokok serta kelola stres dengan baik agar sistem imun tetap kuat.
Virus dapat masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui benda yang tersentuh oleh tangan maupun bagian tubuh lainnya.
Ketika terpapar di bagian yang rentan, virus pun akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh dan berkembang. Oleh karena itu, kamu harus selalu menjaga kebersihan tangan atau bagian tubuh lainnya.
Cucilah tangan menggunakan sabun agar lapisan pelindung virus yang bisa terdapat pada bagian tubuh segera hancur, mati dan larut bersama air. Hand sanitizer dengan kandungan alkohol 60 persen juga dapat digunakan ketika darurat.
Jangan lupa untuk menjaga kebersihan benda di sekitarmu dengan memakai disinfektan agar bebas dari kuman maupun virus yang dapat berpindah ke tubuh.
Gunakan disinfektan yang mengandung alkohol 70 persen atau membuatnya sendiri dengan mencampur 4 sendok teh pemutih pakaian dan 1 liter air.
Konsumsi obat anti virus seperti Acyclovir, Famciclovir dan Valacyclovir bisa mencegah penyebaran serta perkembangan virus. Biasanya, obat ini digunakan untuk mengatasi herpes.
Sedangkan untuk penyakit lain seperti flu, demam atau nyeri di bagian tubuh tertentu, dokter akan memberikan obat pereda gejala infeksi virus.
(Sumber: Sehatq.com)
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov