Ilustrasi Wabah Virus Corona (Foto: Shutterstock)
Dream - Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI), Raden Rara Diah Handayani, mengatakan, pemerintah Indonesia siap mengantisipasi novel coronavirus (2019-nCoV) yang berasal dari Wuhan, China.
Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas kesehatan yang baik dalam mengantisipasi virus corona.
" Kalau menangani wabah seperti ini (virus corona) kan ada sistem rujukan, maksudnya itu yang dipersiapkan pemerintah. Misalnya pemerintah telah menyiapkan thermal detector di bandara atau pintu-pintu masuk Indonesia seluruhnya. Itu bukti kesiapan," ujar Diah dikutip dari Merdeka.com, Selasa 4 Februari 2020.
Menurutnya, antisipasi yang baik juga dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Sebab, dia mau turun langsung ke lapangan memimpin komando untuk mengantisipasi datangnya virus corona.
" Bahkan Menteri Kesehatan (Terawan Agus Putranto) langsung mengawasi langsung beberapa RS yang dijadikan pusat rujukan," kata dia.
RS UI, tambah dia, juga sudah bersiap apabila menjadi rujukan merawan pasien suspect virus corona. Diah memastikan, fasilitas kesehatan dan SDM di RS UI siap mengantisipasi itu semua.
" Kami langsung mempersiapkan seperti standby petugas. Ada tidak ada kasus kita standby ya. Alat-alat dipersiapkan berapa, jumlah tempat tidur yang dibutuhkan kira-kira berapa, sampai mesin bantu napas berapa yang diperlukan. Jadi kesiapan sampai seperti itu," ujar dia.
(Sumber: Merdeka.com/ Supriatin)
Dream - Warga di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau akhirnya menerima keputusan pemerintah yang menjadikan daerahnya sebagai lokasi karantina WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China. Di balik keputusan tersebut, ternyata ada peran Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Dokter yang juga pensiunan TNI berpangkat jenderal bintang dua itu meyakinkan warga Natuna dengan masuk ke dalam pesawat dan mempertaruhkan dirinya jika sampai ada penumpang WNI tersebut yang terpapar virus corona.
" Kalau saya bilang menjamin kan repot," ujar Terawan dikutip dari Liputan6.com, Selasa 4 Februari 2020.
Saat pesawat datang pertama kali ke Natuna, Terawan yang kala itu berada di garda terdepan memutuskan masuk ke dalam pesawat. Di kabin, Menkes sempat menyapa seluruh warga Wuhan yang baru tiba di Tanah Air.
" Nah, itu artinya saya menjaminkan," jelas Terawan.
Menurut Terawan, penanganan evakuasi dan mengkarantina WNI dari Wuhan di Natuna merupakan kesepakatan bersama yang diperintahkan Menko Polhukam. Dia bahkan menyebut program pemulangan tersebut sebagai operasi kilat.
" Ini adalah operasi cepat kilat dan harus tepat, tidak boleh meleset sedikit pun," kata dia.(Sah)
Saat ini, kata dia, sebanyak 231 WNI yang dikarantina di Wuhan dalam keadaan sehat. Para WNI juga sudah diberikan alat komunikasi serta simcard baru menggantikan kartu telepon bernomor China yang mereka pakai.
" Jangan pakai simcard di sana (China) nanti boros kalau dipakai di Indonesia. Mereka sudah bisa upload (Di media sosial) sendiri kegiatannya," ujarnya.
Pembagian HP dan Simcard tersebut menunjukan pemerintah berusaha transparan dalam penanganan WNI selama menjalani proses karantina.
" Nggak ada yang kita batasi untuk komunikasi. Artinya apa begitu terbukanya kita dalam mengelola semua ini. Tak ada yang disembunyikan," ucap dia.
Petugas karantina pun tidak membatasi mereka apabila ingin berkomunikasi sanak keluarganya menggunakan gawai masing-masing.
" Silakan nanti yang punya kontak dengan anak-anak itu atau teman sahabat kita itu silakan dihubungi. Nanti kan mereka akan cerita, wawancaranya gimana, makannya gimana, enake nggak? Kan ada hal-hal yang manusiawi. Kalau makannya enggak enak mungkin bisa telfon saya nanti saya kasih telur susu lagi," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com)
Dream - Penduduk dunia saat ini melakukan berbagai cara untuk mencegah penyebaran virus corona baru. Virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China, ini memang mulai menyebar ke berbagai negara. Membuat dunia was-was.
Sebenarnya masih banyak orang yang penasaran dengan cara penyebaran virus yang juga dikenal dengan 2019-nCoV itu. Apalagi, kasus infeksi virus ini semakin banyak dan meluas.
Penelitian didukung oleh sejumlah ilmuwan, seperti Dr Michael Head, peneliti senior bidang kesehatan global di University of Southampton, dan Dr Maria Van Kerkhove, anggota komite darurat WHO mengenai wabah Wuhan, tampil untuk memberikan penjelasan tentang penyebaran virus mematikan tersebut.
Menurut kedua pakar tersebut, virus corona baru tidak hanya dapat menular jika manusia menghirup partikel yang terinfeksi. Tetapi menyentuh permukaan yang mengandung partikel virus juga bisa terinfeksi.
Maka tidak mengejutkan sebuah laporan yang dirilis oleh Sin Chew Daily baru-baru ini yang mengatakan bahwa jejak virus corona baru dari Wuhan ini juga bisa ditemukan di gagang pintu yang pernah disentuh oleh orang yang terinfeksi.
Hal ini tentu semakin membuat tingkat penularan virus corona baru semakin tinggi hingga orang mudah terkontaminasi.
Menurut laporan Sin Chew Daily, virus corona baru yang telah menginfeksi Wuhan telah ditemukan pada pegangan pintu logam yang sebelumnya digunakan oleh pasien yang didiagnosis menderita penyakit ini.
Meskipun ini tidak mengejutkan, tapi bisa jadi pengingat bahwa semua permukaan yang bersentuhan dengan orang sehat mungkin mengandung patogen yang dapat menyebabkan penyakit menular.
" Banyak dari kita yang khawatir tentang berapa lama virus itu sendiri dapat bertahan di lingkungan eksternal setelah meninggalkan tubuh manusia," kata Zhang Zhoubin, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou.
Karenanya, dia mengingatkan semua orang yang tinggal di daerah di mana virus corona telah menyebar untuk melakukan berbagai langkah pencegahan. Zhoubin ingin memastikan bahwa warga membiasakan diri mereka dengan membersihkan semua permukaan yang bersentuhan dengan mereka secara benar.
Selain, itu dia menyarankan untuk memastikan bahwa segala sesuatu yang sering disentuh tangan, seperti keyboard, ponsel, dan gagang pintu, harus disterilkan dengan benar untuk mencegah infeksi virus corona.
Sumber: World of Buzz
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN