Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Shutterstock)
Dream - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya mengungkapkan jenis vaksin yang diterimanya. Tidak itu saja, dia juga menceritakan kondisi tubuhnya usai disuntik vaksin Covid-19.
Pada sesi tanya jawab tahunan yang berlangsung hari Rabu kemarin, Putin mengaku dia telah menerima vaksin Sputnik V.
" Saya juga perlu perlindungan selama mungkin. Jadi saya memilih untuk divaksin dengan Sputnik V.
" Militer juga divaksin dengan Sputnik V karena bagaimana juga saya adalah panglima mereka," kata Putin dalam sesi telepon tahunannya.
Putin mengatakan setelah menerima suntikan vaksin pertama, dia tidak merasakan efek samping sama sekali.
" Sekitar empat jam kemudian, ada rasa lembek di tempat disuntik. Saya mendapat suntikan kedua pada tengah hari.
" Tengah malamnya saya mengukur suhu tubuh. Saat itu 37,2 Celcius. Saya kemudian tidur, waktu bangun suhu saya 36,6 Celcius. Itu saja," katanya.
Putin sebelumnya menolak untuk mengungkapkan jenis vaksin Covid yang diterimanya pada bulan Maret lalu.
Kremlin sendiri mengatakan bahwa vaksin yang diterima Putin merupakan informasi yang rahasia. Vaksin terhadap Putin juga tidak didokumentasikan seperti para pemimpin negara lainnya.
Hal ini justru memicu spekulasi di kalangan warga Rusia dan Internasional bahwa Putin tidak menerima vaksin sama sekali.
Keraguan atas status vaksin Putin itu semakin memperparah keengganan sebagian besar warga Rusia untuk mendapatkan vaksinasi Covid, meskipun ada insentif bagi golongan lanjut usia jika mau divaksin
Seperti diketahui Rusia telah mengembangkan empat jenis vaksin untuk mencegah penyebaran virus corona.
Rusia bahkan menjadi negara pertama yang mengizinkan penggunaan vaksin Sputnik yang belum teruji di kalangan Internasional.
Penggunaan vaksin yang diizinkan sebelum uji coba klinis yang dilakukan Rusia ini menimbulkan tanda tanya di antara komunitas ilmiah dunia.
Mengenai opsi vaksinasi wajib akibat rendahnya tingkat imunisasi warganya, Putin menegaskan pada hari Rabu bahwa dia masih tidak setuju dengan kebijakan tersebut.
Padahal, sudah ada langkah untuk mendorong warga Rusia untuk menerima vaksin dengan ancaman pembatasan dan kemungkinan kehilangan pekerjaan bagi mereka yang menolak.
Sumber: CNBC