Bangunan Sekolah Master Yang Dirobohkan (dream/maulana)
Dream - Sekolah Masjid Terminal (Master) Depok pada Sabtu lalu, 29 Agustus 2015, secara mengejutkan dihancurkan paksa oleh Pemerintah Kota Depok. Akibatnya ratusan siswa sekolah itu terbengkalai.
Sekolah yang terletak di Jalan Margonda itu digusur oleh pengembang untuk dibangun kondominium hotel (kondotel) sebagai bentuk pengembangan terminal terpadu Depok.
Padahal, Sekolah Master terbukti sebagai sekolah yang handal. Meski yang bersekolah di sana adalah orang-orang miskin dan anak jalanan, tahun ini publik dikejutkan dengan berita kelulusan tiga siswa Sekolah Master ke Perguruan Tinggi Negeri. Tak tanggung-tanggung, mereka bertiga berhasil masuk Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta. (Baca Laporan Khusus: Kisah Perjuangan Mereka Masuk Kampus).
Alih-alih pemerintah kota Depok bangga dengan prestasi sekolah Master dan memberikan bantuan, sekolah itu malah digusur untuk membangun hotel hunian mewah.
Alumnus sekolah Master, Anissa Amelia, yang baru saja masuk Universitas Negeri Jakarta, menyayangkan terjadinya peristiwa pembongkaran itu. Dia merasa sedih karena adik-adiknya yang bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dasar (PAUD) akan terlantar.
" Sedih sekali. Aku gak tahu deh sekarang mereka pada belajar di mana," katanya.
Alumnus sekolah Master lainnya yang baru saja masuk Universitas Indonesia tahun ini, Dzulfikar Akbar Cordova menyayangkan betul tindakan pengembang itu. Menurutnya, sebelum terjadinya pembongkaran, pihak pemerintah kota Depok dan pengembang menyewa segerombolan preman.
" Kesal. Karena itu (pembongkaran) maksudnya mengintimidasi," tulis Dodo, sapaan Dzulfikar, kepada Dream melalui pesan WhatsApp, Senin, 7 September 2015.
Hal itu diamini oleh pendiri Sekolah Master, Nurrohim. Menurut dia, pada dasarnya pengurus tidak mempermasalahkan tindakan pembongkaran itu. Tetapi, yang menurutnya menjadi soal adalah tindakan pemerintah kota Depok yang tidak menepati janji untuk memberi bangunan pengganti yang dirobohkan.
" Banyak dari mahasiswa dan relawan menyayangkan tindakan pemkot. Sekolah Master telah menjadi wadah pengabdian mereka kepada," katanya.
Sekolah Master menjadi harapan bagi ribuan anak-anak kurang mampu dan pengamen di sekitaran kawasan Depok. Sebab, selain gratis, sekolah itu mengajarkan ilmu dan pendidikan agama.
Advertisement
Begini Cara Cuci 3.742 Tempat Makan untuk MBG Untuk Pastikan Tak Ada Bakteri Beracun
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Rahasia Diet ala Lisa Blackpink, Tubuh Ramping Tetap Energik
7 Artis Indonesia yang Dilamar di Luar Negeri, Terbaru Syifa Hadju di Swiss
4 Koleksi Jam Tangan Erick Thohir, Ada yang Harganya di Bawah Rp10 Juta
Cerita di Balik Lagu “Dengar”, Ekspresi Tulus Tiara Andini Menyambut Album “Edelweiss”
Pria Berpenghasilan Rp6,9 Miliar per Bulan Bangkrut, Kini Jualan Sosis