Kabar Baik! 3 Calon Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lolos Uji ke Hewan

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 10 Desember 2020 10:01
Kabar Baik! 3 Calon Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lolos Uji ke Hewan
Menristek Bambang Brodjonegoro memperkirakan tiga bibit vaksin tersebut diserahkan ke Bio Farma untuk uji klinis pada triwulan pertama 2021.

Dream - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, melaporkan sebanyak tiga dari enam bakal vaksin Covid-19 yang dibuat Indonesia sudah menunjukan hasil positif saat dilakukan tes uji coba kepada hewan. Tiga calon vaksin itu hasil pengembangan dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Airlangga (Unair).

Bambang juga memastikan Indonesia akan terus menjalankan pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mengatasi Covid-19. Selain tiga lembaga tadi, pemerintah juga menggandeng LIPI, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

" Perkembangannya boleh dikatakan tiga dari enam tersebut yaitu dari Eijkman, dari Erlangga dan dari UI itu progresnya yang paling cepat saat ini," ujar Bambang, disiarkan channel YouTube Humas Jabar.

Menurut Bambang, tiga calon vaksin Covid-19 buatan Indonesia itu selanjutnya akan melalui proses penyerahan bibit kepada PT Biofarma pada tahun depan. Bio Farma lalu akan menjalankan uji klinis pada manusia dalam tiga tahapan.

Jika dinilai berhasil, Vaksin Merah Putih akan dimintakan izin ke BPOM sehingga bisa digunakan untuk mencegah Covid-19.

Bambang memperkirakan bibit vaksin dapat diserahkan ke Bio Farma pada triwulan pertama 2021. Sehingga diharapkan vaksin bisa diproduksi massal pada triwulan keempat 2021.

" Barangkali sudah bisa mulai dilakukan vaksinasi dengan Vaksin Merah Putih," ucap dia.

1 dari 5 halaman

Wearable Device dan Drone

Selain itu, Bambang juga mengungkapkan sejumlah inovasi lain seputar penanganan Covid-19. Seperti gelang wearable device yang terkoneksi dengan gadget.

Alat tersebut dapat digunakan untuk memantau pergerakan pasien positif Covid-19 yang menjalani karantina. Alat itu dapat menunjukkan titik keberadaan pasien secara real time dan terhubung ke GPS.

" Kalau orang itu (pasien OTG) harusnya berada di lokasi A tahu-tahu ada di lokasi C berarti ada pelanggaran dan harus segera dilakukan tidak hanya penertiban tapi tracing," ucap Bambang.

Tak hanya itu, kata Bambang, Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 juga mengembangkan teknologi drone untuk pemantauan kerumunan. Alat ini dapat dimanfaatkan untuk memudahkan kinerja para petugas dalam melakukan pemantauan dan mencegah kerumunan.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Fatwa Halal Vaksin Covid-19 Sinovac Tunggu Izin Penggunaan Darurat BPOM

Dream - LPPOM MUI menyatakan fatwa halal untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum bisa dikeluarkan dalam waktu dekat meski kajian kehalalannya dinyatakan sudah selesai. Fatwa halal baru bisa diberikan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).

" Saat ini, Majelis Ulama Indonesia mengumpulkan informasi detail hasil audit inspeksi pemeriksaan vaksin Sinovac yang kami lakukan pada Oktober 2020 lalu," ujar Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia, Lukmanul Hakim, dalam keterangan pers disiarkan YouTube FMB9ID_IKP.

Lukman mengatakan, LPPOM MUI terus berkoordinasi dengan BPOM dan Kementerian Kesehatan serta Bio Farma untuk keperluan penerbitan fatwa halal bagi vaksin Covid-19 yang akan jadi vaksin pertama digunakan di Indonesia.

" Kami juga berkoordinasi dengan Bio Farma dan Sinovac menunggu info lebih lanjut untuk maju ke tahapan berikutnya yaitu tahapan fatwa halal," kata Lukman.

Selanjutnya, Lukman menegaskan MUI berkomitmen penuh untuk mengawal kehalalan vaksin. MUI sendiri sudah menjalankan inspeksi terhadap proses produksi vaksin di kantor pusat Sinovac di China pada Oktober lalu untuk audit aspek kehalalan.

3 dari 5 halaman

Minta Info Tambahan ke Bio Farma dan Sinovac

Hasil audit memorandum MUI telah dikirimkan ke Bio Farma dan Sinovac. Di dalamnya, MUI meminta informasi tambahan sebagai dasar pertimbangan untuk pemberian fatwa halal.

" Audit memorandum kami kirimkan kepada pihak perusahaan (vaksin) terkait untuk meminta info tambahan sebagai pedoman, sehingga proses penetapan kehalalan dapat dilakukan, fatwa halal bisa diberikan," ucap dia.

Meski begitu, MUI tetap menunggu rekomendasi dari BPOM yang dituangkan dalam EUA. Menurut Lukman, EUA yang diterbitkan BPOM menjadi salah satu pertimbangan diterbitkannya fatwa halal.

" Kami juga berharap mendapatkan info resmi dari BPOM soal izin penggunaan vaksin," kata dia.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

BPOM Pastikan Vaksin Sinovac Aman, Tak Ada Efek Samping Kritikal

Dream - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny Lukito, memastikan vaksin Sinovac yang datang ke Indonesia aman. Inspeksi BPOM bersama MUI, Bio Farma, dan Kemenkes, ke kantor pusat Sinovac di China tidak mendapati efek samping yang kritikal dari vaksin tersebut.

" Kalau aspek mutu itu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik. Tidak ada efek samping yang kritikal. Jadi dari aspek keamanan sudah baik," ujar Penny dalam konferensi pers yang disiarkan channel YouTube FMB9ID_IKP.

Sedangkan dari aspek efektivitas, Penny mengatakan pihaknya masih menunggu analisa sampel darah. Ada standar yang harus terpenuhi untuk menyatakan vaksin efektif meningkatkan antibodi.

" Kemudian kemampuannya untuk menetralisir virus yang masuk ke tubuh kita jadi meningkat antibodi kita dan cocok, dan menetralisir apabila ada virus yang masuk," ucap Penny.

Terkait izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), Penny menyebutkan itu baru bisa dikeluarkan dalam waktu tiga bulan. Tetapi hal itu bergantung pada kondisi yang terjadi.

" Untuk EUA kita bisa lihat dalam waktu tiga bulan tapi bisa jadi juga kalau pandemi tidak terlalu intensif seperti di China gitu, biasanya bisa lebih lama lagi," ucap dia.

5 dari 5 halaman

Butuh Waktu

Namun demikian, Penny menjamin masyarakat mendapatkan vaksin yang bermutu, berkhasiat dan aman. Untuk itu, BPOM memerlukan waktu guna pengumpulan data sebagai bahan kajian sebelum EUA dikeluarkan.

" Dengan demikian kita harus menunggu dulu waktu sehingga bisa mendapatkan data yang cukup dan BPOM hanya memberikan EUA apabila data yang dikaitkan dengan mutu, keamanan dan khasiat itu sudah cukup lengkap," ucap Penny.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac siap pakai sudah tiba di Indonesia. Vaksin tersebut merupakan tahapan awal dari seluruh pesanan Pemerintah.

Pada Januari nanti, sebanyak 1,8 juta vaksin siap pakai akan tiba. Selain ini, pada Desember ini dan Januari mendatang, Indonesia akan mendapat bahan baku vaksin sebanyak 15 juta dosis dan 30 juta dosis yang akan diproses oleh Bio Farma.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar