Viral Penemuan Tulang Rahang Tentara Bizantium Berusia 1.800 Tahun yang Dijahit dengan Benang Emas

Reporter : Editor Dream.co.id
Sabtu, 2 Desember 2023 01:22
Viral Penemuan Tulang Rahang Tentara Bizantium Berusia 1.800 Tahun yang Dijahit dengan Benang Emas
Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani.

Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani.

1 dari 13 halaman

Viral Penemuan Tulang Rahang Tentara Bizantium Berusia 1.800 Tahun yang Dijahit dengan Benang Emas

Viral Penemuan Tulang Rahang Tentara Bizantium Berusia 1.800 Tahun yang Dijahit dengan Benang Emas © Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani. 2023 Foto/Pixabay

Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani.

2 dari 13 halaman

Pada tahun 1991, di situs arkeologi Thrace, ditemukan tulang rahang yang berasal dari benteng pertahanan Bizantium.

Penemuan ini ungkap bahwa rahang tersebut mengalami patah dan kemudian dijahit dengan benang emas melalui operasi yang dilakukan oleh Hippocrates pada abad ke-5, atau sekitar 1.800 tahun yang lalu. Hippocrates dikenal sebagai bapak kedokteran.

3 dari 13 halaman

© Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani. 2023 Foto/Pixabay

Pemilik rahang tersebut diyakini tewas dengan kepala terpenggal di medan perang dalam pertempuran melawan bangsa Ottoman. Kerusakan pada rahang tersebut terjadi akibat pukulan sepuluh tahun sebelumnya.

4 dari 13 halaman

© Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani. 2023 Foto/GreekReporter.com

Penelitian pertama pada tahun 1991 menyatakan bahwa rahang itu pernah patah dan diperbaiki dengan kawat emas yang menempel di sekitar gigi untuk mempertahankan posisinya.

5 dari 13 halaman

© Dream

Profesor Antropologi, Anagnostis Agelarakis, dari Universitas Adelphi, New York, menemukan tengkorak dan rahang prajurit di Benteng Polystylon, situs arkeologi di Thrace Barat, Yunani.

6 dari 13 halaman

Berwawasan Luas

Agelarakis menjelaskan bahwa rahang itu pecah menjadi dua bagian dan kemudian diobati dengan keahlian oleh Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak kedokteran, pada abad ke-5 SM. Ini terjadi sekitar 1.800 tahun sebelum prajurit tersebut tewas dalam pertempuran.

" Tindakan medis tersebut mampu menyatukan dua fragmen besar rahang. Dia (Hippocrates) seseorang yang berwawasan luas dan terdidik," ujar Agelarkis pada wawancara dengan Greek Reporter.

7 dari 13 halaman

Praktisi medis yang bertugas di medan perang Kekaisaran Bizantium, 650 tahun lalu, tentu memiliki pemahaman mengenai naskah-naskah yang diciptakan pada era Yunani Kuno.

Praktisi medis yang bertugas di medan perang Kekaisaran Bizantium, 650 tahun lalu, tentu memiliki pemahaman mengenai naskah-naskah yang diciptakan pada era Yunani Kuno. © Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani. 2023 Foto/Pixabay

8 dari 13 halaman

© Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani. 2023 Sumber: Greek Reporter

9 dari 13 halaman

Pria itu tewas akibat pukulan sangat kuat, terlihat dari kerangka rahang yang menunjukkan dampak frontal mengerikan pada atau sebelum kematiannya.

Rahang bawahnya mungkin masih memiliki jaringan lunak, seperti otot dan kulit, ketika dikubur setelah pertempuran, seperti yang dicatat Agelarakis.

Temuan ini unik karena menunjukkan tanda-tanda penyembuhan setelah cedera pertama, dan hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal ilmiah Byzantina Symmeikta pada 2017.

10 dari 13 halaman

Teknik Bedah

Tindakan ini diduga membutuhkan waktu untuk proses penyembuhan, terindikasi dari akresi gigi yang terkumpul di sekitar kawat-kawat kecil yang memegang rahang. Agelarakis melakukan penelitian menyeluruh tentang konteks waktu tersebut, termasuk teknik bedah yang diterapkan pada zaman Bizantium di Yunani.

11 dari 13 halaman

Yang lebih mengejutkan, perbaikan pada rahang pria tersebut melibatkan serangkaian penyesuaian yang dilakukan seiring berjalannya waktu.

Yang lebih mengejutkan, perbaikan pada rahang pria tersebut melibatkan serangkaian penyesuaian yang dilakukan seiring berjalannya waktu. © Para ahli arkeologi menemukan rangka rahang seorang tentara dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) yang memiliki jahitan emas di wilayah Yunani. 2023 Foto/Anagnostis Agelarakis

12 dari 13 halaman

Penyebabnya adalah gerakan konstan yang terlibat dalam kegiatan sehari-hari seperti makan, berbicara, dan aktivitas lainnya. Ini juga menandakan status tinggi prajurit tersebut, yang jelas merupakan figur yang sangat dihormati di wilayah tersebut.

Prajurit tersebut diperkirakan meninggal dalam rentang usia 35-40 tahun. Setelah benteng jatuh ke tangan musuh dan prajurit tersebut dipenggal, kemungkinan seseorang mengambil kepalanya dan menguburnya.

" dilakukan secara sembunyi-sembunyi, mungkin tanpa izin musuh, mengingat bagian tubuh lainnya tidak ditemukan," jelas Agelarakis.

13 dari 13 halaman

Tempat pemakaman ini berada di tengah-tengah area pemakaman yang memiliki dua puluh sektor di Benteng Polystylon. Tempat pemakaman ini tidak mengalami gangguan selama bertahun-tahun hingga ditemukan oleh Agelarakis dan timnya.

Sumber: Greek Reporter

Beri Komentar