Transformasi Gemma Dobbing Yang Mencengangkan. (Foto: Facebook Gemma Dobbing)
Dream - Gemma Dobbing, 32 tahun, bertambah gemuk dalam beberapa tahun terakhir setelah kelahiran anak laki-lakinya Charlie, yang sekarang berusia tiga tahun.
Wanita yang bekerja di kantor pemerintahan ini telah begitu sibuk sehingga diet bukan lagi jadi prioritasnya.
Keputusan itu membuat pola makan Gemma jadi tidak terkendali. Keripik, cokelat, dan ikan telah menjadi menu makan camilannya.
Dia juga sering mampir ke gerai makanan cepat saji untuk makan bersama teman dan koleganya. Hasilnya, berat badan Gemma naik jadi 180 kilogram (Kg).
Dengan berat badan jumbo itu Gemma mulai merasa kesulitan. Tak ada lagi pakaian yang pas dengan ukuran tubuhnya.
Namun, saat booking pesta pernikahan pada Oktober 2018, Gemma menemukan baju yang cocok untuk acara pernikahannya.
Melihat gaun impian ada di depan mata, Gemma memutuskan melakukan diet ketat untuk melangsingkan tubuh.
Dia ingin gaun pengantin impian itu bisa dikenakannya saat acara pernikahannya digelar.
Ada motivasi lain yang membuatnya melakukan diet. Penyakit asma dalam tubuhnya semakin memburuk karena kondisi badannya yang terlalu gemuk.
Dia juga termotivasi melangsingkan tubuhnya karena merasa malu saat menatap dirinya di foto ulang tahun Charlie.
Gemma pun memasang target bisa langsing kurang dari setahun saat acara pernikahannya pada bulan September 2019 digelar.
Wanita dari Newcastle ini mengatakan ukuran gaun pengantin itu kekecilan akibat tubuhnya yang semakin gemuk. Gemma sempat ragu dengan kondisi tubuhnya.
" Ketika membelinya, baju impian saya itu tidak pas. Tidak bisa menutup sepenuhnya. Ukuran saya 22, sedangkan baju itu 14. Tapi itu adalah baju pengantin impian saya," katanya.
Meski sudah melakukan diet ketat, baju pengantin itu tetap tidak muat ke tubuh Gemma.
" Saya menyimpan gaun itu di rumah ibu mertua selama ini. Tetapi, delapan minggu yang lalu baju itu dibawa ke penjahit untuk dilakukan perubahan. Saya ragu apakah baju itu muat. Saya panik," katanya.
Setelah dilakukan perubahan, baju pengantin itu malah kebesaran. Dia mengembalikan baju tersebut ke penjahit untuk dilakukan penyesuaian pada bagian pinggang.
" Saya pasang target tiga hari sebelum hari pernikahan tanggal 19 September baju itu sudah harus pas. Ternyata, berat badan saya turun lagi jadi 50 kg. Ukuran baju saya juga turun 8. Akhirnya saya berhasil (diet)," katanya.
Gemma telah tinggal bersama selama tujuh tahun bersama suaminya, Alan. Namun, Alan tidak pernah sekalipun mengeluh mengenai tubuh Gemma.
Saat Gemma menyampaikan keinginan untuk melangsingkan tubuh demi bisa memakai gaun pengantin, Alan hanya bilang, " Lakukan apapun asal kamu senang."
Namun, Gemma saat berjalan menuju altar, semua orang terkejut. Mereka hampir tidak mengenali Gemma yang telah berubah jauh lebih langsing.
Alan bahkan sampai berkaca-kaca melihat penampilan Gemma yang telah jauh berubah. Bagi Gemma, ini adalah pencapaiannya yang sungguh luar biasa.
" Ini bukan perjalanan yang mudah. Tapi saya tetap menjalankannya dengan penuh semangat dan disiplin. Baru satu bulan menjalani diet, berat badan saya turun 3 kg," kenang Gemma.
Gemma menyadari dia tidak akan sembuh dari penyakit asma. Namun dia benar-benar merasa bisa bernapas lega dengan kehidupannya sekarang.
(Sah, Sumber: Metro News)
Dream - Banyak orang ingin memiliki bentuk tubuh ideal dan berusaha menurunkan berat badan. Untuk mencapai hal tersebut, olahraga rutin dianggap jadi pilihan tepat.
Sayangnya bagi beberapa orang, olahraga tak lantas membuat berat badan turun.
Menurut peneliti obesitas Alexxai Kravitz, banyak orang yang belum memahami proses pembakaran kalori ekstra. Dia menyatakan bahwa tubuh mengeluarkan energi yang berasal dari pembakaran kalori dengan tiga cara berbeda.
Pertama, tingkat di mana tubuh benar-benar membakar kalori untuk menghasilkan energi. Dua, energi yang digunakan untuk fungsi dasar tubuh. Dan ketiga, energi yang digunakan dalam aktivitas fisik.
Dari ketiga cara tersebut, energi paling banyak digunakan untuk fungsi dasar tubuh. Diikuti oleh aktivitas fisik seperti berolahraga. Dan paling sedikit digunakan untuk memecah makanan.
Selain itu menurut Kravitz, semua energi yang dibutuhkan tubuh berasal dari makanan yang dimakan. Namun, olahraga hanya menggunakan 10 hingga 30 persen dari keseluruhan energimu.
Fokus Pada Menu MakananJelas bahwa untuk menurunkan berat badan seseorang perlu fokus tidak hanya pada seberapa banyak olahraga yang dilakukan, tetapi juga pada apa yang dimakan.

Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan ketika ingin menurunkan berat badan adalah ketika kamu merasa sudah cukup membakar kalori dan ingin beristirahat. Saat kamu akan semakin mengurangi aktivitas fisik makan mengurangi konsumsi energi lebih banyak lagi.
Walaupun berolahraga mungkin bukan cara ampuh untuk menurunkan berat badan, olahraga memiliki manfaat lain untuk kesehatan. Menurut dokter obesitas Yoni Freedhoff, berolahraga membantu mencegah kanker, meningkatkan tekanan darah, kolesterol dan gula, sehingga membuatmu lebih fokus, semangat dan bahagia.
Sumber: Misskyra
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
