Foto: Jakhumfest 2020/Dompet Dhuafa
Dream - Minggu, 26 Januari 2020 kemarin, Jakarta Humanity Festival (Jakhumfest) 2020 sukses digelar di M Bloc, Jakarta Selatan.
Jakhumfest 2020 yang merupakan garapan Dompet Dhuafa ini mengajak masyarakat untuk lebih aware, dengan kegiatan-kegiatan sosial yang mampu memberikan dampak luar biasa pada sesama.
" It's All About Our Earth and Our Life" seperti yang diungkapkan tim Jakhumfest 2020 lewat akun Instagramnya.
" Kita hidup di bumi ini bersama-sama. Ada aku, kamu, dan mereka. Bahkan kita dikelilingi banyak anugerah Tuhan berupa alam semesta yang diciptakan bukan hanya untuk menjadi hiasan belaka, tapi juga ikut hidup bersama kita. Pohon-pohon, tanah, udara, air, manusia lainnya, adalah bagian yang juga tidak terpisahkan," tulis akun @jakhumfest.
" Tapi, apa yang sudah kita lakukan untuk menjaga harmonisnya kehidupan bumi ini? Apakah kita sudah benar-benar peduli untuk sesama manusia? Apa kita juga peduli dengan kehidupan alam yang semakin lama semakin renta ini?," jelasnya lagi.
Jakhumfest menghadirkan narasumber seperti Marsya Nurmaranti (Executive Director Indo Relawan), Dila Hadju (Founder @tumbuhanhijaurban), Swietenia Puspa (Founder dan Executive Director Yayasan Penyelam Lestari Indonesia), Dhiti Sofia (Program Manajer Diet Kantong Plastik), dan Syamsul Ardiansyah (Manajer Lingkungan Dompet Dhuafa), acara ini berlangsung ramai dan antusias.
Hadir juga penampilan musik dari VIMAST, Navicula, dan Chiki Fawzi yang bikin acara semakin meriah. Ditambah penampilan VIMAST (Viza Mahasa) mampu getarkan panggung Jakhumfest 2020.
Di sela-sela penampilannya, VIMAST mengajak para penonton untuk ikut dalam campaignnya bersama Dompet Dhuafa untuk warga Palu, yaitu 'Milenial Bangun Masjid' atau MBM.
Program MBM, VIMAST jelaskan, bukan hanya untuk warga muslim saja, melainkan semuanya, tak memandang apa pun agamanya.
Selain itu, meski bermerek 'milenial', namun Viza menyebut tidak membatasi untuk milenial saja, melainkan seluruh generasi masyarakat.
Selain penampilan musik (Sound of Humanity) dan sesi Humantalk, puluhan peserta ditantang membuat karya seni payung lukis jelang sore hari.
Dipandu Chiki Fawzi, peserta diwajibkan memoles sebuah payung polos putih dengan corak tertentu dengan tema cinta lingkungan.
“ Jadi untuk payung kain seperti ini, kita membutuhkan campuran air, ya, karena aka nada efek menyebar ke kain yang itu dibutuhkan. Namun bisa juga kalau mau warnanya lebih pop up, tak perlu di tambah air,” buka Chiki, memberikan sedikit arahan bagi peserta.
Beberapa nampak mengangguk optimis, tak sabar mencoret-coret payung polos tersebut. Sebagian lain, nampak masih bingung mau diapakan kuas kecil yang mungil itu.
Sebagian serius, nampak jelas apa yang akan mereka gambar, seperti sudah menyiapkan konsep. Lainnya hanya corak hitam putih tanpa warna, bahkan hingga workshop selesai.
Dari workshop itu, ada yang menyita perhatian.
Karya itu datang dari pasangan Amel dan Intan. Dua sahabat yang jauh-jauh datang dari Bekasi ini menggambar sebuah peta Indonesia dari Papua hingga Sumatra lengkap pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Dengan warna hijau segar, nampak kontras dengan biru laut yang penuh mengelilingi payung tersebut. Harapan akan asrinya bumi Indonesia nampak jelas tersirat dari gambar tersebut.
“ Kita pengan gambar pulau Indonesia karena kita cinta Indonesia, Kepulauan yang jmlahnya ribuan itu harus kita jaga, agar tetap asri tentunya,” terang Intan.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online