Surat Suara Tercoblos di Selangor, Bawaslu: Jangan Berlebihan

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Jumat, 12 April 2019 14:00
Surat Suara Tercoblos di Selangor, Bawaslu: Jangan Berlebihan
Bawaslu segera melakukan pemeriksaan kasus ini.

Dream - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Mochammad Afifuddin, meminta masyarakat tidak menyikapi berlebihan temuan tercoblosnya surat suara di Selangor, Malaysia.

" Jangan dilihat ini sesuatu yang berlebihan, biasa saja," ujar Afif di kantor Bawaslu Kamis malam, 11 April 2019.

Afif mengatakan, Bawaslu langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak begitu mendapat informasi mengenai surat suara tercoblos di Selangor. Salah satunya dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri di Malaysia.

" Karena ini menyangkut beberapa hal yang bisa sangat sensitif karena berada di negara lain, maka kami melakukan pengecekan dengan sangat hati-hati," ucap Afif.

Dalam pengecekan itu, Bawaslu ingin memastikan kebenaran surat suara apakah sama dengan yang dicetak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selain itu, juga untuk mengetahui alur kemunculan masalah ini.

Menurut Afif, Bawaslu tengah melakukan penelusuran terkait sejumlah hal. Beberapa di antaranya pihak yang pertama kali menemukan, pihak yang merekam hingga melaporkan ke Panitia Pengawas Luar Negeri.

" Saya mau tahu tempat itu tempatnya siapa, surat suara itu apa benar surat suara yang dari KPU, jumlahnya berapa banyak," kata dia.

Afif juga meminta masyarakat tidak mengambil kesimpulan sendiri dalam menyikapi kasus ini.

" Dalam waktu yang tidak terlalu lama KPU RI dan Bawaslu RI memutuskan akan ada tim atau personel yang akan diberangkatkan dari Jakarta untuk melihat langsung ke sana," ujar Afif.

1 dari 5 halaman

Kronologi Penemuan Surat Suara Tercoblos di Malaysia

Dream - Ketua Panwaslu Kuala Lumpur, Yaza Azzahara Ulyana, membeberkan proses temuan surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia. Dalam keterangan tertulisnya, temuan surat suara tercoblos itu dilaporkan oleh relawan sekber satgas BPN Padi Malaysia (Prabowo Sandi), Perlaungan.

Laporan berisi dugaan penyelundupan surat suara itu diterima via pesan WhatsApp pada pukul 12.48 waktu setempat. Mendengar laporan tersebut, Yaza bersama seorang anggota Panwaslu Kuala Lumpur, Rizki Israeni Nur, menuju ke lokasi, Taman Universiti Sungai Tangkas Bangi 43000 Kajang, Selangor.

Yaza dan Rizki tiba di lokasi tersebut pada pukul 13.00. Tempat itu digambarkan Yaza sebagai lot toko yang sudah dipenuhi dengan surat suara.

Surat suara disimpan di dalam kantong diplomatik sebanyak kurang lebih 20 buah, 10 kantong plastik hitam, dan kurang lebih 5 karung goni berwarna putih bertuliskan Pos Malaysia.

" Diperkirakan jumlah surat suara yang berada di lokasi pertama sejumlah 10-20 ribu buah dan jumlah yang kurang lebih sama juga berada di lokasi ke dua," tulis Yaza dalam keterangan tertulisnya, Kamis 11 April 2019.

Berdasarkan sampel yang di buka di lokasi, semua surat suara telah dicoblos pada paslon 01. Untuk surat suara legislatif sudah dicoblos partai Nasdem dengan caleg NASDEM DPR RI nomor urut 3.

2 dari 5 halaman

Lokasi Penyimpanan Surat Suara Tercoblos

Pukul 13.30, sebanyak 6 orang Pihak Polis Diraja Malaysia perwakilan Sungai Tangkas datang ke lokasi dan meminta keterangan dari beberapa saksi di lokasi tersebut.

" Berdasarkan keterangan kepolisian, pihaknya merekomendasikan untuk pihak kedutaan besar mengambil semua surat suara di lokasi penyimpanan tersebut," kata dia.

Pukul 14.20 pihak polisi memasang garis polisi di kawasan tersebut.

Pukul 14.30 Panwaslu Kuala Lumpur menerima informasi tambahan dari Anggota Satgas BPN PADI telah ditemukan lokasi lain lagi yang menjadi gudang penyimpanan surat suara POS. Lokasi tersebut berada di sebuah rumah di kawasan Bandar Baru Bangi, Selangor.

" 15 menit dari lokasi pertama," kata dia.

 

3 dari 5 halaman

Temuan di Lokasi Kedua

Panwaslu Kuala Lumpur belum pergi ke lokasi berkenaan karena langsung menuju ke kantor polisi sekitar.

Pukul 15.00 Panwaslu Kuala Lumpur pergi ke Balai Polis Sungai Tangkas untuk membuat laporan kepolisian terkait adanya dugaan pelanggaran pemilu tersebut.

" Saat ini laporan sudah diterima oleh pihak kepolisian Sungai Tangkas dan sedang dalam tahap pemeriksaan," ucap dia.

Setelah itu, pukul 17.00 Panwaslu Kuala Lumpur tiba di lokasi kedua dan segera menuju ke lokasi penyimpanan surat suara kedua. Di lokasi ini, ditemukan sejumlah 158 karung surat suara dengan isi sebanyak 216-230 per karungnya.

Kali ini surat suara yang di coblos yaitu capres 01 dengan Caleg DKI Dapil 2 Nasdem Nomor 2. Terdapat juga beberapa lembar surat suara tercoblos caleg Demokrat nomor urut 3.

" Jumlah keseluruhan surat suara di dua lokasi berjumlah 40-50 ribu surat suara," kata dia.

4 dari 5 halaman

Viral Surat Suara Pilpres Telah Tercoblos di Malaysia

Dream - Video berdurasi satu menit yang berisi informasi paket surat suara pemilihan umum Indonesia yang sudah tercoblos di Selangor, Malaysia, viral di media sosial. Informasi yang berkembang, surat suara itu ditemukan pengawas pemilu di Malaysia.

Temuan surat suara tercoblos itu mengarah ke paslon presiden dan wakil presiden nomor urut tertentu. Selain itu, ada pula surat suara yang tercoblos untuk caleg DPR asal partai tertentu.

" Benar, Panwaslu Kuala Lumpur sebagai penemu dan kami well informed. Kami meminta KPU melakukan evaluasi kinerja. Sebab, terbukti PPLN tidak melaksanakan tugas dengan benar," kata anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 11 April 2019.

Sementara, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ilham Saputra, mengatakan, akan mendalami video tersebut. " Kami sedang cek kebenarannya dan kejadian persisnya ke Pokja panitia pemilihan luar negeri (PPLN)," kata Ilham.

5 dari 5 halaman

Polri Turun Tangan

Rencananya Polri akan turun tangan menangani kasus ini. Penelusuran Polri dilakukan dengan menghubungi liaison officer (LO) kepolisian di Kuala Lumpur dan Selangor.

" Kepolisian sudah mengonfirmasi kepada liaison officer di Kuala Lumpur, langsung mengecek LO di Selangor, apakah video yang viral tersebut benar atau tidak," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.

Polisi meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi atas video yang muncul tersebut. " Masyarakat diimbau tidak mudah percaya terhadap video tersebut, tunggu pihak-pihak terkait merilis hasil penyelidikan atau pemeriksaan resmi," kata Dedi.

Beri Komentar