Teori Terbaru Menguak Misteri Jatuh dan Hilangnya Pesawat MH370

Reporter : Sugiono
Rabu, 19 Juni 2019 13:57
Teori Terbaru Menguak Misteri Jatuh dan Hilangnya Pesawat MH370
Dikemukakan oleh ahli pakar penerbangan terkenal dunia. Hasilnya sangat menggegerkan!

Dream - Setelah lima tahun raib, nasib pesawat Malaysian Airlines MH370 belum juga diketahui dengan pasti.

Jejak pesawat yang terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 itu tak pernah ditemukan.

Selama itu, berbagai teori tentang penyebab hilangnya pesawat MH370 tersebut bermunculan.

Ada yang bilang diculik alien. Namun ada yang mengatakan kapten pilot Zaharie Ahmed Shah mengalami stres.

Akibatnya Kapten Zaharie melakukan tindakan bunuh diri hingga membunuh 239 penumpang di dalamnya.

Terbaru, ada sebuah teori yang dikemukakan oleh ahli pakar penerbangan terkenal William Langewiesche.

1 dari 7 halaman

Bunuh Penumpang Secara Perlahan

Seperti dilaporkan The Atlantic, Kapten Zaharie kemungkinan melumpuhkan atau bahkan membunuh co-pilot sebelum menghilangkan tekanan di dalam kabin.

Caranya, Kapten Zaharie sengaja membawa pesawat naik ke ketinggian 40.000 kaki hingga kabin kehilangan tekanannya.

Pesawat yang naik ke ketinggian tersebut akan mempercepat proses penurunan tekanan di dalam kabin.

Jika kabin kekurangan oksigen, maka para penumpang bisa mati lemas secara perlahan.

Setelah itu, pesawat dibiarkan meluncur ke bawah hingga jatuh ke Samudera Hindia dan hancur berkeping-keping.

2 dari 7 halaman

Masker Oksigen Tidak Berguna Jika Pesawat Terbang Tinggi

Langewiesche mengatakan pengurangan tekanan kabin sengaja dilakukan untuk mengatasi kru yang tidak patuh.

" Itu mungkin satu-satunya cara untuk menundukkan kru yang sulit diatasi saat pesawat terus terbang hingga berjam-jam," kata Langewiesche.

Menurut Langewiesche, efek pengurangan tekanan tidak akan terasa di area kabin. Namun, masker oksigen bisa digunakan.

" Masker oksigen hanya bisa digunakan selama 15 menit saat pesawat turun darurat di bawah 13.000 kaki," kata Langewiesche.

Namun jika pesawat naik atau terbang di ketinggian 40.000 kaki, maka masker oksigen tidak ada gunanya.

3 dari 7 halaman

Penumpang Mati Lemas Saat Pesawat di Udara

" Akibatnya para penumpang akan mati lemas dalam hitungan menit tanpa tersedak atau terengah-engah akibat kekurangan oksigen," jelas Langewiesche.

Namun, rekan Kapten Zaharie yang enggan disebut namanya, tidak sepenuhnya percaya sahabatnya itu sengaja bunuh diri bersama pesawat yang dikemudikannya.

" Tidak masuk akal. Sulit mempercayainya karena dia teman dekat saya. Namun itu bisa saja terjadi," katanya.

Dia memperkirakan kondisi mental Kapten Zaharie mungkin menjadi faktor yang berkontribusi terhadap keputusannya.

" Pernikahan Zaharie memang bermasalah. Dulu, dia sering pergi bersama beberapa pramugari," katanya.

(Sumber: Metro News)

4 dari 7 halaman

MH370 Diduga Jatuh di Tempat Paling 'Apes' Sedunia

Dream - Pulau Reunion mendadak jadi 'buah bibir'setelah di sana ditemukannya puing yang diduga bagian dari Malaysia Airlines MH370.

Mungkin banyak yang belum mengetahui jika pulau di Samudera Hindia ini dijuluki 'pulau yang apes'. Pulau milik Prancis yang terletak dekat Madagaskar ternyata kerap dilanda bencana meski lanskap alamnya sangat indah.

Di sana terdapat Piton de la Fournaise, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Dalam setahun ini, Gunung ini sudah `batuk` dua kali, dengan efek yang berlangsung selama beberapa hari setiap kali meletus.

Seolah melengkapi kemalangan pencarian MH370, di pulau ini pernah terjadi 18 serangan hiu dalam empat tahun terakhir. Tujuh di antara serangan tersebut berakibat fatal.

Dalam pekan terakhir, seorang pria harus rela kehilangan lengannya diserang hiu setelah surfing di pantai La Reunion yang dikenal indah.

