Sempat Dikira Bekas Pelabuhan, Ternyata Kolam Suci Kuno yang Berusia 2.500 Tahun

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 6 Desember 2023 14:32
Sempat Dikira Bekas Pelabuhan, Ternyata Kolam Suci Kuno yang Berusia 2.500 Tahun
Arkeologi ungkap sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia.

Arkeologi ungkap sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia.

1 dari 11 halaman

Sempat Dikira Bekas Pelabuhan, Ternyata Kolam Suci Kuno yang Berusia 2.500 Tahun

Sempat Dikira Bekas Pelabuhan, Ternyata Kolam Suci Kuno yang Berusia 2.500 Tahun © Arkeologi ungkap sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia. 2023 Foto/Pixabay

Arkeologi ungkap sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia.

2 dari 11 halaman

Hasil penelitian arkeologi mengungkapkan adanya sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia.

Kolam tersebut terletak sejajar dengan konstelasi bintang dan pertama kali digali pada tahun 1920-an. Lokasinya terletak di antara reruntuhan kota kuno Motya, yang merupakan pelabuhan Fenisia yang sibuk pada milenium pertama sebelum masehi.

3 dari 11 halaman

Pelabuhan Buatan

Fenisia adalah negara maritim kuno yang berada di wilayah Levant di Mediterania timur, aktif antara tahun 2.500 hingga 64 SM, terutama di sekitar yang sekarang dikenal sebagai Lebanon. Meskipun awalnya dianggap sebagai " Kothon" atau pelabuhan buatan, serupa dengan pelabuhan militer kuno di dekat Carthage, analisis ulang menunjukkan bahwa asumsi ini tidak benar.

4 dari 11 halaman

Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Lorenzo Nigro dari Universitas Sapienza Roma, bekerja sama dengan Pengawas Sisilia.

Profesor Nigro menyatakan bahwa interpretasi terbaru menunjukkan bahwa " Kothon" , yang sebelumnya dianggap sebagai pelabuhan, sebenarnya adalah kolam suci yang terletak di tengah kompleks keagamaan yang sangat besar.

5 dari 11 halaman

© Arkeologi ungkap sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia. 2023 Foto/Wikipedia

Temuan sebelumnya, seperti Kuil Ba'al di sekitar Kothon Motya, menunjukkan bahwa bangunan tersebut bukanlah pelabuhan seperti yang diperkirakan sebelumnya. Penemuan tak terduga ini telah mendorong penyelidikan ulang terhadap Kothon sejak tahun 2010.

6 dari 11 halaman

© Arkeologi ungkap sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia. 2023 Foto: Lorenzo Nigro

Temuan penggalian memperlihatkan bahwa Kothon adalah kolam suci dengan cekungan buatan yang telah dikeringkan, merubah interpretasi sebelumnya yang menganggapnya sebagai pelabuhan.

7 dari 11 halaman

Hal ini menunjukkan bahwa tempat itu tidak mungkin berfungsi sebagai pelabuhan, karena tidak terhubung dengan laut. Sebaliknya, sumber airnya berasal dari mata air alami,”

8 dari 11 halaman

© Arkeologi ungkap sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia. 2023 Foto: Lorenzo Nigro / Antiquity / Sapienza University of Rome

Para arkeolog ungkap fitur air ini memiliki ukuran yang lebih besar daripada kolam renang Olimpiade modern dan merupakan salah satu kolam suci terbesar di wilayah Mediterania kuno.

9 dari 11 halaman

Di samping Kothon, tim peneliti menemukan kuil tambahan yang mengelilingi wilayah tersebut. Stela, altar, persembahan nazar, dan alas ditemukan di tengah danau yang sebelumnya menampung patung Ba'al, dewa kesuburan yang dipuja dalam kepercayaan Fenisia.

Sumber: Arkeonews

10 dari 11 halaman

Mengenal Ba'al

Mengenal Ba'al © Arkeologi ungkap sebuah kolam air tawar suci yang berusia sekitar 2.500 tahun di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia. 2023 Foto: Lorenzo Nigro / Antiquity / Sapienza University of Rome

Ba'al, yang dianggap sebagai dewa badai dan pemberi hujan, memiliki peran penting sebagai pelindung para pelaut dan penakluk laut dalam kepercayaan masyarakat Kanaan dan Fenisia.

11 dari 11 halaman

Peneliti menyoroti bahwa hasil temuan ini sejatinya merupakan suatu kolam suci, bukan pelabuhan, yang terletak dalam kompleks pemujaan terbesar di kawasan Mediterania pra-Klasik. Pemetaan situs juga mengungkapkan bahwa situs ini sejajar dengan bintang.

Sumber: Arkeonews

Beri Komentar