Dream - Virus mata berdarah misterius yang melanda Eropa baru-baru ini memicu kekhawatiran warga Inggris.
Demam berdarah Krimea-Kongo (CCHF) adalah penyakit langka yang membuat mata penderitanya berdarah.
Pejabat dan para ahli mengungkapkan penyakit mata berdarah ini tak lama lagi akan menyebar di Inggris.
Penyakit ini telah ditemukan pada kutu di Pyrénées Orientales di perbatasan timur laut Prancis dengan Spanyol.
Saat ini, tidak ada obat atau vaksin yang tersedia secara khusus untuk mencegah dan mengobati CCHF tersebut.
Penyakit yang disebabkan virus langka ini umumnya ditemukan di daerah yang beriklim hangat.
Oleh karena itu, virus ini lebih sering ditemukan di tempat-tempat seperti Afrika, Balkan, Timur Tengah, dan Asia.
Virus CCHF memiliki tingkat kematian sekitar 40%, menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Terlepas dari kelangkaannya dan pola penyebaran virus yang khas, warga Inggris diimbau untuk tetap waspada.
Antara tahun 2016 dan 2022, tujuh kasus ditemukan di Spanyol. Tiga di antaranya meninggal dunia.
Kepala Kedokteran Hewan di Universitas Cambridge, Profesor James Wood, mengatakan virus CCHF dapat masuk ke Inggris 'melalui kutu pada kita suatu saat'.
Saat virus berkembang, gejalanya dapat memburuk hingga mencakup 'area memar parah yang luas' dan 'mimisan yang parah'.
Masih sedikit yang diketahui para ahli tentang fase pemulihannya. Namun secara umum proses penyembuhannya akan lambat.
Sejarah nama penyakit ini berasal dari virus yang pertama kali diidentifikasi di Krimea pada tahun 1944.
Setelah itu penyakit ini diisolasi pertama kali di wilayah Kongo lebih dari satu dekade kemudian.
Virus ini umumnya menyebar secara terbatas di Balkan, Afrika Utara, Spanyol, Turki dan Rusia.
Sementara untuk kasus di Eropa Barat dan Utara sedikit. Bahkan jarang terjadi.
CCHF tidak pernah ditemukan pada kutu asli Inggris. Di negara ini total hanya ada tiga kasus yang dilaporkan.
Penularan ke manusia terjadi melalui kontak dengan kutu yang terinfeksi atau darah hewan.
CCHF ditularkan dari satu manusia ke manusia lain melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi virus.