Pada April lalu, warga La Reunion dibuat terkejut ketika sebuah serangan hiu merenggut nyawa bocah bernama Elio Canestri yang usianya baru 13 tahun.

Sejak sering terjadi serangan hiu, pemerintah Prancis mengizinkan perburuan hiu macan dan hiu banteng di perairan La Reunion. Bagi warga lokal, penemuan puing pesawat di wilayah itu adalah hal baru.

" Selama ini koran-koran di La Reunion hanya menulis tentang kecelakaan mobil, letusan gunung berapi dan serangan hiu," kata Guillaune Lalot, pemilik restoran kepada The Guardian.

Sementara itu, pencarian puing-puing MH370 lainnya terus dilakukan secara luas dan intensif dengan harapan bisa menguak misteri MH370.

Seperti diketahui, pesawat jenis Boeing 777 milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dilaporkan hilang kontak dan tidak diketahui keberadaannya hingga sekarang sejak 8 Maret 2014.

Pesawat yang mengangkut 239 orang itu terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Tiongkok. Namun sebelum sampai pada tujuannya, MH370 menghilang secara misterius di atas Laut China Selatan.

5 dari 7 halaman

Ngeri! Pilot MH370 Diduga Angkut Penumpang yang Mati Lemas

Dream - Sejak menghilang pada 8 Maret 2014, nasib pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370 belum diketahui rimbanya. Hingga pesawat milik maskapai Malaysia Airlines itu masih menjadi bahan perbincangan.

Hilangnya pesawat tersebut mengundang para pakar untuk membuat berbagai teori yang bisa menjelaskan nasib Penerbangan MH370.

Terbaru adalah teori yang dikemukakan oleh seorang penulis Inggris, Christine Negroni. Menurut dia, hilangnya MH370 karena pilot kehilangan kesadaran akibat kehabisan oksigen.

Sebelumnya, Penerbangan MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak menghilang saat terbang dari Malaysia ke China.

Nasib pesawat milik Malaysia Airlines itu hingga kini belum diketahui. Bangkai pesawatnya bahkan masih belum ditemukan.

Berikut ini penjelasan Negroni tentang penyebab hilangnya pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370 yang misterius itu.

6 dari 7 halaman

Terjadi Dekompresi di Dalam Kabin

Negroni menduga Penerbangan MH370 mengalami kecelakaan setelah terjadi dekompresi (kehilangan tekanan) tak terkontrol di dalam kabin.

Dekompresi tersebut menyebabkan pasokan oksigen bagi para penumpang menjadi berkurang drastis hingga hanya bisa bertahan untuk waktu 15 menit saja.

Dia yakin kapten Penerbangan MH370, Zaharie Ahmad Shah, bersama kopilot Fariq Abdul Hamid yang berada di dalam kokpit mungkin sedang istirahat pada saat itu.

Sementara akibat kekurangan oksigen, seluruh awak dan penumpang di kabin tewas. Namun Hamid dan Fariq terhindar dari efek terburuknya karena terisolasi di dalam kokpit.

Tetapi, menurut teori Negroni, walaupun tidak meninggal, otak kedua pilot tetap mengalami kekurangan oksigen.

7 dari 7 halaman

Pilot Mengalami Hipoksia

Akibatnya, mereka membuat serangkaian pilihan aneh ketika mencoba melakukan penyelamatan terhadap pesawata itu.

Akhirnya, mereka tidak mampu menghentikan pesawat yang meluncur jatuh ke laut, yang diyakini para penyelidik ada di suatu tempat di Samudra Hindia.

" Oksigen yang tersedia untuk para penumpang hanya bisa bertahan sekitar 15 menit. Sehingga para penumpang semuanya tewas jauh sebelum pesawat itu jatuh ke laut," kata Negroni.

Namun sebelum itu, tambah Negroni, saat pesawat menuju ke selatan, kedua pilot sudah dalam keadaan tidak sadar diri akibat kehabisan oksigen.

" Pesawat mulai menuju selatan. Apa pun waktunya, itulah periode di mana saya percaya mereka sudah tidak sadarkan diri," kata pengarang The Crash Detectives: Investigating the World's Most Mysterious Air Disasters itu kepada Daily Star.

Negroni percaya kabin mengalami dekompresi 38 menit setelah pesawat terbang. Mereka kemudian gagal melakukan kontak karena mengalami kegagalan listrik.

" Tidak ada yang bisa dilakukan pilot, setelah pesawat mengalami berbagai masalah ini. Selain itu pilot juga mengalami hipoksia, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Dan semua ini masuk akal," jelas Negroni.

Hipoksia adalah kondisi kurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya.

Sumber: Mirror Online

Beri Komentar