Fans Piala Eropa Sedang Bersorak (Shutterstock.com)
Dream - Lonjakan kasus Covid-19 tengah melanda lagi sejumlah negara di Eropa. WHO menuding lonjakan itu terjadi dipicu kompetisi sepak bola Piala Eropa 2020.
WHO menyatakan kasus Covid-19 di 53 negara Eropa naik 10 persen akhir pekan lalu. Padahal, sebelumnya kasus positif turun dalam 10 pekan berturut-turut.
Direktur WHO Regional Eropa, Hans Kluge, mengatakan kenaikan kasus terjadi akibat merebaknya varian delta.
" Dipadu dengan peningkatan kerumunan, perjalanan, pertemuan, dan pelonggaran pembatasan sosial," ujar Kluge.
Eropa dipandang sebagai kawasan WHO yang menjadi patokan vaksinasi bagi negara-negara lain. Diketahui, Eropa telah memvaksinasi 85 persen dari populasi orang dewasanya.
Kawasan ini juga telah membuka kembali bisnis, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya. Serta mencabut hampir semua pembatasan, tetapi peningkatan kasus sejauh ini tidak menyebabkan lebih banyak kematian.
Kluge sempat berharap kenaikan kasus yang terjadi bukan karena Piala Eropa. " Tetapi ini (kerumunan karena Piala Eropa) tidak dapat dikesampingkan," kata dia.
Ratusan kasus telah terdeteksi di antara penonton sepak bola. Termasuk orang Skotlandia yang kembali dari London, Finlandia yang kembali dari St Petersburg dan infeksi varian Delta di Kopenhagen.
Piala Eropa memicu terjadinya kerumunan di sejumlah tempat seperti di stadion, pub, serta bar di penjuru kota. WHO menyatakan inilah yang menjadi sebab terjadinya lonjakan kasus.
" Kita perlu melihat lebih dari sekadar stadion itu sendiri," kata pejabat senior WHO bidang kedaruratan, Katy Smallwood.
Menurut dia, perilaku para penggemar bola perlu dilihat sejak bagaimana mereka tiba di suatu tempat apakah dengan naik bus sesak. Juga melihat bagaimana perilaku mereka ketika pulang, apakah mampir ke pub dan bar.
" Peristiwa kecil terus menerus inilah yang mendorong penyebaran virus," kata Smallwood.
Smallwood menekankan Eropa sekarang memiliki 'jendela peluang' lonjakan kasus sementara infeksi masih turun di banyak negara. Dia juga menegaskan pemerintah seharusnya tidak mencabut langkah-langkah sosial di mana dapat memicu infeksi meningkat atau memperkuat pelacakan.
" Terus berinvestasi dalam pengujian, dalam pelacakan kontak, dalam penyelidikan kasus seperti Skotlandia, yang baru saja mengumumkan analisis yang sangat cepat tentang di mana orang terinfeksi. Ambil tindakan strategis, tepat sasaran, dan cepat. Lalu memvaksinasi, memvaksinasi, memvaksinasi," kata Smallwood, dikutip dari The Guardian.