Tutup KTT Ulama Dunia, JK: Intervensi Asing Perparah Konflik

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 4 Mei 2018 10:00
Tutup KTT Ulama Dunia, JK: Intervensi Asing Perparah Konflik
JK mengingatkan peran penting perdamaian.

Dream - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan penyebab perang di negara-negara Islam tak lepas dari invasi dan intervensi negara asing. Menurut dia, negara adikuasa punya andil terhadap peperangan itu.

" Di Afghanistan, Irak, dan Suriah negara-negara seperti Amerika, Rusia berperan memperbesar konflik atau bahkan menciptakan konflik," ujar JK saat menutup Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama Dunia di Jakarta, Kamis 3 Mei 2018.

Selain itu, Kalla juga menunjukkan peran radikalisme yang jadi penyebab lain konflik di negara-negara Islam. Dia berbagi pengalaman menangani konflik Aceh dan Poso yang terpantik radikalisme.

" Banyak perang mengatasnamakan Islam. Kita lalu meluruskan pemahaman soal jihad," ujar dia.

Padahal, menurut Kalla, kehancuran negara-negara Islam merupakan kerugian. " Kita butuh waktu 50 tahun untuk merehabilitasi negeri-negeri Muslim yang hancur akibat perang," ucap dia.

JK menghargai segala sumbangan pikiran yang telah diberikan pada pertemuan KTT Cendekiawan Muslim Dunia soal Wasathiyah Islam.

" Tentu kita berharap bagaimana kita semua berupaya mendamaikan di antara kita (komunitas Muslim dunia). Masih ada masalah di Afganistan, (namun) para ulama pasti jauh lebih didengar daripada orang-orang Pemerintahan," kata JK.

Sebelumnya, ratusan cendekiawan Muslim dunia meluncurkan " Bogor Message" KTT Cendekiawan Muslim Dunia soal Wasathiyah Islam di Bogor, Jawa Barat.

Dalam pesannya, mereka mengatakan saat ini telah terjadi kekacauan dan ketidakpastian global. Kondisi diperparah dengan kemiskinan, buta huruf, ketidakadilan, diskriminasi, dan berbagai bentuk kekerasan, baik di tingkat nasional maupun global.

“ Kami mempercayai Islam sebagai agama damai dan rahmat, keadilan, peradaban yang prinsip dan ajaran dasarnya mengajarkan cinta, rahmat, harmoni, persatuan, kesetaraan, perdamaian, dan kesopanan,” ujar Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin.

Sumber: Anadolu Agency

Beri Komentar