Dream - Demam PokemonGO melanda hampir sebagian besar negara. Banyak orang baik dewasa maupun anak-anak begitu gemar bermain permainan ini.
Sayangnya, keceriaan itu tidak dirasakan oleh anak-anak Suriah. Hingga saat ini, banyak anak masih terjebak di sejumlah daerah di Suriah dan belum terselamatkan.
Melihat kepopuleran Pokemon yang mendunia, anak-anak Suriah memanfaatkan momen tersebut. Mereka berfoto sambil memegang gambar Pikachu, karakter Pokemon dan berharap diselamatkan.
Mereka membubuhkan tulisan di gambar tersebut seperti, 'Saya di Kafr Nabl pinggiran Idlib. Datang dan selamatkan saya,' dan yang lain, 'Saya di Kafr Zeta, selamatkan saya."
#PrayForSyria
I am from #Syria come to save me!!! pic.twitter.com/lRbSlGsWrB— إعÙ�اÙ� Ù�Ù�Ù� اÙ�ثÙ�رة (@RFS_mediaoffice)July 20, 2016
Foto-foto tersebut diunggah akun twitter resmi milik Pasukan Revolusioner Suriah, @RFS.
Juru bicara RFS yang berbasis di Turki dan memiliki wartawan Suriah mengatakan kepada Independent, " Dengan media yang menyebarluaskan game Pokemon, kami memutuskan mempublikasikan gambar-gambar ini untuk menunjukkan penderitaan rakyat Suriah akibat pengeboman oleh tentara pemerintah Assad."
#PrayForSyria#RFS
اÙ�Ù�ذÙ�ا #اÙ�طÙ�Ù�Ù�ة Ù�Ù� #سÙ�رÙ�ا!! pic.twitter.com/vEE86mPKSH— إعÙ�اÙ� Ù�Ù�Ù� اÙ�ثÙ�رة (@RFS_mediaoffice)July 20, 2016
" Kami ingin meningkatkan kepekaan dan menarik perhatian pada anak-anak Suriah yang terkepung dan penderitaan rakyat Suriah yang diserang dan dibunuh oleh rezim Assad dan Sekutunya," kata juru bicara tersebut.
Syrian children holding Pokemon photos in hopes the world will find them and save them.#Syria #SyriaBombing pic.twitter.com/red3kCuSqq
— Sedat Gündüz (@cptsdt)July 21, 2016
Foto-foto tersebut disebar setelah lebih dari 50 warga sipil terbunuh oleh serangan udara di utara Suriah. Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
" Anak-anak Suriah merupakan korban perang dan serangan brutal serta membabi buta yang dilakukan setiap hari oleh rezim dan jet-jet Rusia," kata juru bicara tersebut.
" Mereka harus membayar harga atas tidak bertindaknya dunia menghentikan mesin pembunuh Assad," lanjut dia.
Unicef memperkirakan terdapat sekitar 35.000 anak terjebak di Manbij dan sekitarnya. Kota itu luluh lantak digempur dari udara.
Sumber: independent.co.uk
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas